Chereads / sistem the gamer / Chapter 753 - Bab 271 kakek bau dan anak bakpao

Chapter 753 - Bab 271 kakek bau dan anak bakpao

hari berikutnya di ruang perawatan kuil luxuria.

banyak orang sedang berkumpul untuk menjenguk Seol yg sedang berbaring di ranjang.

semua anggota carpe diem, Teresa, seo yuhui, permaisuri suci, cinzia, marie, Agnes, Kim Hanna, Yun seora, master Ian, Kazuki, Yui yg merupakan adik Kazuki dan bahkan Hao win dari Triad juga hadir di sini.

saat mereka sedang membahas tentang pertempuran di benteng Arden, portal oranye tiba tiba terbuka dan seorang pria tampan dengan mahkota di kepalanya dengan cepat keluar dari portal tersebut seperti melarikan diri dari sesuatu.

benar saja sebelum portal tertutup teriakan pria terdengar dari dalam portal. "raja Eva selesaikan dulu dokumennya."

"kuhne sialan... bakar semua dokumen itu" teriak ku dengan kesal dan dengan cepat menutup portal di depan ku.

"cih... raja apa yg harus mengurus dokumen. dia pikir raja ini direktur perusahaan." kutuk ku dengan kesal sebelum menatap semua orang yg menatap ku dengan expresi datar seakan sedang melihat omong kosong.

"ini pelajaran untuk kalian semua, jangan pernah menjadi raja. aku bahkan tidak sempat melatih qi ku, padahal sebentar lagi aku akan menerobos ke tahap selanjutnya." aku dengan nada acuh tak acuh segera duduk di sisi tempat tidur kosong di sebelah Seol.

tapi aku merasakan sebuah tingkat terbang tepat ke arah ku. "anak bakpao sialan, aku pikir kamu hilang kemana?." tapi tongkat itu tiba tiba berhenti sebelum menyentuh kepala ku.

"wow.... setidaknya kamu harus menggunakan jurus seribu telapak Budha untuk menyakitiku. apa apa an tongkat lusuh ini, apa kamu tidak punya senjata surgawi." dengan tampang menghina, aku segera menghentikan jari ku dan tongkat itu kembali ke tangan Jang maldong.

"kamu terlalu banyak membaca novel seni bela diri." lalu Jang maldong segera mendekatiku dan mulai memukul punggung ku dengan keras. "katakan pada ku, bagiamana kamu bisa menjadi raja Eva."

sambil menggosok punggung ku yg sakit, aku memelototi Jang maldong sambil berkata dengan kesal. "aku hanya menemui ratu Eva di tengah malam dan berpura pura misterius, lalu mengajarinya sihir."

"..."

"setelah itu aku menyelamatkan warga Eva yg membuatnya kagum."

"...."

"terakhir dan yg paling penting..." semua orang memperhatikan dengan seksama.

"jatuhkan di tempat tidur, beri dia 10 ronde kenikmatan surgawi. jika wanita tidak tergila gila pada mu, berarti dia memiliki kelainan seksual."

mereka menunjukan wajah gelap mereka sambil menggelengkan kepalanya, tapi Jang maldong segera memukul ku lagi dengan tongkatnya.

"jadi siapa yg bersedih berhari hari saat cintanya di tolak oleh seorang wanita, kamu bahkan berhenti menjual bakpao dan beralih profesi menjadi teknisi keliling."

"sial..." aku menggosok punggung ku lagi sambil menatap Jang maldong dengan kesal. "bayangkan saja jika kamu bekerja mati Matian untuk bisa mendapatkan uang agar bisa hidup bahagia bersama wanita yg kamu cintai, tapi akhirnya wanita itu menolak cinta mu."

"lalu kenapa tidak kau gunakan saja omong kosong mu tadi pada nya."

"apa kamu gila kakek bau... bumi dan paradise berbeda. apa kamu ingin cucumu yg tampan ini masuk penjara karena kasus pemerkosaan."

"aku tidak punya cucu tak tahu malu seperti mu" lalu Jang maldong kembali memukul dan aku kembali mengerang. "apa tujuan mu ke sini."

"kamu semestinya senang melihat seorang raja tampan dan mempesona seperti ku mengunjungi murid mu." aku menggosok punggung ku lagi. "tapi kamu malah memukulinya."

"ok ok.. lalu dimana bingkisannya. jangan bilang seorang raja berkunjung tanpa membawa apa apa."

lalu aku melemparkan sebuah kantong kain yg berisi 200 koin emas, sebuah tombak yg merupakan replika tombak pemurnian dan sebuah botol giok.

"pil di dalam botol itu bisa dengan cepat membantu pemulihan Seol dan meningkatkan potensi tubuh nya."

"apa kamu menggunakan harta kerajaan sesuka hati."

"salah satu istriku adalah bangsawan terkaya di era kekaisaran yg melayani Dewi chastity dan kakeknya meninggalkan banyak warisan untuk cucunya yg tercinta."

"apa istrimu tidak keberatan."

aku mengangkat bahu ku sambil berkata dengan santai. "dia tidak peduli dengan hal hal ini, jadi aku dengan berat hati memasukannya di ruang penyimpanan ku. masih ada 9 gerbong kereta koin emas yg membuat ruang penyimpanan ku penuh sesak dan itu baru 2 dari 5 titik lokasi harta yg di wariskan oleh kakeknya."

"sial.. kamu benar benar beruntung."

