melihat kedatangan ku dan Aurora, Wendi segera menghampiri kami dan dengan lembut membelai rambut Aurora.
"tidak apa, di sini kamu aman." Wendi mengambil alih Aurora dari pelukan ku dan membawanya kepelukannya.
"terima kasih Tante" jawab Aurora dengan malu malu.
"panggil mama Wendy, dan ini mama Veronica, mama Gracia, mama Agatha, mama Mirage, mama mikumo, nenek Sofi dan juga adik adik mu Rin kecil, Aqua, Risa, Lucy dan kakak mu zero." semua orang tersenyum lembut pada Aurora yg membuatnya sedikit bingung. "Aurora punya banyak mama.."
"ha ha ha ha.." semua orang tertawa mendengar keterkejutan Aurora.
"itu karena papa yg membawa mu terlalu tampan." jawab Wendi dengan cepat yg membuat Aurora melebarkan matanya sambil menutup mulutnya lalu menoleh ke arah ku sebelum menoleh ke arah zero.
"kakak ku sering bercerita tentang paman yg bernama Zero, apa kakak zero juga mengenalnya?" tanya Aurora dan di balas dengan gelengan kepala. "sebenarnya kami dari dunia lain yg sangat jauh dan baru saja sampai di dunia ini. jadi kami tidak tahu apa apa tentang dunia ini."
"luar biasa, dunia seperti apa?" kata Aurora dengan penuh kejutan dan saat itu aku dengan lembut membelai rambut Aurora sambil berkata. "kalian silahkan mengobrol dulu, aku akan menemui kakak Aurora."
"mmm papa.." Aurora menatapku dengan ragu ragu. "apa kakak ku bisa tinggal di sini juga?"
"mungkin suatu hari nanti saat kamu sudah bisa melindungi diri mu sendiri dan bisa membuat keputusan sendiri, tapi papa akan menjamin bahwa kakak mu akan baik baik saja sampai kalian benar benar bertemu." lalu aku dengan lembut mencium keningnya. "papa takut dia memaksakan diri untuk membawa mu yg masih lemah, itu juga akan membayangkannya. jadi kamu harus bersabar sampai kamu dewasa dan tidak lagi menjadi beban kakak mu."
he he he aku bahkan tidak tahu apa yg di pikirkan kakaknya, bagaimana sifat kakaknya.
aku bahkan curiga bahwa kakaknya sengaja memanfaatkan Aurora.
melihat notifikasi sistem yg menunjukan bahwa Aurora memiliki kemampuan yg di sebut esper.
kemampuan esper hampir sama dengan kemampuan mutan di x man.
tapi esper merupakan perpaduan dari bakat sihir dan genetik pada diri seorang sedangkan mutan adalah bakat yg terkandung dalam genetik murni akibat mutasi gen.
jadi penggunaan kemampuan esper akan membutuhkan energi yg lebih besar dari pada mutan.
Aurora mengangguk dengan sungguh sungguh. "terima kasih papa"
aku mencubit hidung Aurora dengan lembut sebelum pergi dari dunia mandiri.
***
"serahkan adik ku" teriak hila dengan penuh amarah sambil menyerang pria yg ada di depannya dengan serangan energi merah yg meluncur dari tanggannya.
"saat kami tiba Aurora sudah tidak ada lagi, seseorang pasti sudah mengambilnya terlebih dahulu." jelas pria yg mengenakan seragam petugas.
"apa yg dikatakan zero memang benar, kami baru saja tiba dan Aurora sudah tidak ada ditempat." tambah salah seorang pria tua botak yg ada di sebelah zero.
"dokter cyberlos, apa kamu bilang pria ini adalah zero." hila memicingkan matanya menatap cyberlos.
"ini aku zero, aku berencana menyelamatkan adik mu tapi saat aku tiba dia sudah tidak ada" jelas zero sambil melepaskan topi nya.
hila segera menatap zero dengan tajam. "untuk apa kamu menyelamatkan adik ku, bukankah kita musuh. apa kamu juga ingin mengendalikan adik ku"
zero segera menggelengkan kepalanya. "aku hanya ingin menyelamatkannya agar tidak dimanfaatkan oleh organisasi seperti yg hampir terjadi pada ku." setelah itu zero sedikit mendesah. "tapi sepertinya aku terlambat dan adik mu sudah di bawa oleh orang lain."
"siapa yg membawa adik ku?" kata hila dengan nada yg lebih serius.
"aku yg membawanya." saat itu sosok humanoid dengan armor putih yg di selimuti selendang biru yg indah tiba tiba muncul dari udara tipis.
mereka bertiga segera menatap ku dengan tatapan penuh kejutan dan aku segera melemparkan perekam vidio hila. "pesan dari adik mu"
hila menangkap perekam itu dan dengan cepat memutarnya.
segera layar hologram tiga dimensi muncul yg memperlihatkan wajah Aurora yg tersenyum.
