aku menyerahkan kartu identitas ku pada petugas keamanan yg menjaga apartemen yg akan aku kunjungi. "sudah lebih dari 4 bulan kamu tidak pernah muncul, apa ada kesibukan lainnya."
"tugas yg merepotkan dan melelahkan, aku hanya ingin minta kompensasi pada pria sialan yg ada di bangunan 101"
"pfffttt ha ha ha ha ha" petugas penjaga terbahak bahak. "aku ingat waktu itu kamu keluar dari gedung itu dengan wajah babak belur, apa kamu masih belum kapok juga."
"kamu tidak tau cerita di dalam nya, cepat buka gerbang." kata ku dengan kesal.
"aku lihat dia baru saja masuk, kamu mungkin bertemu dengannya di depan pintu apartemen" petugas itu menatap ku dengan senyum main main dan mulai membuka gerbang.
benar saja saat berjalan ke pintu gedung 101, aku berpapasan dengan pria berwajah dingin itu berserta beberapa wanita cantik yg mengikutinya.
tinggi badan yg sama tapi dari segi ketampanan dia 2 poin di bawah ku.
"oohh kebetulan sekali, aku baru saja ingin menemui mu tuan Kim Soohyun"
"apa yg kamu inginkan?" Kim Soohyun menjawab dengan dingin, tapi salah satu wanita di sebelahnya langsung menepuk pundaknya. "teknisi jingso, kami benar benar minta maaf atas kejadian waktu itu. itu hanya kesalahpahaman saja."
aku mengangkat bahu ku dan berkata dengan santai. "aku tidak mempermasalahkan hal itu nona Jung hayeon, wajar bagi seorang pria untuk melindungi istrinya. aku pun akan melakukan hal yg sama dengan Kim Soohyun jika ada di posisi itu. dia termasuk lunak hanya memukul ku walaupun hanya itu hanya salah paham."
tapi aku segera menatap tajam ke arah arah wanita yg ada di belakang Jung hayeon. "jangan menatap ku seperti itu nona go yeonju, ketampanan ku bisa merusak kemampuan mata mu."
yeonju tapak tertegun sejenak, tapi Kim Soohyun segera berkata dengan anda mengancam. "apa yg kamu ingin kan?"
"Soohyun.. sudah kubilang jangan kasar dengan jingso" hayeon menarik lengan Kim Soohyun yg membuat semua orang tampak bingung, kecuali go yeonju yg perlahan mendekati ku.
"lebih tepatnya siapa kamu?"
"Lee jingso dan aku hanya ada urusan dengan suami kalian Kim Soohyun, sebaiknya wanita jangan ikut campur urusan antara pria"
aku menjentikkan jari ku dan suara retakan kaca tiba tiba terdengar.
seketika tanah mula terbelah dengan cepat membentuk arena pertarungan dengan bangku penonton mengelilingi arena seperti lapangan sepak bola.
melihat ini go yeonju berubah menjadi bayangan dan bergegas ke arah ku dengan cepat.
"yeonju hentikan..." seru hayeon.
tapi semu sudah terlambat karena leher go yeonju sudah ada di cengkraman tangan ku.
"sudah kubilang jangan ikut campur, aku paling benci berbuat kasar pada wanita."
tangan kiri ku langsung menembus dada younju dengan cepat dan menarik sebuah bola hitam dan memasukannya ke dalam inventori.
setelah itu aku melepaskan cengkraman ku pada lehernya.
"sebaiknya kamu duduk manis bangku penonton"
"apa yg kamu lakukan pada ku, kenapa kekuatan ku menghilang" younju dengan panik memeriksa tubuhnya dan haeyon bergegas membantu younju. "sudah kubilang jangan kasar padanya."
"nona haeyon lebih pengertian, bisakah kamu membujuk kelompok Harem kalian untuk duduk di bangku penonton."
