kemeriahan pesta segera surut dan Roland memutuskan agar semua undangan beristirahat di dalam kapal sunny, lalu kembali besok pagi.
tapi pembicaraan yg lebih serius segera terjadi di atas dek kapal Sanny.
Roland, Edith, barov, Isabella, blackveil, Agatha, tilly, Silvy, ash dan Andrea duduk melingkari meja yg di sediakan oleh tilly.
"sekali lagi selamat nona Agatha atas pernikahannya." sapa Edith saat Agatha perlahan duduk di bangku kosong, tapi Agatha segera menjawab dengan terburu buru. "aku tidak punya banyak waktu, mereka pasti sudah bersenang senang tanpa ku"
semua orang menunjukan expresi canggung mendengar kata kata Agatha.
"nona Agatha, aku ingin tahu apa rencana tuan Robert kedepannya?" Edith segera bertanya untuk menghilangkan suasana canggung.
"fokus ke penelitian, jadi dia mungkin tidak akan keluar untuk waktu yg lama."
"jika boleh..."
tapi Agatha memotong kata kata Edith dengan tegas. "tidak.. penelitian ini sangat rahasia dan bahkan jika kamu tahu, tidak ada gunanya karena bahan penelitian hanya bisa di dapat dari tempatnya."
Edith segera terdiam dan Roland mulai bertanya menggantikan Edith. "apa pelayan wanita tadi adalah pasukan yg di bentuk oleh Robert."
Agatha mengangguk sebelum berkata. "satu wanita cantik itu bisa mengalahkan 100 tentara hukuman dewa dan jika di lengkapi oleh senjata mungkin bisa lebih."
mereka segera menunjukan expresi terkejut, karena bahkan ash hanya bisa mengalahkan 5 - 10 dan dengan senjata barunya dia mungkin bisa mengalahkan 20 tentara hukuman dewa, tapi jika 100 itu pasti sangat mustahil.
"tapi aku hanya melihat inti sihir mereka semua hanya berbentuk bola putih transparan yg hampir seperti kabut. sihir ash bahkan jauh lebih kental dari mereka."
Agatha segera menetap Silvy dengan sambil tersenyum misterius. "itu bukan sihir tapi energi spiritual dan itu hanya kekuatan pelengkap. kekuatan sesungguhnya dari pasukan wanita ini adalah fisik mereka yg sudah di upgrade ke level yg lebih tinggi."
"tentara kuat seperti itu yg tidak ada di bawah kendali yang mulia Roland sangat berbahaya. kita tidak tahu motiv apa yg di sembunyikan oleh Robert, apa lagi dia memiliki Gracia sebagai istrinya yg juga memiliki hak untuk merebut kekuasaan yang mulia Roland." Edith berkata pada Roland dengan expresi cemas.
hal ini juga membuat Roland sedikit merenung, tapi Agatha dengan santai menjawab. "Robert pernah berkata kecurigaan adalah benih perpecahan."
lalu Agatha menatap semua orang dengan senyum lembut. "jika kalian tidak percaya dengan kami, maka kami bisa segera pergi. banyak hal yg lebih penting yg harus kami selesaikan dan tidak ada waktu untuk bermain politik."
"kemana Robert akan pergi? kalian bisa pergi ke sleeping island" tilly menunjukan sedikit harapan dan matanya sedikit berbinar.
melihat ini Agatha juga mengangguk setuju. "aku akan mengusulkannya pada Robert, itu juga merupakan tempat yg bagus. di bawah pimpinan mu dan dengan dukungan Robert, sleeping island bisa menjadi surga para penyihir."
"ya.. sleeping island sangat menyambut kalian." kata tilly dengan penuh semangat dan saat itu Agatha menatap Roland. "kontrak kesepakatan mu dengan Robert juga sudah berakhir, pengembangan mu juga sudah berjalan di jalur yg benar. jadi tidak adalagi yg Robert perlu lakukan untuk membantu, sisanya terserah kamu."
"apa Robert memang berniat untuk pergi?" Roland bertanya dengan expresi tenang dan Agatha segera menjawab. "Robert sudah memprediksi bahwa akan ada benih kecurigaan yg akan muncul, tapi dia pasti tidak menyangka akan begitu cepat. Robert berpikir itu akan terjadi 1 tahun kemudian, tapi mungkin dia meremehkan keserakahan manusia di dunia ini."
"..."
"Robert tidak berniat mengikuti permainan politik karena musuh kita tidak bisa di menangkan dengan cara diplomasi politik, jadi ini waktunya kami pergi dan jika ada masalah yg penting kamu bisa menemuinya di tempat itu."
Roland mengangguk setuju. "ini memang solusi yg terbaik, jadi kapan kamu akan pergi?"
"semua tergantung Robert." lalu Agatha menatap blackveil. "kamu ikutlah dengan ku, aku perlu asisten untuk melakukan penelitian."
blackveil tertegun sejenak sebelum menjawab. "baik nyonya Agatha." mendengar jawaban blackveil, Agatha langsung tersenyum lebar. "karena tidak ada yg perlu di bahas lagi maka kami akan segera kembali."
Agatha segera bangkit dari tempat duduknya dan segera pergi ke dunia mandiri bersama blackveil.
melihat kepergian Agatha yg tergesa gesa, semua orang hanya bisa terdiam sesaat sebelum Edith berkata. "yang mulia Roland, maafkan aku."
tapi Roland dengan santai melambaikan tangannya. "cepat atau lambat hal ini akan terjadi, siapapun pasti memiliki pemikiran yg sama dengan mu. jika aku tidak tahu karakter Robert, aku juga pasti memiliki pemikiran yg sama dengan mu."
"lalu kenapa yang mulia tidak menghentikannya."
Roland menatap Edith dengan senyum ringan. "karena ini memang niat awalnya, dia hanya menunggu alasan yg tepat untuk pergi dan kebetulan kamu memberinya alasan tersebut."
"apa dia tidak akan membenci kita?"
"dia hanya akan membenci mu, bukan aku. karena aku adalah adik iparnya." Roland berkata dengan nada main main yg langsung membuat Edith menjadi cemas.
"jangan takut nona Edith, Robert adalah orang cabul. jika kalian bertemu lagi dia paling hanya menggoda mu atau meremas bagian bagian yg menonjol di tubuh mu." ash menambahkan minyak pada api yg baru terbentuk yg membuat Edith semakin gelisah.
"itu bahkan lebih menakutkan." keluh Edith yg membuat semua orang tertawa.
"intinya kami memiliki musuh yg sama dan dia hanya melakukan sesuatu dengan caranya sendiri. jadi kamu tidak usah memikirkannya, karena dia juga tidak akan peduli dengan apa yg kamu pikirkan." penjelasan Roland membuat semua orang mengangguk setuju dan Edith juga menghela nafas lega.
"itu bagus untuk bisa menyampaikan pendapatmu dengan jujur." Roland menepuk pundak Edith sebelum pergi ke ruangan kapal untuk beristirahat.
melihat ini mereka semua saling memandang sebelum pergi ke ruangan mereka masing masing untuk beristirahat.