Chereads / sistem the gamer / Chapter 674 - Bab 192 menjenguk pasien

Chapter 674 - Bab 192 menjenguk pasien

"bibi sawamura, mereka sedang berbuat mesum di kamar." seru tomoya dengan panik saat tiba di ruang tamu. tapi bibi sakura langsung tersenyum ringan pada tomoya. "bisakah nak tomoya menjauhi eriri, karena dia sekarang sudah memiliki calon suami yg baik."

expresi panik tomoya tiba tiba berubah menjadi ketakutan. "bibi, apa yg terjadi sebenarnya."

"bukan kah kamu melihat sendiri, mereka bertiga sudah menjadi Harem keponakan ku. jadi mulai sekarang jangan mengganggu hubungan mereka lagi dan jangan memanfaatkan mereka lagi, urus urusanmu sendiri."

air mata tomoya mulai berjatuhan sedikit demi sedikit dan tanpa menjawab perkataan bibi sakura, tomoya segera berlari keluar dari rumah keluarga sawamura.

***

di sore hari di ruang makan.

"apa mereka bertiga masih belum bangun"

"biarkan mereka istirahat dulu."

"kamu bermain cukup keras pada mereka."

"mereka sangat menggoda, aku tidak bisa menahannya."

"tomoya mengalami kecelakaan parah tadi pagi. karena rumah sakit di dekat kota ini tidak memiliki alat yg memadai, bibi mengirim nya ke rumah sakit pusat di kota yg agak jauh dengan bantuan helikopter medis."

"bibi sangat baik pada nya."

"dia teman masa kecil eriri, anggap saja sebagai balasan karena dulu sering menemani eriri."

"semua terserah bibi saja."

"hmmmmmff ini sudah yg ke empat, bibi akan mandi dulu. jangan sampai mereka bertiga melihat kita seperti ini"

"baiklah" bibi ku langsung turun dari atas tubuh ku dan mulai merapikan kimono. "kamu juga bersih kan dirimu." setelah itu dia segara kembali ke kamarnya dan aku juga pergi ke kamar mandi eriri untuk membersihkan diri ku.

***

saat jam makan malam kami semua turun untuk makan bersama dan setelah itu bibi sakura mulai menceritakan tentang kecelakaan yg di alami oleh tomoya yg membuat semua orang sedikit terkejut.

tapi aku langsung mengganti topik pembicaraan. "kalian sudah bisa datang ke kapal di dunia paradise. tapi sebaiknya lakukan itu di kamar kalian, karena saat kembali ke bumi kalian akan kembali ke posisi awal keberangkatan kalian."

"apa yg akan kita lakukan Disana." tanya eriri dengan penasaran dan aku mulai menjelaskan pada mereka semua secara perlahan.

"untuk awalnya adalah membangun fondasi tubuh selama 1 bulan setiap kalian pulang sekolah."

"lalu aku akan membantu kalian naik ke level 1 dan setelah itu kalian bebas melakukan apa pun di kapal."

"tapi jika kalian ingin keluar kapal, kalian harus di temani salah satu istriku yg sudah mencapai level 3" saat itu utaha segera bertanya. "apa latihan ini sangat berat." lalu aku menggelengkan kepalaku. "kalian bukan tipe petarung, jadi latihan kalian hanya olah raga normal dan setelah itu berendam di ramuan khusus yg sudah aku siapkan."

"setiap orang di kapal ku memiliki mimpinya sendiri sama seperti kalian, jadi lakukan saja apa yg kalian anggap menyenangkan."

"benarkah." utaha langsung berseru dengan sedikit harapan. "apa aku boleh bermalas malasan." aku tersenyum pada Utaha sambil mengangguk ringan. "bahkan ada yg kerjaannya hanya tidur dan makan seperti babi rakus, jangan terkejut saat kamu sampai di kapal. di atas kapal ku kalian bisa menjadi diri kalian sendiri."

seketika mata mereka bertiga mulai berbinar penuh harapan. "aku sudah mempersiapkan kamar kalian masing masing lengkap dengan semua kebutuhan kalian termasuk alat menggambar yg di butuhkan eriri."

