"jingso, aku belum pernah melihat sayuran jenis ini" yuhui mulai bertanya sambil memotong sayuran yg aku berikan.
"mmm intinya sayuran itu mengandung energi spiritual yg baik dan mudah di cerna oleh tubuh."
"oohhhhhh" tapi setelah beberapa detik dia bertanya lagi. "lalu daging apa yg kamu potong."
"daging naga."
"...." yuhui langsung terdiam sesaat sebelum berkata lagi. "apa kamu tidak suka berbicara saat memasak."
"kamu terlalu terbawa perasaan" aku berhenti memotong daging di talenan dan menunjukan potongan kecil daging itu pada seo yuhui. "aku tidak akan berbohong pada mu, ini memang daging naga."
seo yuhui mengamati daging itu dengan seksama. "aku tidak tahu cara membedakan daging naga atau bukan, tapi daging ini memiliki vitalitas yg kuat. cocok untuk meningkatkan fisik seseorang."
"mmm" lalu aku kembali memproses daging yg ada di talenan.
"jingso..."
"apa."
"apa aku menyakiti mu sangat parah di dalam mimpi mu."
"ya..." setelah diam sesaat aku kembali berkata. "kamu benar benar kejam."
"apa kamu masih membenci ku"
"ini kenyataan bukan mimpi, aku tidak akan membawa rasa benci di mimpi ku pada mu."
"tapi aku merasa kamu berusaha menjauh dari ku."
"...." aku hanya diam dan fokus memproses masakan ku.
"kenapa kamu tidak menjawab."
"yuhui... aku tidak ingin hal di dalam mimpi itu menjadi kenyataan. aku tidak membenci mu dan kita masih berteman baik, pria dan wanita yg saling berteman memang harus saling membatasi."
"...." kali ini giliran seo yuhui yg tidak menjawab.
"aku hanya variabel aneh... jika aku tidak ada, kamu akan memiliki hubungan yg bahagia dengan Seol."
"..." setelah beberapa menit hening aku kembali berkata.
"kamu wanita yg baik dengan hati yg lembut, sedangkan aku adalah pria egois yg tidak terikat pada sisi baik dan buruk, yg kamu tahu tentang ku hanya puncak dari gunung es."
"pria seperti apa kamu jingso."
"aku pria yg sangat kejam, hanya sebagian dari mimpiku yg aku ceritakan pada mu."
"bisa aku mendengarkan sisanya."
"intinya sebelum bermimpi tentang paradise, aku bermimpi terlahir di dunia lain. di dunia itu, aku menghancurkan seluruh ras naga yg ada di sana, membunuh saudara ku sendiri hanya karena dia membela ras naga, menikahi ibu kandung ku dan adik ku sendiri, bahkan semua wanita yg dekat dengan saudara ku tidak lepas dari tangan ku."
"kenapa sampai seperti itu"
"yahh intinya benua tempat ku tinggal di paksa bertarung dengan benua yg ada di seberang lautan oleh para naga ini dan aku tidak suka di jadikan pion catur oleh mereka. jadi aku melenyapkan semua ras naga ini dan memindahkan benua tempatku tinggal ke dunia lain."
akhirnya seo yuhui tidak berkata apa apa lagi selama beberapa menit.
"kamu hanya memikirkan perasaan ku, tapi bagaimana dengan perasaan mu sendiri. apa kamu benar benar tidak memiliki perasaan pada ku"
"...."
"jingso.."
"aku sudah memiliki banyak ratu..."
"itu tidak ada hubungannya, yg aku tanya adalah bagaimana perasaan mu terhadap ku"
"sudah kubilang, aku ini hanya variabel aneh. aku tidak ingin kamu menjadi bingung karena hal hal ini"
"jingso... tolong... aku hanya ingin tahu..."
aku kembali diam untuk beberapa menit sebelum menjawab.
"aku merindukan mu"
"...." seo yuhui tiba tiba berhenti memotong sayuran dan menatapku yg masih fokus menyelesaikan masakan ku.
"jangan diam cepat selesaikan atau aku akan menendang mu dari dapur."
seo yuhui segera tersadar dan melanjutkan pekerjaan nya sambil berkata. "kamu mengubah banyak hal, bahkan hati ku"
"bah.. hati apa yg bisa berubah bentuk. apa itu hati naga." aku berkata dengan nada mencela dan seo yuhui langsung melemparkan beberapa potong sayuran yg dia potong ke arah ku.
"yuhui... itu sayuran mahal."
"penipu... aku melihatnya tumbuh banyak di halaman rumah."
"itu karena energi spiritual di sini sangat kaya, jika di tempat lain sayuran ini tidak akan bisa tumbuh."
tapi seo yuhui masih saja melemparkannya dan aku segera meletakan pisau ku lalu mendekati seo yuhui.
"oohh apa kamu marah..." yuhui memberiku senyum main main dan aku segera menangkap tangan yg akan melemparkan sayuran lalu memeluk pinggang nya.
wajah kami saling berdekatan dan aku mulai berkata. "bisakah kamu berhenti"
seo yuhui mengedipkan mata indahnya beberapa kali sebelum menjawab. "apa kita sering melakukan ini di dalam mimpimu."
"...." mata ku sedikit melunak.
"jangan di tahan..." seo yuhui membelai pipi ku dengan lembut, lalu mengaitkan tangannya di leherku sambil perlahan mendekatkan bibirnya dengan bibirku. "itu akan menyakitimu.." lalu bibir kami saling bertemu.
saat bibir lembut yuhui menyentuh bibirku, aku sudah tidak bisa menahan keinginan ku dan mulai menikmati bibirnya.
setelah puas dengan bibirnya, aku mulai mencium lehernya dan terus ke bawah hingga perlahan menuju payu daranya.
