"mereka bahkan bisa menahan serangan 3 komandan parasit" seru seorang pria kekar yg berdiri di tebing tinggi sambil menatap ke pertempuran di benteng Arden dengan penuh kejutan.
"apa itu kapal terbang milik organisasi dragon force yg terkenal akhir akhir ini" lalu dia mengarahkan pandanganya ke arah sarang naga yg terus menembakan sinar laser ke semua parasit yg ada di benteng Arden dengan penuh kekaguman. "ini bukan kapal terbang, tapi kapal perang." dan dia tidak bisa tidak memuji sarang naga.
"aku akan kembali"
Suara serak terdengar. Pria kekar itu mengelus jenggotnya yang lusuh dan menoleh ke belakang dengan wajah yang seakan bertanya, "Apa yang sedang kamu bicarakan?"
Sekelompok kecil orang berdiri di Dawn Peak, dengan masing-masing anggota memiliki ekspresi yg rumit. Meskipun Parasit sekarang telah menarik pasukan mereka kembali dengan Haramark menjadi satu-satunya pengecualian, ancaman perang yang belum pernah terjadi sebelumnya telah memaksa manusia untuk mencapai kolaborasi yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Setelah kembali ke Kuil Luxuria, Seo Yuhui bergabung dengan Yun Seohui dari Sinyoung dan membawa semua Pelaksana yang ada.
Baru saja, salah satu Pelaksana mengumumkan pemboikotan.
Itu adalah seorang pria muda berkacamata yang mengeluarkan aura keras kepala dengan sebuah buku di bawah ketiaknya. Dia adalah Penyihir Tingkat 7 dan juga Utusan Avaritia.
"lakukan sesuka mu, tapi jika kamu pergi sekarang apa yg akan kamu lakukan padanya !? sepertinya dia sudah bergabung dalam pertempuran."
"Saya setuju untuk membantu mengingat tidak ada lebih dari dua Komandan Angkatan Darat yang hadir. Karena ada tiga di sini, memaksaku untuk bertarung akan bertentangan dengan ketentuan perjanjian kami dan dia juga bukan pelaksana." pria muda itu mengendus.
"apa kamu tidak lihat ketiga komandan ini bisa di tahan oleh mereka."
"itu karena wanita itu menahan undying, tapi berapa lama mereka bisa bertahan. aku tidak mau bertaruh untuk hidupku."
Ketika dia menolak dengan tegas seolah-olah tidak ada hal lain untuk didiskusikan, ekspresi pria kekar itu berubah.
"Pria sialan. Apa yang dipikirkan Tuhanmu? Menjadikan seorang punk seperti Anda seorang Pelaksana. "
"Aku juga penasaran. Nah, jika tujuan kita tidak lagi selaras, saya bisa berhenti saja. "
Pria muda itu membalas dengan suara serak dan berbalik sepenuhnya.
"Kau akan menyesalinya."
Suara dingin terdengar. Pria muda itu akrab dengan suara ini.
Merasakan tatapan di punggungnya, pemuda itu membuka mulutnya tanpa melihat ke belakang.
"Akankah aku? Haramark bukan basis operasi saya. Kepergian saya sepenuhnya dibenarkan."
"Aku tidak mengatakan kamu tidak. "
"Lalu aku akan pergi. Bukannya saya belum pernah dikritik sebelumnya. "
Ujung-ujung mulut pemuda itu meringkuk.
"Yah, jika kamu kembali hidup-hidup, aku akan membereskan hal yang mengkhawatirkan ini."
Light menyelimuti tubuh pemuda itu sebelum menghilang. Itu adalah mantra Unique Rank, Teleport.
Para Penyihir di tengah-tengah mereka tiba-tiba menjadi cerewet. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang karena pemimpin mereka tiba-tiba menghilang.
Pria kekar menggaruk kepalanya dengan kasar.
"Pria sialan, apa yang dia ingin kita lakukan? Hah?"
saat itu dia melihat pria yg melawan komandan tengkorak terbang ke atas sambil mengangkat tangannya, lalu pusaran energi yg kuat mulai berkumpul di sekitarnya dan awan di atas langit mulai membentuk pusaran.
