Chereads / sistem the gamer / Chapter 760 - Bab 278 kembali ke bumi

Chapter 760 - Bab 278 kembali ke bumi

setelah menyerahkan semua urusan pada para ratu Eva, aku segera kembali ke bumi.

[300 pesan tidak di baca.]

wajahku berkedut melihat jumlah pesan yg belum dibaca.

setelah membukanya, kebanyakan pesan di kirim oleh yoo seunghae yg merupakan adik Yoo seonhwa

- kakak Lee kenapa tidak datang.

- apa kakak Lee marah dengan kakak seonhwa.

- kak besok Yan kecil akan datang kerumah.

- kak kenapa tidak pernah membalas.

- kakak Lee, Yan kecil merindukan mu.

- kakak Lee, sudah sebulan kenapa belum ada kabar.

- kemana kamu kak?? apa kakak pergi karena selalu di tolak oleh kakak seonhwa.

- kak kemana kamu... Yan kecil sangat merindukan mu.

- kemana kamu kak ???

- kak tolong balas, Yan kecil sangat cemas.

- kakak Lee, sebenarnya Yan kecil sangat mencintai mu.

- kak, jangan tinggalkan Yan kecil.

aku hanya bisa menggelengkan kepalaku membaca pesan yg dikirim seunghae dan segera membalasnya.

"kakak baru sampai di rumah, tapi besok akan segera pergi lagi."

Ding...

aku sedikit terkejut melihat balasan yg begitu cepat.

- teknisi jingso, AC ku rusak lagi tolong datang dan perbaiki.

ternyata yg mengirim pesan adalah seo yuhui dan aku segera membalasnya. "jangan bercanda.. beli saja yg baru."

Ding...

pesan baru dengan cepat masuk dan pengirimnya adalah phi sora.

- dimana...?

"di rumah, apa kamu sudah membeli tiket pesawat?"

- kita berangkat siang ini, aku akan menjemputmu.

"baiklah"

setelah itu aku melempar hp ku ke tempat tidur dan berbaring sambil menatap langit langit kamar.

Ding dong ding dong.

bel pintu rumah tiba tiba berbunyi, aku melihat jam di hp yg menunjukan jam 9 pagi.

"begitu cepat." aku pikir phi sora sudah datang menjemput.

tapi saat aku membuka pintu, aku melihat wanita cantik seumuran dengan Eun Yuri mengenakan pakaian santai dengan rok bunga yg memperlihatkan lekuk tubuhnya yg indah.

"kakak...." Yan kecil langsung melompat kepelukan ku dan mulai menangis.

"whuuuuu Yan kecil merindukan mu... kemana saja kakak selama ini.... whuuuuu"

aku membelai punggung Yan kecil dengan lembut untuk menenangkannya. "ayo masuk dulu..."

tapi Yan kecil tidak mau melepaskan pelukannya dari ku dan terpaksa aku menyeretnya ke dalam.

duduk di atas sofa, aku membawa Yan kecil di pangkuan ku. "apa yg kamu bawa." aku melihat kantong plastik kecil yg ada di tangan Yan kecil dan tiba tiba wajah yan kecil langsung memerah.

karena penasaran aku mengambil kantong kecil di tangannya tanpa perlawanan apapun, tapi Yan kecil membenamkan wajah nya di dada ku.

aku langsung menggelengkan kepala ku melihat isi kantong kecil itu yg ternyata adalah alat pengaman. "dimana kamu belajar seperti ini"

"Yan kecil kecil tidak jauh beda dengan kak seonhwa, gunakan saja yan kecil untuk melampiaskan keinginan kakak"

"kenapa kamu sampai seperti ini"

tubuh yan kecil sedikit bergetar dan dia mengeratkan pelukannya pada ku. "jangan pergi kak... Yan kecil ingin selalu bersama kakak Lee."

aku benar benar tidak tahu harus berkata apa dan hanya bisa diam sambil membelai rambut Yan kecil.

Ding dong ding dong.

"sepertinya ada tamu lain."