"saat sampai di sana kalian akan di sambut oleh teman kalian nishimiya shoko, jadi kalian cepat terbiasa."

"apa...." seru mereka bertiga secara bersamaan dengan expresi terkejut. "pantas saja dia tiba tiba sembuh dan sempat menghilang lebih dari sebulan." gumam utaha sambil menatapku.

"aku akan ke kapal sekarang." Utaha langsung menghilang di ikuti dengan Megumi. "aku juga" lalu eriri. "sial mereka meninggalkan ku lagi."

melihat kepergian mereka bertiga aku dan bibi ku saling memandang dan bibi ku langsung tersenyum. "apa kamu akan segera pergi" aku memberinya anggukan ringan. "ya, aku akan pergi ke Korea"

"baiklah, sesekali mampirlah ke sini. kamu tahu sendiri bibi sesekali juga butuh penyegaran." aku langsung menggelengkan kepalaku. "baiklah aku pergi dulu." aku buru buru pergi dari rumah itu untuk menghindari bibi sakura karena di balik sikapnya yg anggun dan senyumnya yg ramah, tersimpan jiwa succubus yg penuh nafsu dan seharian ini aku sudah banyak mengeluarkan susu putih ku.

"cih, berlari begitu cepat, mendapatkan yg muda membuang yg tua. seharusnya aku bermain sampai puas sebelum menyerahkannya pada eriri." senyum lembut di wajah sakura langsung berbuah manjadi kesal setelah kepergian ku. "terpaksa menggunakan tangan lagi."

***

di kamar rumah sakit, aku melihat tomoya yg berbaring di tempat tidur dengan senyum jahat di wajah ku. karena kecelakaan ini adalah perbuatan ku dengan bantuan shadow army.

terlalu berbahaya membiarkan pria ini untuk tetap berkeliaran di sekita Megumi dan yg lainnya, tapi terlalu enak baginya untuk mati dengan mudah.

pria ini hanya memanfaatkan perasaan orang lain untuk mendapatkan apa yg dia inginkan tanpa peduli dengan perasaan mereka. jadi biarkan pria sialan ini lumpuh untuk selama lamanya.

setelah membuat tomoya lumpuh permanen, aku segera keluar dari kamar rumah sakit. "sepertinya aku ada di Tokyo." pandangan ku tertuju pada Tokyo tower yg terlihat di luar jendela. "Harry apa yg kamu lakukan disini." tiba tiba aku di kejutkan oleh suara wanita yg tidak jauh dari tempat ku berada.

"hanya menjenguk seseorang, lalu apa yg kamu lakukan di sini." aku perlahan mendekati Rui yg berada di depan pintu kamar rumah sakit di sebelah kamar tomoya. "natsuo menjalani operasi bedah disini karena rumah sakit di kota kita tidak memiliki alat yg di butuhkan untuk operasi jenis ini."

"oooo jadi seperti itu, semoga dia cepat sembuh." aku menepuk bahu Rui tapi tiba tiba tubuh nya sedikit menegang dan dia dengan cepat memegang tangan ku.

"Harry, siapa kamu sebenarnya?. kemana kamu membawa kak hina." melihat tatapan tegas Rui, aku segera mencubit hidung nya karena tidak tahan melihat kelucuan wajah nya. "jangan ikut campur urusan orang dewasa, kakak mu ada di rumah ku yg sangat jauh." tapi Rui langsung menepis tangan ku dengan kasar sambil berkata dengan kesal. "aku bukan lagi anak kecil seperti dulu."

"selama kamu tidak bisa mengambil keputusan mu sendiri, maka selamanya kamu adalah anak kecil bagi ku."

"Rui apa yg terjadi" saat itu beberapa teman Rui tiba tiba keluar dari kamar rawat inap natsuo.