semua orang di atas kapal naga menatap pertempuran ku dan Virgil dengan serius. "apa mataku yg salah atau tebasan mereka memang terlihat lambat." kata Chohong dengan bingung dan Jang maldong segera menjawab. "apa kamu pernah melihat kipas angin berputar." chohong segera mengangguk dan Jang maldong berkata lagi. "saat kecepatan kipas angin mencapai tahap tertentu, kita akan melihat kipas itu berputar sangat lambat dan itulah yg sedang terjadi pada mereka." Chohong dan yg lainnya melebarkan mata mereka karena terkejut dan chohong berseru dengan tidak percaya. "bagaimana bisa kita mencapai kecepatan seperti itu"
"kenapa tidak bisa, katana adalah senjata yg memang dikususkan untuk serangan cepat, tajam dan elegan, jika kamu menguasai tekniknya dengan benar." saat itu semua orang kembali menyaksikan pertempuran sengit itu dengan seksama, tapi setelah beberapa menit mereka kembali terkejut dan air mata para kru kapal tiba tiba mulai menetes. "tidak...." teriak yor, Rebecca dan Agnes secara bersamaan. "papa..." saat itu Anya juga mulai menangis dan bergegas kepelukan flone. "mama, selamatkan papa." flone segera membelai rambut Anya sambil berkata dengan senyum lembut. "tenanglah, papamu tidak akan mati dengan mudah. dia pasti sedang merencanakan sesuatu, percayalah pada papa mu karena dia tidak akan meninggalkan wanita wanita cantik di kapal ini sendirian." Anya segera menghapus air matanya dan perlahan menganggukkan kepalanya.
"apa kamu sesuatu" tanya Rebecca dan flone hanya menggelengkan kepalanya. "Harry berjanji tidak akan meninggalkan ku dan aku selalu percaya bahwa dia pasti akan menepati janjinya." seketika semua anggota kapal kembali tenang dan mulai memperhatikan ku lagi.
***
"bahkan tanpa apa yg kamu sebut cinta, aku masih bisa mengalahkan mu" kata Virgil sambil tersenyum misterius, tapi aku segera memegang pedang katana yg sudah menusuk dadaku kuat kuat dan segera menendang Virgil sehingga dia melepaskan tangan yg memegang pedang katananya. "he he he" segera aku menusuk pedang itu semakin dalam ke dada ku.
"kamu, apa ini tujuan mu sebenarnya." tanya Virgil dengan expresi terkejut dan Dante juga berkata berkata. "kamu bermaksud memisahkan iblis di dalam diri mu, apa kamu tahu apa yg akan terjadi selanjutnya. hanya sisi manusia mu yg akan keluar dan tubuh mu akan menjadi iblis yg sebenarnya." tapi aku tersenyum pada Dante. "aku tidak sama dengan orang tua tolol ini yg hanya memiliki sedikit sisi manusia dan terlalu banyak di kuasai oleh sisi iblisnya."
"aku di adalah manusia yg di penuhi oleh cinta dan sisi iblis ku hanya terlalu sering menggoda wanita cantik. ha ha ha ha" saat itu iblis seukuran anak berusia 7 tahun segera keluar dari belakang tubuh ku dan pedang Yamato yg menancap di dadaku segera menyatu dengan tubuh manusia ku. aura biru yg indah samar samar memancar dari tubuhku dan pola rune yg indah dengan warna biru langit mulai terbentuk tangan ku.
saat itu aku bisa merasakan kekuatan ruang mulai mengalir dari tubuh ku, tapi aku segera mengabaikan hal tersebut dan segera mencekik leher iblis yg ada di belakang ku. "ampun, tuan. jangan bunuh aku. aku hanya ingin menikmati wanita wanita cantik ini" mata iblis itu tiba tiba berlinang air mata yg terlihatnya sangat imut, tapi aku tidak akan tertipu oleh kelicikan iblis ini.
tangan kiri ku segera mengeluarkan belati emas dengan pola rune yg khusus aku buat untuk saat ini. belati ini memiliki kemampuan untuk menghisap energi dan kemampuan bawaan lawan serta memurnikannya, lalu mentransfernya ke pemilik belati.
tanpa memperdulikan iblis ini, aku segera menusuk dadanya dengan belati di tangan ku. "aaarrrggggg tolong, tolong aku, aarrggg" segera iblis itu langsung terhisap menjadi energi biru yg masuk ke dalam tubuh ku dan belati yg aku gunakan untuk menusuk iblis itu juga hancur menjadi debu.
lalu aku membagi energi yg aku dapatkan tadi menjadi dua, setengahnya aku serap sendiri dan setengahnya lagi berkumpul di tangan kanan ku menjadi bola cahaya biru yg menyilaukan. "ini hadiah untuk mu Nero." tanpa menunggu jawabannya aku segera melemparkan energi biru tersebut ke arahnya yg langsung masuk ke dalam tubuh Nero.