"biar Yan kecil yg membukakan pintu." tanpa menunggu jawabanku, dia segera berlari ke pintu masuk.

"kenapa kamu di sini kak" suara Yan kecil tiba tiba terdengar.

"kakak hanya ingin melihat jingso karena sudah lama hilang."

"buka kah kamu tidak pernah peduli dengan kakak Lee."

"apa yg kamu tahu..." suara geram seonhwa terdengar dan perlahan aku melihat seonhwa datang ke ruang tamu bersama seo yuhui di ikuti oleh Yan kecil yg dengan expresi sedih.

"aku tidak menyangka ada hari di mana seonhwa akan berkunjung ke rumah ku, haruskah kita mengadakan perayaan?." aku memberi senyum main main pada seonhwa sebelum menatap seo yuhui dengan tatapan mengancam.

"aku hanya mencemaskan mu karena sudah lama menghilang." seonhwa dan seo yuhui segera duduk di sofa di depanku dan Yan kecil duduk di sebelah ku sambil memeluk lengan ku untuk menyatakan kepemilikannya.

"lalu kenapa nona yuhui juga ikut bergabung, apa kalian saling kenal"

seo yuhui mengangguk ringan. "aku sering berkunjung ke cafe seonhwa dan kebetulan hari ini dia ingin berkunjung ke rumah mu jadi aku mengikutinya."

"kenapa aku merasa ada skema di dalam kata kata mu, insting laba laba ku mengatakan bahwa kamu sedang berbohong."

"pffftt" Yan kecil tidak bisa menahan tawa dan wajah sedihnya tiba tiba kembali berseri. "apa kakak Lee Spiderman."

tapi aku menggelengkan kepala ku. "sebenarnya kakak adalah penyihir yg menjaga bumi dari invasi penguasa dimensi gelap bernama dormamu. kakak sering di sebut teknisi strange."

"maksud kakak dokter strange."

"oohhhh kakak sudah berubah profesi dari dokter ke teknisi."

"pffftt ha ha ha ha" Yan kecil tertawa ceria.

"jangan hanya tertawa, cepat buatkan minuman untuk para tamu."

"huh..." Yan kecil mengendus kesal sebelum pergi ke dapur.

"sejak kapan kalian begitu dekat." aku menatap bingung mendengar pertanyaan seonhwa. "kita sudah saling kenal sejak kecil, tentu saja kami sangat akrab. hanya kamu saja yg sepertinya menjauh dan selalu menganggap ku orang asing. kamu dan Seol memiliki dunia kalian sendiri, jadi kamu tidak peduli dengan sekitar mu."

seonhwa langsung tertegun sejenak dan menatapku dengan wajah canggung. "kemana saja kamu selama ini." dan dia langsung mengubah topik.

tapi aku tahu maksud dari pertanyaan ini dan segera menembak ke poin utama karena aku terlalu malas untuk berputar putar. "seonhwa... aku tahu kamu pasti berpikir bahwa aku pergi karena kamu menolak cinta ku, tapi yakinlah itu tidak ada hubungannya dengan mu jadi kamu tidak perlu mencemaskan ku." setelah hening sejenak, aku melanjutkan kata kata ku.

"aku tahu hati mu sudah di isi penuh oleh Seol dan tidak ada ruang bagi ku. bahkan jika suatu saat kamu menerima ku, cinta mu tidak akan sepenuhnya untuk ku. jadi...." aku tersenyum ringan pada seonhwa. "mari kita akhiri romansa cinta segitiga ini, sudah sekian tahun dan aku sudah lelah."

"aku..." seonhwa tidak tahu harus berkata apa, mata nya mulai berkaca kaca dan wajahnya menunjukan expresi kebingungan.

"kakak, nona yuhui silahkan diminum." Yan kecil tiba tepat waktu dan meletakkan teh hangat di atas meja, lalu kembali duduk di sebelahku.

tapi seonhwa yg menatap teh tersebut tiba tiba menunjukan expresi aneh dan segera di mengulurkan tangannya untuk mengambil sebuah bungkus kotak kecil di atas meja.

seo yuhui yg melihat ini langsung melebarkan matanya dan seonhwa yg sudah membaca kotak itu segera memerah karena marah.