"mm status keberuntunganku memang menunjukan seperti itu." lalu kami berdua saling memandang sebelum tertawa bersama.

"aku tidak menyangka jingso yg mereka katakan adalah kamu, lalu bagaimana kamu bisa mengalahkan komandan parasit aku dengar kamu adalah seorang mage." Jang maldong mulai menunjukan minatnya dan kami mulai pembicaraan yg lebih santai.

"he he he sebelum masuk ke pertempuran aku mengamati semua nya dengan persepsi spiritual ku."

"..."

"saat aku melihat salah satu komandan parasit kewalahan melawan Seol dan wanita tombak itu." aku menunjuk ke arah permaisuri suci yg menyaksikan kami dengan wajah datar. "aku tahu kemungkinan besar dia akan meminta bantuan komandan lainnya dan saat ini lah aku masuk untuk menahan komandan parasit sambil menunggu kesempatan."

"..."

"setelah beberapa menit akhirnya komandan yg di hadapan oleh Seol menjerit untuk meminta bantuan dan kedua komandan yg aku lawan mengalihkan perhatiannya."

"..."

"dengan cepat aku memberi serangan kuat pada salah satu komandan agar dia fokus melawanku dan meminta komandan seksi itu pergi menolong temannya."

"..."

"saat komandan seksi itu pergi aku segera menggunakan jurus pamungkas yg aku pelajari dari anime saint Saiya." lalu aku memperagakan jurus ku pada Jang maldong sambil mengucapkan nama skill ku dengan lantang "debu berlian"

"...." yang lain hanya tersenyum main main melihat ku beraksi.

"dan dia membeku begitu saja, tapi aku tahu itu tidak akan bertahan lama karena dia pasti menggunakan keilahian nya untuk melepaskan diri."

"...."

"jadi aku menggunakan jurus andalan xiao Yan dari novel seni beladiri yaitu kemarahan lotus." lalu aku mulai memperagakan cara ku mengeluarkan jurus di depan semua orang sambil menjelaskannya.

"menggabungkan dua api surgawi yaitu api teratai biru dan api hati jatuh menjadi satu kesatuan yg seimbang berbentuk bunga lotus yg indah. lalu aku melemparnya kearah komandan itu sebelum dia berhasil melepaskan diri dari es yg membungkusnya."

"...."

"dan boooommm, dia meledak dengan indah. jika ini adalah pertandingan seni bela diri, wanita yg menonton pasti berteriak pada ku 'aku akan memberi mu monyet' atau 'aku mencintai mu' he he he sayang nya ini perang, siapa yg peduli itu indah."

"pffftt" beberapa orang menahan tawanya mendengar cerita ku dan Jang maldong berkedut kesal sambil mendesak ku untuk melanjutkannya lagi.

"lalu.."

"menurut aturan yg aku baca dari novel, saat melawan musuh dengan tipe iblis atau jahat kamu harus memastikan tubuhnya benar benar hancur berkeping keping tanpa sisa."

"..."

"jadi aku menggunakan jurus pamungkas yg aku pelajari dari anime guren lagan yaitu bor besar penghancur."

"...."

"aku menggunakan artefak yg aku buat sendiri untuk membentuk mata bor berkecepatan tinggi, lalu menggunakan mana ku untuk membuat gelombang pedang qi yg terkompresi dan tambahkan atribut petir dan anti jahat di dalamnya."

"..."

"lalu aku membuka portal di bawah kaki ku yg membuatku muncul 100 meter di atas tubuh komandan tersebut dan boooommmmmm"

"..."

"setelah memastikan komandan itu hancur berkeping keping dan mengambil keilahian yg dia jatuhkan, aku segera menutup mataku karena sirkuit mana yg kelebihan beban dan tubuh ku yg benar benar kelelahan karena menggunakan skill lighting move yg secara paksa mempercepat semua fungsi organ tubuh ku."

"...." melihat semua orang hanya diam, aku kembali berkata.

"untuknya komandan itu tidak menganggap ku serius dari awal dan tidak ada yg menggangu pertempuran kami."

"...."

"sekuat apapun bos musuh jika dia terkena status stun dan di hajar dengan berbagai skill yg memberikan efek stun terus menerus, pada akhirnya health poinnya pasti akan menjadi nol."

melihat semua orang hanya terdiam, aku memberi mereka senyum canggung sampai Jang maldong memecah suasana.

"aku tidak masalah dengan jurus 'debu berlian' karena kamu seorang mage, tapi apa apaan api surgawi dan pedang qi."

aku mengangkat bahu ku dan mengeluarkan api berwarna biru di tangan kanan ku dan api abu abu pucat di tangan kiri ku.

energi api surgawi mulai menyelimuti seluruh ruangan yg membuat semua orang terkejut.

lalu aku mengembalikan api surgawi dan mengeluarkan tombak pemurnian yg asli lalu mulai membentuk gelombang pedang qi di depan semua orang.

"kamu... kamu..." Jang maldong menunjukku dengan expresi ketakutan yg unik, lalu aku mengembalikan tombak ku ke dalam inventori.

"ayo lah kakek bau, itu hanya nama kelas. tidak ada aturan yg menyebutkan mage tidak bisa menggunakan gelombang pedang qi."

"berapa level mu" Jang maldong terlihat menahan rasa kesalnya saat bertanya pada ku.

"masih level 4 belum ada waktu untuk menaikannya, mungkin setelah kembali dari bumi aku akan menaikannya ke level 5."

hening.....