setelah 3 hari penuh, hanggar akhirnya siap di gunakan dan semua peralatan yg di butuhkan juga sudah terpasang. sekarang hanya membutuhkan disain kapal yg akan di buat.
di meja kerja ruang work shop, aku menyandarkan tubuh ku di kursi kerja karena seharian menggambar disain kapal. konsep yg aku ambil adalah kapal grandcyper dari seri game granblue fantasi yg sudah di adaptasi menjadi anime. kapal layar dengan balon udara yg berbentuk naga menggantung di atasnya, tapi aku hanya mengambil bentuknya saja.
balon udara yg berbentuk naga akan menjadi bagian mesin, sumber energi, ruang komando utama, gudang senjata, tempat parkir kendaraan dan ruang fasilitas lainnya.
sedangkan perahu yg ada di bawahnya akan menggunakan kapal naga saat ini dengan penguatan bahan dan area yg akan di khususkan untuk kamar tidur dan ruang rekreasi seperti spa, perpustakaan, ruang tamu dan bar.
kapal baru ini juga akan memiliki sistem pelayaran luar angkasa dengan membuat perahu yg tergantung di bawah untuk menyatu dengan bagian atas.
menggunakan sumber energi dari enam ark reaktor besar versi terbaru milik iron man dengan bantuan rune sihir yg dapat menstabilkan energi.
memiliki sistem pendorong pesawat luar angkasa dan sistem lompat ruang.
ruang komando yg canggih dengan sistem AI di dalamnya.
sistem pertahanan dan serangan yg bisa di gunakan untuk perang antar bintang.
bahkan bodi luar kapal terbuat dari baja yg lebih kuat dari kapal luar angkasa.
semua bahan bahan ini sudah ada di inventori dan sudah siap di ambil jadi yg membutuhkan waktu lama adalah pembangunan kerangka dan body kapal.
tentu saja semua sistem kapal luar angkasa ini tidak akan di aktifkan di dunia ini. aku membuat kapal yg begitu canggih hanya untuk berjaga jaga dan agar tidak perlu melakukan renovasi lagi. jadi sekalian buat yg paling canggih.
jika tidak di gunakan lagi, aku bisa menyimpannya di inventori. siapa suruh inventori ku memiliki kapasitas tak terbatas.
"tok tok tok" saat itu pintu ruangan tiba tiba diketuk. "masuk tidak dikunci." saat itu Hinata dan Anya masuk kedalam. "sayang, ini sudah malam. apa kamu tidak akan istirahat."
"sebentar lagi, aku hanya perlu memeriksa detail disain agar tidak ada kesalahan. setelah ini aku akan langsung ke kamar."
"baiklah, jangan terlalu larut malam. ini sudah waktunya tidur." aku memberi anggukan ringan pada Hinata dan dia perlahan mencium kening ku dengan lembut. "aku akan ke kamar dulu, flone dan yg lainnya juga sedang menunggu mu untuk tidur bersama."
"baiklah"
"ayo Anya sayang, kamu juga harus kembali ke kamar untuk beristirahat." tapi Anya segera menolak. "Anya ingin melihat papa sebentar, nanti Anya akan ke kamar sendiri." hinata langsung tersenyum pada Anya. "tapi jangan ganggu papa mu dan jangan terlalu larut malam."
"ya mama" Hinata juga dengan lembut mencium kening Anya dan segera keluar dari ruangan.
melihat kepergian hinata, Anya segera mengunci pintu ruangan dan bergegas duduk di pangkuan ku sambil melihat semua disain yg ada di meja ku. "papa kapal ini sangat keren" seru Anya yg kedua tangannya sudah memegang sudut meja dan pinggulnya mulai bergerak naik dan turun.
merasakan gesekan yg terus menerus, senjataku juga perlahan mulai menegang. "tentu saja dan pembuatannya juga rumit." perlahan aku mengangkat rok mini nya dan menyibak celana dalam merah muda Anya lalu memasukan senjata ku kedalam lubang vaginanya. "hmmm, apa ini sangat kuat papa" aku mulai menggerakkan pinggulku dengan liar yg muat suara cipratan air mulai bergema di ruangan. "tentu saja, apa ini belum cukup kuat."