"jingso... apa maksud mu dengan ini." seonhwa membanting kotak berisi alat pengaman pada ku.

"aku baru saja membelinya di mini market."

"kenapa kamu membelinya."

"tentu saja untuk mengajari Yan kecil menjadi wanita dewasa."

"jingso... kamu bajingan..." seonhwa melemparkan teh panasnya ke arah ku yg membuat semua orang terkejut.

"Kakak, apa yg kamu lakukan." Yan kecil dengan panik menggunakan pakaiannya untuk membersihkan teh panas yg ada di wajah ku.

"kakak Lee... whuuu..." Yan kecil mulai menangis lagi sambil terus membersihkan wajahku.

"tidak apa apa." aku berkata dengan santai.

"teh itu masih panas, kulitmu bisa melepuh."

"apa kamu lupa kalo kakak adalah teknisi strange, air panas tidak mempan pada ku."

"kakak bodoh.. whuuu...." Yan kecil kembali memeluk ku dengan erat, tapi seonhwa segera menarik tubuh Yan kecil.

"apa yg kamu lakukan kak."

"jangan dekati pria ini, dia ingin merusak mu"

plak..

Yan kecil langsung menampar seonhwa dan menatapnya dengan expresi yg penuh kemarahan. "kakak Lee adalah orang yg baik, aku lah yg membeli alat pengaman itu sebelum datang kesini."

"kenapa...." seonhwa memegang pipinya sambil menatap Yan kecil dengan bingung.

"kakak bertanya kenapa." tatapan yan kecil semakin ganas. "karena aku mencintai kakak Lee."

"..."

"aku selalu iri pada mu karena kak Lee sangat mencintai mu, tapi apa yg kamu lakukan pada nya. kamu mengabaikannya... tidak mempedulikannya..."

"...."

"kamu mengabaikan pria baik seperti Kakak Lee dan mengejar pria brengsek itu."

"jaga kata kata mu."

"apa... kamu masih membelanya.. berapa kali dia sudah membuat mu menangis.. apa menurutmu aku tidak tahu semua itu...."

"...." seonhwa langsung terdiam.

"saat kamu bersedih, kakak Lee selalu berusaha menghibur mu. tapi setelah kamu pulih, kamu segera melupakannya."

"aku..."

"aku iri pada mu kak.." Yan kecil mulai menangis lagi.

"aku tidak butuh banyak, aku hanya ingin kakak Lee sering menemui ku. tapi gara gara kamu kakak Lee tidak pernah muncul lagi"

"...."

"aku membenci mu kak." melihat emosi yan kecil aku segera menariknya kembali kedalam pelukan ku. "tenang Yan kecil, kakak mu tidak bermaksud jahat."

tapi Yan kecil memukul dada ku dengan keras dan dengan paksa melepaskan diri dari pelukan ku.

"kakak Lee, aku sudah muak dengan semua ini."

"..." aku benar benar tidak bisa berkata kata dengan emosi ABG labil ini.

"kenapa kakak selalu membelanya, jelas jelas dia selalu mencampakkan mu dan menyakitimu."

"..."

"apa hebatnya dia..."

"..."

"aku bisa memberi mu semuanya, tubuh ku, cinta ku, semua nya untuk mu kak."

"Yan kecil.. dengarkan dulu." aku ingin menarik Yan kecil lagi, tapi dia langsung menepis tangan ku.

"aku sudah cukup mendengarkan, aku sudah bosan mendengarkan." Yan kecil langsung berlari keluar rumah sambil menghapus air matanya.

melihat kepergian Yan kecil, aku menatap seo yuhui dengan kesal. "ini pasti ulah mu"

seo yuhui melebarkan matanya penuh dengan kejutan. "kenapa aku."

"lebih baik menjadi kambing hitam dari pada hanya menonton saja, setidaknya kamu memiliki sedikit peran."

"aku...." seo yuhui menelan kembali kata kata nya dan hanya bisa menatapku dengan expresi bingung.