setelah satu jam, kuhne kembali ke ruang rapat bersama seorang wanita cantik yg berkebangsaan Eropa.
"aku tidak menyangka nona tonya akan menjadi satu satunya yg akan berpartisipasi dalam perang ini." aku tersenyum melihat kedatangan evangeline tonya dan segera mempersilahkannya untuk duduk.
sedikit kejutan melintas di mata tonya untuk sesaat sebelum dia duduk di bangku kosong. "aku tidak menyangka raja Eva juga mengenalku."
"walaupun terlambat, aku turut berduka atas kematian kakak mu. aku tahu perjuangan kakak mu yg ingin memulihkan keadaan kerajaan Eva, sayangnya dia mati sebelum menyelesaikan semuanya."
tonya langsung menunduk lesu dengan mata yg berkaca kaca. "dia terlalu keras kepala dan hanya ingin melakukan semuanya sendirian."
"aku tahu... tapi hal hal sudah terjadi dan kita bisa terus melangkah maju."
"maafkan aku raja Eva."
"tidak masalah..." aku melambaikan tangan ku. "jadi apa nona tonya mewakili diri sendiri atau organisasi Evangeline."
"organisasi Evangeline sudah di bubarkan dan aku tetap di sini hanya untuk melihat perkembangan Eva yg dulu selalu di inginkan oleh kakak ku."
aku mengangguk penuh pengertian mendengar kata kata tonya. "bagaimana jika kamu bekerja di bawah tuan kuhne untuk membantunya mengurus kota. aku akan memberimu perlengkapan khusus dan gaji 1 koin emas perbulan serta kamu bisa tinggal di dalam istana."
"itu..." tonya terlihat ragu ragu, tapi aku segera menambahkan. "apa gajinya tidak cukup."
"bukan... bukan.. sepeti itu" tonya dengan panik melambaikan tangannya. "hanya saja tawaran raja terlalu tiba tiba."
"jadi bagaimana menurut mu"
setelah merenung sejenak, tonya akhirnya menganggukkan kepala "baiklah aku akan menerimanya, tapi bisakah aku menanyakan sesuatu pada raja."
"tanyakan saja."
"itu..." tonya sedikit menunjukan keraguan sebelum bertanya. "kenapa raja dan wanita di sebelah raja menggunakan topeng"
"he he he itu karena aku terlalu tampan dan wanita di sebelahku terlalu cantik. dewa tahu apa yg akan terjadi jika pria tampan seperti ku berkeliaran di dunia ini, mungkin ratu parasit akan mati Matian ingin menjadikanku raja nya."
mereka semua menatap bodoh ke arahku, tapi segera flone dan Charlotte menarik telinga ku kiri dan kanan. "jadi maksudmu aku tidak cantik."
"aduhhh bukan itu maksudku" aku segera memegang kedua tangan mereka yg dengan ganas memelintir telingaku.
"jadi apa maksudmu." seru mereka berdua dengan kesal.
"kakak flone, kakak Charlotte tenang dulu.." untungnya Eun Yuri segera menengahi. "kalian berdua sama sama cantik."
flone dan Charlotte mengangguk setuju dan perlahan melepaskan tangannya dari telinga ku.
"tapi... aku lebih cantik dari kalian berdua, benarkan raja Eva." Yuri lalu menatapku, sedangkan flone dan Charlotte tiba tiba menegang sebelum menatapku dengan tatapan mengancam.
"ehem... mari kita fokus pada masalah utama, untuk pertanyaan tonya aku akan menjawabnya nanti saja."
"tidak apa apa, aku hanya penasaran tidak ada maksud lain." tonya menjawab dengan senyum main main di bibirnya.
"baguslah." aku memberinya anggukan ringan lalu kembali menatap semua orang dengan tatapan serius.
"jenderal theor... aku ingin pasukan di bagi 3. satu untuk menjaga perbatasan kerajaan, satu lagi akan di kirim untuk membantu federasi merebut benteng tigol dan yg terakhir membantu kerajaan haramark mempertahankan benteng Arden."
"raja.. kekuatan pasukan kita akan melemah dan tidak sanggup untuk mempertahankan perbatasan kerajaan" tapi aku segera menepis bantahan jendral theor.
"tujuan ratu parasit bukan menghancurkan kerajaan kita, tapi menghalangi kerajaan kita untuk memberikan bantuan kepada yg lainnya."
"maksud raja..."
"ya... ratu parasit sedang menargetkan seseorang sehingga dia bahkan rela menarik 3 komandannya dari benteng tigol yg baru saja di rebut. seseorang yg namanya baru baru ini mulai menjadi berita panas selain berita tentang kerajaan Eva."
"Seol pahlawan haramark." seru kuhne dengan penuh kejutan yg membuat semua orang menunjukan expresi serius dan aku juga mengangguk ringan.
"tapi ini juga kesempatan bagi kita untuk memperbaiki hubungan kita dengan federasi."
"jadi begitu." jenderal theor mengangguk dengan sungguh sungguh dan aku mulai melanjutkan kata kata ku.
"pertama kita hanya perlu siaga dan saat parasit menarik pasukannya dari perbatasan kerajaan eva, aku dan Charlotte akan memimpin 50 kesatria naga dan 5 tim crazy angel untuk membantu federasi merebut benteng tigol."
"..."
"flone dan urara akan memimpin 50 kesatria naga dan 5 tim crazy angel untuk membantu mempertahankan benteng Arden.
"..."
"dan jendral theor akan tetap siaga dengan sisa pasukan yg ada di kerajaan Eva." lalu aku menatap semua orang. "apa ada yg keberatan dengan rencana ku."
saat itu Eun Yuri segera mengangkat tangan. "bagaimana dengan ku."
"jika kamu muncul di medan perang saat ini, aku yakin hal hal akan menjadi lebih rumit."
"apa yg bisa terjadi."
"jika aku membawa seseorang yg seharusnya tidak ada di dunia ini untuk membantu, maka ratu parasit juga akan mendapatkan hak melakukan hal yg sama. ini di sebut hukum sebab dan akibat."
"aku mengerti" Yuri mengangguk serius dan aku segera memberinya senyum lembut. "suatu hari bahkan jika kamu menolak aku akan tetap menyeret mu."
"baiklah"
aku kembali mengalihkan perhatianku pada semua orang. "hal hal tidak pasti, jika semua tidak sesuai dengan yg aku katakan kita akan segera mengubah rencana. tapi untuk sekarang mari kita gunakan rencana ini sebagai dasar."
semua orang mengangguk setuju dan kami semua langsung melakukan persiapan untuk bertempur.