"suami ku, sadarlah..."
"ini hanya mimpi...."
"cepat bangun..."
aku menatap wujud transparan Yun Yun di depan ku saat aku akan membuka portal menuju dunia lain.
"Yun Yun, kenapa kamu bisa muncul disini. kenapa wujud mu menjadi transparan." aku dengan panik berusaha memeluk Yun Yun tapi pelukan ku hanya menyentuh udara kosong.
"suami ku, ini hanya proyeksi mental yg aku gunakan dari dunia inti."
"jadi apa maksud mu ini hanya mimpi."
Yun Yun mendekatiku dengan wajah sedihnya sambil membelai pipiku walaupun tangannya hanya bisa menembus tubuh ku sambil perlahan mulai menjelaskan.
"suami ku, apa yg kamu alami selama ini hanya mimpi."
"...." aku hanya terdiam bingung mendengar kata kata Yun Yun.
"dunia inti bergetar hebat saat kamu memasuki dunia mimpi ini dan semua yg kamu alami terlihat jelas oleh semua orang yg ada di dunia inti."
"ceritakan secara singkat awal mimpi yg aku alami." aku terburu buru bertanya pada yun yun
"sejak kamu bermimpi lahir sebagai Victor dan menjadi saudara arthur, itu semua hanya mimpi. ingat lah suami ku, ini pertama kalinya kamu menggunakan kupon reinkarnasi bukan yg kedua atau yg ketiga."
"maksudmu aku belum pernah kembali sejak awal menggunakan kupon reinkarnasi ku."
"ya suami ku, tolong sadarlah. apa yg kamu alami selama ini hanya ilusi, aku juga tidak tahu detailnya."
"..." aku terdiam untuk sesaat dan mulai memikirkan apa yg sudah terjadi selama ini. perlahan air mata ku mulai terjatuh sedikit demi sedikit.
"suamiku..."
"hick hick hick" ini pertama kalinya aku menangis.
"suamiku, jangan bersedih. aku tahu kamu mencintai semua wanita yg ada di dalam mimpi ini. tapi kamu tetap harus kembali ke kenyataan, jika tidak kamu akan mati."
"berapa lama aku sudah bermimpi." aku bertanya pada Yun Yun sambil menghapus air mata ku.
"jika itu waktu nyata, maka 5 menit sudah berlalu."
"maaf Yun Yun, aku benar benar terlena dalam mimpi ku." Yun Yun menggelengkan kepalanya pada ku sambil tersenyum lembut.
"tidak suami ku, dari mimpi mu kami juga bisa melihat betapa besarnya cinta mu. semua orang di dunia inti benar benar memuja mu sebagai dewa cinta sekarang."
"Yun Yun, aku merindukan mu" aku mencoba membelai pipi Yun Yun tapi tangan ku hanya bisa menyentuh udara kosong.
"aku juga suami ku, jadi cepatlah bangun."
"baiklah."
aku mengingat kembali saat pertama kali aku menggunakan kupon reinkarnasi.
aku lahir di keluarga yg sederhana dengan kebangsaan Korea, orang tua ku mengalami kecelakaan saat aku masih kecil karena menabrak kendaraan yg di kendarai oleh orang tuan Yoo seonhwa. dari sini lah hubungan kami terjalin karena orang tua kami sama sama meninggal.
hubungan kami di bilang ambigu karena Seol juga mendekati Yoo seonhwa dan akhirnya Seol lah yg mendapatkan hati Yoo seonhwa. itu karena aku tidak bisa meluangkan banyak waktu untuk nya.
karena sejak kematian orang tua ku, aku menjual bakpao keliling untuk mendapatkan uang dan untungnya rumah yg aku tempati adalah hak milik orang tua ku.
sisa dari bakpao yg tidak terjual, selalu aku berikan pada Yoo seonhwa dan adik nya karena aku juga terpesona oleh kecantikan Yoo seonhwa.
