"kamu membawakan ku murid yg luar biasa" tidak butuh waktu lama setelah menerima murid baru, Roselle segera menarik ku ke dunia mimpi.
"selama kamu menyukainya." aku membelai rambut Roselle yg duduk di pangkuan ku.
"aku lihat kamu bisa membuka portal dari dunia ini ke dunia mu, apa portal itu bisa melintasi dunia yg berbeda." melihat tatapan penasaran Roselle aku segera tertawa kecil.
"bukan hanya dunia tapi juga dimensi berbeda, selama aku pernah berada di sana. prinsipnya menggunakan perasaan dan gambaran lengkap di pikiran ku sebagai kordinat portal."
"itu.... itu....." nafas Roselle menjadi terengah engah.
"he he he, sebenarnya itu tidak murni sihir yg aku ciptakan. aku mengambil konsep dari sihir orang lain dan membuat metode yg sama dengan origin ku sebagai sumber energinya. jika tidak sihir ini memerlukan kontrak tertentu dengan penguasa dimensi yg menciptakan sihir ini."
"bahkan kamu memiliki origin sendiri.." Roselle kembali melebarkan matanya.
"apa yg salah dengan itu" Roselle segera terdiam untuk sesaat sebelum menjawab kata kata ku.
"mari kita bahas itu nanti, sekarang beri jatah rutin ku." kami berdua saling memandang untuk beberapa saat sebelum melakukan ciuman yg penuh nafsu.
***
hari hari menyenangkan di mulai.
di pagi hari, aku dan Eun yuri akan berlatih untuk meningkatkan kualitas fisik kami hingga siang hari.
dari siang hingga sore, aku melatih Eun Yuri teknik mata ungu, langkah bayangan dan persepsi spiritual yg merupakan hal dasar yg sangat penting dalam pertarungan.
sisa sore hari hingga malam kami bertiga melatih pemurnian mana dan spiritual.
flone juga sangat menikmati waktu paginya dengan merawat tanaman, memasak, dan sesekali berlatih teknik spiritual baru.
***
istana kerajaan Eva di tengah malam.
"siapa kamu, bagaimana kamu bisa masuk ke kamar ku."
aku tersenyum melihat ratu Eva yg bersandar di tempat tidur dengan expresi ketakutan dan aku perlahan duduk di sisi tempat tidur yg membuatnya mulai menjauh ke sisi lainnya.
"ada seseorang yg ingin menjadikan mu muridnya untuk meneruskan ilmu sihir yg dia miliki."
"tapi kenapa kamu masuk ke kamarku tanpa ijin."
"karena tidak mungkin bagi orang yg tidak penting seperti ku mendapat persetujuan untuk bertemu dengan mu."
"tapi tetap saja..."
"terlalu merepotkan." desah ku dengan lelah, lalu aku mengulurkan tangan ku ke arah ratu Eva yg membuatnya terbang ke arah ku dan duduk di pangkuan ku.
"tolong... apa yg ingin kamu lakukan.... lepaskan..... mmmmmm" mata ratu Eva langsung melebar saat aku mencium bibirnya.
"kamu mmmmm" ciuman kedua.
"berhenti mmmmm" ciuman ketiga.
"aku tidak mmmmmm" ciuman ke empat.
hingga ciuman ke sepuluh, ratu Eva akhirnya bisa tenang dan duduk dengan manis di pangkuan ku.
"apa kita bisa bicara baik baik sekarang." ratu Eva hanya mengangguk lembut dengan wajah nya yg sudah memerah.
"kamu akan menjadi murid seorang guru sihir yg hebat, jadi belajarlah dengan rajin." lalu aku memasangkan cincin di jari manisnya yg membuat ratu Eva kembali terkejut.
"ini adalah media untuk bisa bertemu dengan gurumu di dunia mimpi, tapi kamu harus merahasiakan semua ini pada orang lain."
"baiklah." ratu Eva charlotte Aria mengangguk dengan patuh sambil terus menatap ku.
"aku tahu kamu merasa terbebani menjadi seorang ratu, di tinggal sendiri oleh orang orang yg kamu cintai pasti sangat sulit." aku menyisir rambut Charlotte dengan lembut dan dia mulai menunjukan expresi melankolisnya.