"sayang...." desah seo yuhui dengan nada lembut dan menggoda.
"ehem... apa kalian memasak atau apa..." dan haeju akhirnya menyadarkan kami berdua.
"itu..." yuhui melepaskan diri dengan panik. "oooohhhh sayuran ku...." lalu dia kembali merapikan sayurannya dan aku dengan santai kembali mengurus pekerjaan ku sambil melirik haeju yg sudah menatap ku dengan tatapan tajam.
***
meja makan di penuhi berbagai makanan dan aroma menggugah selera menyebar ke seluruh ruangan.
saat itu Gabriel yg hanya mengenakan piyama putih transparan perlahan turun dari tangga dan berjalan menuju ruang makan dengan wajah malas.
lekuk tubuh Gabriel yg indah tanpa pakaian membuat semua orang menggelengkan kepala. "raja ku.. aku bermimpi melahirkan banyak malaikat kecil yg imut."
"bukankah kamu bertelur" aku menjawab dengan acuh tak acuh yg membuat semua orang tertawa.
"aku bukan burung." jawab Gabriel dengan kesal.
"duduklah.. jangan marah marah."
"mm" lalu Gabriel mencium bibirku sebelum duduk di sebelah seo yuhui.
"aku tidak akan terkejut dua pahlawan paradise duduk di sini, aku bahkan tidak tahu kenapa aku bisa di sini."
"Gabriel, minum sup ini dulu. sepertinya kesadaran mu belum pulih seutuhnya." aku meletakan sup di depannya.
"mm" mengangguk ringan, Gabriel mulai meminum sup nya secara perlahan.
lalu aku duduk di sebelah Kim Hanna, menyendok sup dengan sendok kecil, meniupnya untuk mendinginkannya lalu menyerahkannya ke mulut Kim Hanna.
"aku bisa sendiri."
"..." aku hanya menatap nya dan dia dengan malu malu membuka mulutnya.
"apa sup nya enak"
"mm"
"makan lebih banyak." aku kembali menyuapinya sedikit demi sedikit.
"jingso... kenapa kamu memilih ku, selain kemampuan ku tidak ada lagi yg spesial."
"kamu memandang rendah diri mu sendiri." jawaban santai ku tidak mudah diterima begitu saja oleh Kim Hanna dan dia mulai bertanya lagi.
"lalu apa alasannya."
"apa perlu alasan logis untuk mencintai seseorang." Kim Hanna terdiam sejenak dan aku kembali menyuapinya.
"aku hanya bingung, kamu tiba tiba datang dan membawa ku kemari, lalu menipuku hingga aku hamil dan semua itu terjadi begitu cepat."
"apa kamu menyesal." Kim Hanna menggelengkan kepalanya dengan sungguh sungguh. "aku tidak bisa menyangkal bahwa aku mencintai mu saat pertama kali kamu memeluk ku."
"kamu terlalu banyak mengambil jalan memutar hanya untuk mengatakan cinta." semua orang tertawa kecil mendengar kata kata ku.
"wanita tidak mudah menyampaikan perasaannya." geram Kim Hanna dengan kesal.
"ya aku tahu dan aku juga tidak peduli dengan kata kata cinta, siapa yg bisa menjamin kata kata itu adalah kebenaran." lalu aku kembali menyuapi Kim Hanna sambil perlahan mencium keningnya. "tindakan adalah kebenaran karena semua orang bisa berkata kata, tapi tidak semua orang bisa melakukannya."
Kim Hanna tersenyum lembut pada ku. "aku tahu...aku juga merasakan nya dan aku sangat bersyukur kamu membawa ku saat itu"
"jangan banyak bicara saat makan"
"selalu saja merusak momen romantis."
"aku menculik mu dan langsung menghamili mu di hari yg sama, lalu kamu berkata kamu bersyukur aku melakukannya." lalu aku menggelengkan kepala ku. "jika cerita ini di masukan kedalam novel, aku yakin novel ini bertema komedi."
"ha ha ha ha" kali ini semua orang benar benar tertawa terbahak bahak, lalu aku menatap phi sora dengan tatapan tajam. "kamu bahkan lebih para dari ratu rubah."
"kenapa seperti itu"
"yooo tiba tiba lupa ingatan." aku memberinya senyum jahat. "saat ke Hawai dan masuk ke kamar hotel, kamu segera melepas semua pakaianmu dan berbaring di ranjang sambil berkata pada ku. 'apa yg kamu tunggu'."
wajah phi sora langsung memerah. "apa yg salah, kamu juga menyukainya."
aku mengangguk ringan. "itu seperti seekor ikan tiba tiba mendekati seekor kucing lalu membuka mulut kucing sambil berkata. 'cing makan aku, aku sangat enak' tentu saja kucing itu dengan cepat menelan si ikan sambil berpikir dalam hatinya 'ikan ini punya kelainan mental, tapi rasanya benar benar enak' lalu kucing itu kembali menutup matanya sambil berdoa agar ada ikan yg memiliki kelainan mental datang menghampirinya."
setelah hening sejenak mereka semua kembali tertawa, kecuali Gabriel yg fokus memakan sup nya dengan lahap.
"nona Gabriel ternyata tahu cara makan..."
"mmm kamu tahu apa... mmmm ini daging naga.... mmm kualitas terbaik... ditambah bahan bahan spiritual lainnya... mmm banyak nutrisi yg bisa membuat kulit mu indah dan awet muda... mmm jika kalian tidak mau biar aku habiskan semuanya." Gabriel mengoceh sambil terus makan dengan lahap.
"suami ku.... beri lebih banyak." Kim Hanna segera menuntut di berikan lebih banyak yg membuat ku menggelengkan kepala.