"apa yg kamu berikan pada ku" Nero yg kebingungan tiba tiba merasakan perubahan terjadi pada dirinya. "ini, bukankah ini kekuatan ku yg dulu" tangan Nero yg putus tiba tiba kembali pulih dengan wujud tangan manusia biasa dengan sedikit hiasan pola rune di punggung tangannya dan perlahan tubuh iblis Nero juga mulai terbentuk dengan sayap energi biru yg ada di punggung nya.
tapi saat itu aku mengabaikan Nero dan menatap ke arah Virgil sambil mengulurkan tangan kanan ku ke arahnya. lalu pedang Yamato segera muncul dari tangan ku dan aku melemparkannya ke arah Virgil. "aku hanya meminjamnya sebentar, terima kasih tuan Virgil. akhirnya aku bebas dari iblis sialan yg mengganggu ku selama ini, ha ha ha ha ha" saat itu Dante segera mendekatiku sambil bertanya dengan serius. "jadi kamu sudah membuat rencana untuk memisahkan iblis di dalam dirimu sejak awal dan kami semua berada di dalam rencana mu." aku dengan canggung berkata pada Dante. "aku hanya tahu pedang yamato bisa memisahkan iblis dan manusia di dalam diri jika itu di tancapkan dan kebetulan aku bertemu satu di sini, jadi aku tidak akan melewatkan kesempatan ini."
"tapi kamu bertarung dengan niat untuk membunuh ayah mu sendiri." aku segera menatap Dante dengan tatapan menghina. "apa menurutmu dia akan meminjamkan pedangnya jika aku meminta nya baik baik. kamu masih belum tahu pikiran gila saudara mu sendiri"
"aku pikir juga begitu, tapi tetap saja dia ayah mu dan Nero. jadi sopan lah sedikit, sial kamu bahkan menendang ayah mu sendiri dengan keras." saat itu Virgil mulai berkata. "aku masih bisa merasakan tendangan mu di bokong ku Harry.
"Dante apa maksudmu dengan ayah ku dan Harry, apa orang ini adalah ayah ku" tanya Nero yg sudah kembali dengan wujud manusianya sambil mendekati Dante untuk menuntut penjelasan.
"pedang Yamato hanya bisa di gunakan oleh garis keturunan sparda, kamu dulu pernah menggunakannya saat menghancurkan kuil dewa kebebasan untuk menyelamatkan Kyrie dan Harry tadi juga bisa menggunakannya."
tapi aku segera berkata. "aku tidak peduli dengan reuni keluarga ini, yg aku pedulikan adalah bagaimana menghentikan akar pohon ini."
"aku harus menutup portal yg menghubungkan dunia ini dengan dunia bawah dari dalam. jika tidak akar ini akan menjalar ke seluruh paradise dan semua mahluk dunia bawah juga akan dengan bebas masuk ke dunia ini." jawab Virgil dengan serius dan aku memberinya anggukan ringan. "oke sebagai orang tua kamu harus membersihkan kotoran pantat mu sendiri, jangan memberikan contoh yg buruk pada generasi muda seperti kita dan jangan mati sebelum kamu menutup portalnya."
"tentu saja, aku akan segera kembali untuk mengajarimu sopan santun saat berbicara pada orang yg lebih tua."
"bah, selama kamu tidak takut aku menendang pantat mu lagi." mengabaikan Virgil yg menatap ku dengan kesal, aku lalu menatap Nero dan Dante. "ok aku kembali dulu, kalian lakukan sesuka kalian. sekedar info, di benteng Arden ada pohon suci. jadi jika kalian lewat sana itu akan sedikit sakit, saran ku adalah kalian bisa terbang agak tinggi." dan aku segera kembali ke atas kapal dengan shadow change.