tapi saat aku tahu dia sudah menerima Seol sebagai pacarnya, aku langsung patah hati yg membutuhkan beberapa hari bagi ku untuk menenangkan diri.
tapi setelah itu semua kembali normal dan aku fokus bekerja untuk mencari nafkah. dari penjual bakpao, menjadi tukang servis elektronik keliling yg terkenal di Korea. karena hampir tidak ada hal yg tidak bisa aku perbaiki.
hingga saat aku berumur 25 tahun sistem akhirnya di aktifkan kembali sama seperti di dalam mimpi ku.
mendapat stempel perunggu dan masuk ke area tutorial, sistem naik level dengan poin kontribusi dan poin pengalaman, skill perisai kebebasan yg di dapat dari kotak hadiah acak serta inventory dan shop sistem.
yg berbeda adalah inventori ku benar benar kosong dan semua barang barang yg ada di inventori semuanya di pindahkan ke shop sistem yg bisa di beli dengan poin kontribusi.
aku juga mendapatkan job yg berbeda dari mimpi ku, yaitu job mage. tidak ada dewa kebebasan seperti di dalam mimpi, semua masih sama seperti cerita asli dalam novel.
dan aku masuk ke area tutorial yg sama dengan Seol yg membuat Seol terkejut karena kita memang sudah lama saling kenal dan dari sini lah aku baru sadar di dunia mana aku berenkarnasi.
Yoon seonhwa, Jang maldong, phi sora dan seo yuhui adalah orang orang yg pernah aku kenal. aku mengenal phi sora karena aku sering makan di warung yg dia buka dan aku mengenal seo yuhui karena aku sering memperbaiki alat alat elektronik yg ada di rumahnya. sedangkan Jang maldong adalah kakek kakek yg sering memesan bakpao yg aku buat.
padahal aku sudah merasakan perbedaan pada orang orang ini karena persepsi spiritual ku yg kuat, tapi aku tidak terlalu mempedulikannya.
sebelum mendapatkan sistem, aku juga melatih teknik spiritual ku sama seperti dalam mimpiku tapi aku juga mempelajari sihir yg sama dengan dokter strange karena sihirnya hanya menggunakan kekuatan spiritual sebagai bahan bakar.
setelah lulus dengan low profil dari zona netral, aku segera menuju kerajaan Eva untuk pergi ke pagoda mimpi agar bisa bertemu dengan Rosella la Grazia dan disinilah awal mimpi indah ku terjadi.
aku yakin bisa melewati ujian ini karena menurut novel aku akan mendapatkan kutukan yg mampu membuatku bermimpi buruk jika tertidur dan menurutku sangat mudah untuk mengatasi mimpi buruk itu.
tapi nyatanya adalah mimpi yg aku dapat adalah mimpi indah yg membuatku benar benar terlena karena sangat nyata.
***
"uhuk uhuk uhuk" perlahan aku membuka mata ku dan bangun dari tanah tempat ku berbaring.
[satu penyusup terdeteksi. Evaluasi sekarang akan dimulai.]
Pada saat yang sama, cahaya biru menyapuku seperti gelombang laut.
[Lengkap. Lolosnya 'Trial of Nightmares' dikonfirmasi. Evaluasi diubah dari 'Penyusup Kasar' menjadi 'Penyusup Tak Terduga.' Mempersiapkan status peringatan Tahap 2]
[Koreksi. lulus persidangan sendiri, diidentifikasi. Kualifikasi 'Pakar yang Ditunggu' diberikan di atas 'Pengunjung yang Sah'.]
Suara mekanik tiba tiba terdengar di telinga ku.
[Master menawarkan undangan untuk Pakar yang Ditunggu ]
[ Jika Anda ingin menerima undangan tersebut, minta bantuan' Pakar yang Ditunggu ' pada Prasasti Evaluasi.]
tanpa membuang waktu sedikit pun, aku segera menuju monumen batu yg memancarkan cahaya biru di depan ku.