"aku..." tapi aku menggunakan jari ku untuk menutup mulut Charlotte.
"bukan hanya kamu yg mengalami hal seperti itu, aku pun juga sama. aku bahkan harus berjuang sendiri untuk mencari uang untuk makan di usia 12 tahun." aku menunjukan expresi melankolis ku untuk menambah kesan sedih agar hati Charlotte tergerak.
"....." dan benar saja, tangan Charlotte mulai membelai pipi ku dengan lembut seakan berkata 'bersabarlah'. tapi aku segera menangkap tangan Charlotte dan memberinya senyum lembut.
"karena itu aku tidak ingin orang lain merasakan hal yg sama. tapi aku melihat banyak warga Eva yg memiliki nasib yg lebih menyedihkan dari pada ku."
"itu... itu....." ratu Eva mulai panikan dan tidak tahu harus berkata apa apa.
"aku tidak menyalahkan mu." saat itu aku mencubit hidung Charlotte untuk meredakan kepanikannya. "kamu hanya perlu bersabar, saat kekuatan ku cukup maka aku akan membantu mu. untuk sekarang belajarlah menjadi penyihir yg kuat seperti ayah mu dulu dan belajarlah bagaimana menjadi ratu yg baik dari administrator kerajaan mu, dia benar benar layak di percaya."
"apa kamu akan meninggal kan ku setelah ini"
"tentu saja tidak, seminggu sekali aku kan mengunjungi mu. tapi hanya di malam hari dan hubungan kita harus di rahasiakan sampai kekuatan ku sudah cukup untuk bisa membantu mu."
"baiklah" melihat anggukan Charlotte, kami berdua mulai berciuman.
"kamu belum memberi tahu ku nama mu"
"Lee jingso, panggil saja jingso."
Charlotte mengangguk ringan. "apa kamu pergi sekarang."
"ya, aku juga harus banyak latihan. jika tidak semua yg aku katakan akan menjadi omong kosong."
"dimana kamu tinggal."
"aku malu mengatakannya, tapi saat rumahku sudah jadi aku akan mengajakmu berkunjung."
"janji"
"janji" kami berdua saling menarik kait sebelum aku pergi meninggalkannya.
***
"kak, kapan aku bisa keluar untuk jalan jalan." di meja makan saat makan malam, Eun Yuri tiba tiba mengajukan pertanyaan yg mungkin selama ini dia pendam.
"kamu belum bisa keluar dari formasi pelindung ini karena kamu seharusnya sudah mati di dunia ini."
"apa... kenapa bisa seperti itu" Yuri langsung terkejut dan hampir tersedak oleh makanannya.
"tenanglah, aku akan menceritakan kisah mu dari awal." lalu aku mulai menceritakan saat dia masuk ke zona netral dan mati sehari setelah masuk ke ruang kebangkitan.
menurut rumor, dikatakan bahwa Yuri sengaja bunuh diri setelah melakukan transaksi dengan evangiline rose.
"kamu hanya perlu bersabar karena mendekati bulan Maret akan ada wanita yg akan menawari mu untuk masuk ke paradise dengan stempel emas."
"kenapa aku harus melalui semua itu lagi, bukankah akhirnya aku tetap akan masuk." melihat expresi kebingungan Yuri, aku segera memberinya senyum jahat.
"stempel emas memberimu banyak keuntungan dan hadiah yg banyak, tapi wanita yg memberikan mu stempel pasti akan memberikan mu syarat untuk menyerahkan semua yg kamu dapatkan."
"lalu apa yg harus aku lakukan, bukankah itu akan percuma."
"kamu bisa menolaknya dan mengatakan hanya bisa memberikan satu item paling berharga yg kamu dapatkan, karena yg wanita itu inginkan hanya souvernir Moria. jadi dia pasti dengan enggan akan setuju."
"bagaimana kakak bisa tahu."
"jika kekuatan mu sudah cukup kuat, aku akan menceritakan semuanya pada mu."
"baiklah, Yuri akan mendengarkan kakak" Eun Yuri mengangguk penuh pengertian.