***
"sepertinya permainan pedang kita akan berakhir disini" melihat senyum jahat ku, tubuh unsightly sedikit menegang dan instingnya mengatakan dia harus segera menjauh dari ku.
tapi semua itu sudah terlambat karena di setiap sisinya sudah ada sebuah perisai berbentuk kaca retak yg menghalangi pergerakannya.
"apa yg kamu inginkan" tapi energi hitam dengan sedikit percikan emas mulai melilit tubuh unsightly dan aku segera menghilang di hadapannya lalu muncul kembali 10 meter di depannya.
lalu aku melompat ke udara sambil mengangkat tangan kanan ku ke langit dan devil Avatar muncul di belakangku dengan tinggi 2 meter sambil melakukan pose yg sama dengan ku.
"serangan pamungkas, komandan kebebasan"
energi mana, qi dan spiritial biru yg mengandung elemen api, ruang, listrik dan spirit mulai berkumpul di tangan devil Avatar dan mulai membentuk pusaran enegi berbentuk bor yg sangat besar.
pusaran angin mulai menyelimuti seluruh medan perang yg membuat semua orang mengarahkan pandangannya pada ku.
awan di atas langit juga mulai membentuk pusaran dengan percikan percikan kilat dan perlahan mulai tertarik ke bawah oleh pusaran bor di tangan devil Avatar.
angin kencang di Medan pernah juga mulai menarik semua orang ke bor energi yang ada di tangan devil Avatar.
semua orang menelan ludah melihat kengerian bor energi tersebut, bahkan unsightly juga mulai merinding dan mulai berjuang sekuat tenaga untuk melepaskan belenggu yg membelenggu tubuhnya.
setelah terasa cukup, aku segera mengarahkan tangan ku ke tubuh unsightly.
"giga" suara ku bergema di seluruh medan perang dan devil Avatar yg memegang bor di tangannya langsung bergegas ke depan ku, lalu berubah menjadi bor yg lebih besar dan bor yg ada di tangannya menjadi ujung bor tersebut.
"drill" aku langsung terjun kearah unsightly seperti tembakan peluru meriam.
"breaker....." tubuh unsightly langsung terkoyak sedikit demi sedikit dan dia berusaha menahan bor yg sudah menembus tubuhnya dengan kedua tangannya. "aaarrrggghhhhhhhhhhh" teriakan kesakitan unsightly juga mulai terdengar.
tanah di sekitar kami juga muka terkikis berbentuk pola spiral secara terus menerus dan pijakan unsightly juga mula hancur yg membuat nya terus tenggelam ke dalam tanah.
tapi tidak butuh waktu lama dan tangan unsightly juga mulai terkoyak dan musnah menjadi ketiadaan di ikuti oleh seluruh tubuhnya yg hanya menyisakan keilahian yg belum dia cerna.
dengan cepat aku menyimpan keilahian itu di dalam inventori, lalu segera berteleportasi ke gerbang benteng Arden.
"boommmm" lalu ledakan besar terjadi di tempat di mana aku mengalahkan unsightly karena sisa energi dari bor yg aku gunakan.
pusaran energi yg kuat berbentuk setengah bola langsung menyelimuti area di sekitanya.
"ternyata serangan ku efektif, he he he" aku terkekeh kecil sambil menyaksikan pusaran energi berwarna warni di depan ku. "apa kamu baik baik saja." agnes yg ada di sini juga segera menghampiri ku dengan sepasang mata yg cemas.
"tidak apa apa" tapi Agnes segera memeriksa tangan kanan ku dengan penuh perhatian. "bukankah tangan mu hancur saat terakhir kali kamu menggunakan jurus pamungkas." tapi perhatian ku tertuju pada belahan dadanya yg terlihat dari seragam pelayan yg dia gunakan. "kamu sangat menggoda dengan seragam ini" tangan ku perlahan memeluk pinggang Agnes dan menempelkan tubuh nya dengan tubuh ku. "selama kamu suka" lalu kami berdua saling berciuman dengan penuh nafsu dan aku segera menyadarkannya di dinding benteng.
"sial" kutuk cinzia dengan expresi kesal melihat kelakuan kami.