Chereads / sistem the gamer / Chapter 825 - Bab 343 ayah mertua

Chapter 825 - Bab 343 ayah mertua

pagi hari semua penduduk kota never winter menatap takjub ke arah langit.

benda besar yg terlihat sangat indah perlahan turun dari langit dan mendarat di dekat lokasi kastil yang mulia Roland.

samar samar terlihat mata penyembahan terpancar dari warga kota.

bahkan ada yg bergumam bahwa utusan dewa sedang menemui yang mulia Roland.

ada juga yg berkata bahwa yang mulia Roland itu sendiri adalah utusan dewa.

karena rasa penasaran yg kuat, kantor balai kota akhirnya di penuhi oleh pengunjung yg ingin mendapatkan penjelasan tentang apa yg terjadi.

hal ini juga membuat anggota keamanan sedikit kewalahan menangani jumlah masa yg berkumpul.

tapi balai kota dengan cepat menjelaskan bahwa benda yg mendarat itu adalah salah satu kendaraan terbang yg sedang di uji coba oleh yg mulia Roland.

dan suatu saat nanti, kota never winter akan memiliki tentara yg bisa terbang di langit dan kendaraan pengangkut yg bisa terbang di langit.

semua ini langsung membangkitkan moral dan semangat para warga dan mereka mulai bersorak sorak menyebut nama yg mulia roland.

***

bersama dengan Gracia dengan perut buncitnya, aku membuka pintu ruang pertemuan di kastil Roland.

segera setelah aku membuka pintu, orang orang yg duduk melingkari meja ruang rapat segera berdiri.

Roland yg ada di bagian ujung meja segera menganggukkan kepala nya pada ku.

saat itu aku melihat raja greycastle lama yg merupakan ayah mertua ku.

"selamat ayah mertua bisa kembali hidup hidup, aku pikir ayah mertua akan mati membusuk di dalam penjara gereja" kata ku dengan sopan sambil sedikit membungkukkan badan ku.

tapi kata kata ku membuat wajah semua orang sedikit gelap dengan kedutan di bibir mereka.

Ali wimbledon menatap ku sesaat sebelum mengalihkan pandangannya pada Gracia. "bagaimana kabar mu, kenapa menikah terburu buru?"

"apa aku harus menunggu ayah di selamatkan dulu, baru aku bisa menikah. salah ayah sendiri yg mudah di tipu gereja dan akhirnya tertangkap." mendengar jawaban acuh tak acuh Gracia, Ali tertegun sejenak sebelum berkata. "apa kamu tahu apa yg terjadi pada ayah mu?"

Gracia mengangguk. "suami ku sudah memberitahu semuanya sejak awal dan demi keselamatan seluruh umat manusia, dia tidak mau menyelamatkan ayah terlalu cepat sebelum adikku Roland mencapai posisi yg stabil. sistem bangsawan ini harus segera di hapus dan di gantikan oleh sistem baru yg di bangun oleh Roland untuk memusatkan semua sumber daya dan tenaga kerja dalam menghadapi perang yg akan datang. jadi sebaiknya ayah duduk manis saja, jika tidak ingin membantu sebaiknya jangan menghambat atau suami ku bisa membuat ayah menghilang tanpa jejak."

segera keheningan mulai menyelimuti ruangan.

mereka semua tidak menyangka bahwa bahwa Gracia akan berani mengancam ayahnya sendiri demi adik nya Roland.

bahkan aku sendiri hanya bisa tersenyum canggung mendengar kata kata Gracia, aku pikir itu pasti efek kehamilannya yg membuat emosinya tidak stabil.

"ehem" aku segera memberi batuk ringan untuk meredakan suasana dan perlahan memeluk pinggang Gracia dengan lembut.

"mari kita bahas masalah utama terlebih dahulu, masalah menghilangkan ayah mertua bisa di kesampingkan untuk nanti karena itu masalah yg sangat mudah."

"kalian pasangan iblis" geram Ali dengan kesal dan kami berdua langsung saling memandang sebelum tertawa bersama.

"tenang ayah, mari kita bicarakan masalah yg lebih penting dulu." Roland segera menenangkan Ali. "duduk lah dulu, mari kita bahas Rancana untuk menangkap kerajaan dawn."

aku mengangguk dan duduk di kursi kosong dengan Gracia yg dengan sengaja duduk di pangkuan ku.

walupun semua orang merasa tidak nyaman, tapi Roland tetap menyampaikan rencananya tanpa hambatan.

"untuk itu Edith, Andrea, ash, Silvy dan phyllis akan ikut dengan mu" kata Roland sebagai penutup untuk pembahasan ini dan aku hanya memberikan anggukan ringan.

"aku juga akan ikut" tilly segera mengajukan diri untuk ikut bergabung.

"lakukan sesuka mu." jawab ku dengan santai sambil perlahan bangkit dari tempat duduk ku dan keluar dari ruangan di ikuti dengan yg lainnya.

"cooo...."

"kakak..." lightning dan Maggie segera turun dari langit dan memeluk ku kiri dan kanan saat aku akan naik ke dalam Fahrenheit.

"berapa banyak sarang burung yg sudah kalian temukan?" tanya ku dengan santai.

"banyak coo... tapi semua nya habis di makan oleh lightning co..."

"kamu makan lebih banyak..." balas lightning dengan kesal.

"ok ok tapi kalian tetap harus hati hati" lalu aku memberikan mereka masing masing jam tangan logam yg terlihat sangat indah.

"kakak apa ini?"

"apa ini coo..."

"jam tangan penjelajah, bisa melihat waktu, menentukan posisi, saling berkomunikasi, membuka map, dan bisa memberi kalian perlindungan jika dalam bahaya. jadi bermainlah dengan itu dulu, ada banyak hal yg harus aku lakukan." aku meletakan jam tangan itu di pergelangan tangan mereka dan secara otomatis tali jam keluar lalu melingkari pergelangan tangan mereka.

"hebat coo..."

"kakak yg terbaik..." lightning segera mencium pipi ku di ikuti oleh Maggie lalu mereka segera terbang ke udara.

tapi saat Maggie berubah menjadi burung, jam tangan di tangannya langsung berubah menjadi kaca mata yg mirip dengan alat detektor yg di gunakan suku Saiya di dragon ball.

"bisa berubah coo.... ini sangat keren coo..."

melihat ini aku menatap lightning yg sedikit terdiam. "jam itu bisa terhubung dengan kaca mata mu, cari saja pilihan koneksi."

tanpa basa basi lightning memencet jam di tangannya untuk melihat pilihan koneksi dan setelah beberapa saat penutup telinga lightning berkedip tanda bahwa jam sudah terkoneksi.

"wow... layarnya berubah, ada banyak tulisan yg keluar." lalu lightning menatap ke arah Edith untuk sesaat sebelum berseru. "bahkan ukuran dada nona Edith bisa terlihat dari sini. ini benar benar hebat."

"benar coo... ayo kita cari sarang burung coo..." Maggie bergegas pergi meninggalkan lightning.

"tunggu...." dan lightning segera mengikuti nya dengan cepat.

"apa maksudnya melihat ukuran dada?" tanya Edith dengan penasaran dan aku hanya mengangkat bahu tanpa me jawab apapun.