"jingso..aku tidak tahu masalah apa yg kamu miliki dengan soohyun..."
tapi aku segera melambaikan tangan ku. "aku tidak ada niat membuat kalian menjadi janda, salah satu dari kalian adalah sepupu istriku. dia mungkin akan memukuli ku jika membuat sepupunya menjadi janda."
"eehhh siapa itu" semua orang sedikit terkejut mendengar kata kata ku dan mereka saling memandang satu sama lain.
"aku punya sepupu bernama Kim Hanna, apa itu dia." Kim hanbyul menatap ku dengan ragu ragu dan aku memberinya anggukan ringan.
"ya itu dia, jadi bisakah kalian pergi ke bangku penonton."
"..." melihat semua orang diam, aku hanya bisa mendesah tak berdaya dan segera rantai putih langsung mengikat semua orang.
lalu aku muncul di depan soohyun, memasukan tangan ku di dada nya lalu menarik keluar beberapa bola cahaya dan menyimpannya di dalam inventori.
"jingso hentikan semua ini, kami akan pindah ke bangku penonton."
tapi aku mengabaikan kata kata haeyon dan melakukan hal yg sama pada semua orang, lalu mengirim mereka ke bangku penonton.
"akhirnya kita bisa menyelesaikan urusan kita." aku segera melepaskan rantai yg membelenggu Soohyun.
"kenapa kamu melakukan semua ini, apa ini untuk balas dendam"
aku mengangguk ringan. "tapi bukan untuk ku, ini untuk salah satu istri ku"
saat itu puluhan wanita muncul di bangku penonton yg membuat Kim Soohyun dan yg lainnya menatap dengan heran.
yg lebih mengejutkan adalah penampilan Gabriel yg membuat mereka menelan ludah.
"aku rasa kamu pasti tahu wanita burung yg cantik itu, bagaimana perasaan mu jika aku melakukan hal yg sama seperti yg kamu lakukan pada nya ke semua istrimu dan anak mu"
"beraninya kamu" matanya menunjukan niat membunuh yg kuat dan bergegas ke arah ku, tapi dia segera terhalang oleh perisai transparan.
"tenang... aku tidak seperti mu yg suka menyiksa wanita dan kita jika masih memiliki hubungan keluarga."
"jingso.. hajar dia untuk ku, belah dia jadi dua dan kirim dia ke dunia lain." ratu Medusa berteriak marah sambil menatap Kim Soohyun dengan niat membunuh.
"Kim Hanna, tolong hentikan suami mu" Kim hanbyul menatap Kim Hanna dengan tatapan memelas yg membuat Kim Hanna expresi kim Hanna menjadi rumit.
"suamiku..." suara merdu Kim Hanna mulai terdengar dan aku tersenyum ringan padanya.
"tenanglah, aku hanya ingin memberinya sedikit pelajaran. bahkan jika dia mati, aku bisa menghidupkannya kembali."
lalu aku menatap ratu parasit dan Gabriel. "kemarilah"
ratu parasit bergegas ke sisi ku di ikuti oleh Gabriel, lalu aku memberinya mereka cambuk kulit.
"lakukan sesuka mu"
mendengar itu ratu parasit melebarkan matanya untuk sesaat sebelum melompat kepelukan ku dan mencium bibir ku dengan penuh semangat.
"kamu yg terbaik, aku mencintai mu" dan dia mematuk bibir ku beberapa kali sebelum turun dari pelukannya dan menatap Kim Soohyun.
saat itu Gabriel juga mendekati ku dengan expresi melankolis. "aku tidak berharap suatu hari nanti bisa membalas semua perlakukan dewa martial, bertemu dengan mu sudah merupakan kemewahan yg luar biasa bagi ku."
aku menepuk pantat Gabriel. "katakan kata kata manis mu di tempat tidur."
"mm" Gabriel mengangguk lembut sebelum berjalan mendekati Kim Soohyun sambil membanting cambuk nya kelantai.