"kakak.." sapa Aurora dengan lembut. "aku akan pergi bersama kakak white star dan belajar menjadi kuat agar kakak tidak perlu mencemaskan ku lagi."
"kita akan bertemu lagi setelah Aurora besar dan menjadi lebih kuat agar bisa melindungi kakak."
"ini lebih baik dari pada Aurora terus di tahan di tempat ini dan kakak tidak perlu lagi tinggal di tempat jahat ini lagi karena Aurora."
"sampai bertemu lagi kakak, Aurora sangat mencintai mu."
setelah itu layar hologram segera menghilang dan aku berkata pada hila. "alat itu memiliki pelacak lokasi dan kamu harus menyimpannya agar Aurora bisa menemukan mu suatu hari nanti."
"kemana kamu membawa nya?, kenapa kamu membawa Aurora?" tanya hila sambil menatapku dengan tajam dengan expresi skeptis.
"pertama dia imut jadi aku tidak suka dia diperlakukan seperti itu."
"kedua kamu sebagai kakaknya bahkan tidak bisa menghentikan mereka melakukan hal yg jahat pada adik mu, jadi aku akan menjaganya terlebih dahulu sampai kekuatan mu cukup untuk melindungi adik mu maka kalian akan bertemu lagi."
"apa menurutmu kamu lebih baik dari ku" balas hila dengan nada menghina, tapi segera aku menghentakkan kaki ku dan energi dingin langsung menyapu lorong di sisi kiri ku yg membekukan lusinan penjaga yg baru saja tiba serta area sekitanya.
"ohhh itu hanya hentakan kakiku, mari kita coba lagi" seruku dengan nada main main lalu aku menghentakkan kaki ku lagi dan api hitam menyapu lorong di sebelah kiri itu lagi yg menyebabkan semua nya meleleh bahkan besi di sekitanya mulai mencair dengan warna merah. "ehem" aku memberi batuk ringan. "sepertinya hentakan ku terlalu keras, aku bahkan takut tinju ku akan menghancurkan tempat ini"
"....." mereka semua menatapku dengan takjub sambil menelan ludah mereka.
melihat ini aku mengangkat bahu ku sebelum berkata. "sebaiknya kamu pergi dari sini, adik mu sudah aman bersama ku. tugasmu sekarang adalah menjadi lebih kuat agar bisa bersama dengan adik mu lagi dan melindunginya dengan baik." aku segera menghilang menjadi sosok kabut putih yg membuat hila tertegun.
"tunggu..." kata hila sambil berlari merah ku, tapi yg di dapat hanya udara kosong.
"sial..." kutuk hila dengan kesal sambil menghentakkan kakinya di lantai besi yg membuatnya sedikit penyok.
"sebaiknya kita segera meninggalkan tempat ini, sebelum penjaga lainnya datang. jika kamu masih ingin melihat adik mu, kamu tidak punya pilihan lain selain bertahan hidup dan menjadi lebih kuat." kata zero dengan tegas.
"aku tidak membutuhkan mu untuk memberi tahuku." jawab hila dengan kesal.
***
"hila, zero, organisasi germinal, planet Aquamarine. ini adalah dunia the legendary mechanic" desahku sambil menatap layar komputer pusat data base yg ada di depanku.
lalu aku menancapkan alat infiltrasi data ke terminal komputer tersebut untuk menyalin semua data yg ada di dalam nya.
"setelah ini aku harus mengambil beberapa player dan memasukannya ke mesin scanner universal." aku segera merencanakan langkah selanjutnya sambil menunggu proses penyalinan data.
dunia ini adalah dunia galaksi yg sangat luas dengan berbagai fraksi dan sistem kekutan yg rumit yg aku baca di novel the legendary mechanic.
dunia ini di katakan adalah dunia game virtual di mana orang orang bumi bisa datang ke dunia ini dengan kabin game dan berpetualang di dunia yg luas ini.
MC kita adalah Han xiao atau zero yg baru saja aku temui.
dia adalah pemain pro dari game ini yg terlahir kembali ke dunia ini saat awal permainan game di mulai.
hal ini lah yg membuatnya bisa mendapat banyak keuntungan.
dia membawa sistem player dan npc dalam satu paket yg membuatnya bisa mendapatkan exp untuk meningkatkan level dari berbagai arah seperti melakukan quest dan bahkan memanen exp dari para player dengan cara menjual barang pada mereka dengan harga exp yg mereka miliki.
awalnya dunia ini memang terlihat seperti dunia game tapi sebenarnya tidak seperti itu.
dunia ini adalah dunia nyata yg terkurung dalam singgulitas pengulangan tanpa akhir dan terbungkus dalam suatu barier dimensi yg sangat kuat.
kekuatan, fraksi, reputasi, politik, eksplorasi dan teknologi bercampur menjadi satu di dunia ini.
jadi aku benar benar harus menyusun rencana yg matang dengan semua orang.