"cukup papa, ini benar benar kuat. Anya sangat menyukainya."
"tapi Anya tidak boleh berteriak, agar tidak ada yg mendengarkan."
"ya papa"
setelah 10 menit lebih menggali lubang Anya dengan liar, aku tidak tahan lagi dan segera menembakan cairan susu ku ke dalam lubang vaginanya dalam dalam.
"hmmmmfff papa..." bisik Anya dengan lembut.
setelah itu aku kembali memeriksa semua disain dengan seksama sambil membiarkan Anya yg masih duduk di pangkuan ku dengan senjataku yg masih menancap di vagina nya.
setelah memeriksa dengan seksama dan tidak ada kesalahan, aku segera merapikan kertas di atas meja dan menyimpannya di inventori sistem.
"ayo sekarang kamu juga harus istirahat, ini sudah malam."
"ya papa, jika ada waktu kita bermain lagi" perlahan Anya turun dari pangkuan ku dan mulai membersihkan cairan putih susu yg membasahi kakinya, lalu keluar dari ruangan.
saat aku akan kembali ke kamar, aku melihat shoko sedang sibuk di dapur. "apa yg kamu lakukan malam malam." shoko langsung terkejut dan menjawab dengan terbata bata. "aku hanya mempersiapkan sarapan untuk besok pagi. kapten tidak perlu khawatir."
"ayo lakukan besok saja. ikut aku ke kamar, kita tidur bersama."
"baik kapten" shoko langsung merapikan semua bahan yg sudah di potong dan langsung mengikuti ku kamar.
***
"flone, kamu yg tertua dan terkuat di antara semua istriku. aku ingin kamu menjaga mereka dan selalu bersikap adil pada mereka."
"suamiku, aku pasti melakukannya." aku membelai rambut flone yg sedang berbaring di atas tubuh ku dan mulai menjelaskan rencana ku.
"kalian semua harus tidur di kamar masing masing sama seperti mereka. lalu tentu kan dua orang yg akan menemaniku tidur di malam hari. semua nya harus bergiliran secara merata dan adil, jika tidak mereka akan merasa cemburu dengan kalian yg bisa setiap hari tidur dengan ku."
"baik suami ku, besok aku akan melakukan rapat dengan anggota yg lain." saat itu yor langsung bertanya. "bagaimana dengan Anya, dia pasti akan mengamuk jika yg lain bisa tidur dengan mu tapi dia tidak mendapat giliran. kamu tau Anya juga sangat menyayangi mu, dia sering memanggil 'papa papa' saat tidur."
"maka beri waktu khusus untuk ku dan Anya tidur bersama. tidak mungkin bagi ku melakukan itu bersama yg lainnya jika ada Anya di sebelah. jadi setelah semua mendapat giliran, biarkan aku dan Anya tidur bersama."
"itu ide yg bagus, Anya juga pasti ingin di peluk oleh papanya sama seperti saat di zona netral. walaupun tubuhnya sudah besar, tapi dia masih anak 5 tahun yg masih ingin di peluk manja." kata Rebecca menyatakan persetujuannya.
"aku juga setuju."
"aku juga, bagaimana dengan mu istri kecil."
"setuju, aku setuju" jawab shoko dengan malu malu sambil membenamkan wajahnya di pelukan Hinata.
"bagaimana dengan mu Hinata."
"itu yg terbaik kak flone, Anya sangat ingin mendapat perhatian papanya. aku merasa Anya juga sangat mencinta papanya sama seperti kita."
"bagus, jadi mari kita lakukan seperti itu. besok kita akan mengadakan rapat tentang ini." kata flone untuk menutup percakapan dan akhirnya kami pun mulai tertidur.