"kekuatan ini bukan sesuatu yg bisa kau kalahkan hanya dengan kekuatan seperti itu" urizen dengan penuh kesombongan menatap Dante yg sedang berbaring di tanah bersama yg lainnya. lalu dia mengulurkan tangannya ke arah Dante dan beberapa tentakel dengan ujung yg tajam segera meluncur ke arah Dante.
"Dante..." teriak Nero dengan cemas yg melihat tentakel itu akan segera menusuk ke arah Dante.
"protection" tapi aku segera muncul di depan Dante dan pelindung energi transparan segera membungkus area sekitarku. "dang dang dang dang" suara benturan tentakel segera terdengar dan perisai energi ku sedikit bergetar. "perisai kebebasan." dengan cepat aku membungkus Dante dengan perisai kebebasan untuk memulihkan lukanya, karena skill healing yg mengandung elemen suci hanya akan menyakiti Dante.
"manusia..."
"berani beraninya kamu menggangu raja" urizen segera melemparkan sesuatu yg mirip dengan bola api ke arah ku yg membuat perisai energi ku mulai terguncang.
"terima kasih nak, aku merasa lebih baik. bisa kamu lakukan hal itu pada yg lainnya." Dante perlahan bangun dari tanah dan mengambil pedang rebelionnya yg patah.
melihat ini aku segera melemparkan pedang sparda yg aku pinjam dari Trish pada Dante, lalu menyembuhkan Nero dengan perisai kebebasan sambil berkata pada Dante. "tusukan pedang rebelion itu di dada mu sambil memegang pedang sparda" Dante dan yg lainnya langsung menatap ku dengan bingung dan sedikit heran.
"apa yg kamu katakan." kata Nero dengan kesal yg baru saja pulih dari lukanya.
"lakukan saja, kita tidak punya banyak waktu." saat itu Dante tiba tiba tersenyum. "aku juga selalu memikirkannya, tapi ini bukan saatnya untuk berkata kata." Dante segera menancapkan pedang rebelionnya yg rusak ke dadanya. "aaarrggggghhh"
"Dante apa yg kamu lakukan, kenapa kamu mendengarkan perkataan orang itu." tapi segera pedang rebelion memancarkan cahaya merah dan langsung menyatu dengan tubuh Dante.
"aku tahu itu" lalu pedang sparda mulai melebur ke dalam tubuh Dante yg membuatnya masuk ke mode iblis yg lebih kuat dengan pedang iblis Dante yg muncul di tangannya dan beberapa pedang energi merah mulai terbentuk di belakang Dante.
"serahkan ini pada ku" aku mengangguk ringan pada Dante dan menarik V yg masih susah untuk berdiri dengan kasar. "hei hei jangan terlalu kasar oke, dia bisa mati jika kamu menariknya seperti ini" tapi aku tidak mempedulikan perkataan burung jelek itu dan setelah cukup jauh, aku segera menyembuhkan V dengan perisai kebebasan.
"waktu dalam tubuhku mulai berbalik, ini bukan penyembuhan tapi sihir waktu yg mampu membalikan waktu tubuh ke kondisi sebelumnya." seru V dengan sedikit kejutan dan aku memberinya anggukan ringan. "kita harus menyelesaikan iblis ini di sini."
di sisi lain Dante sudah mulai membuat urizen terpojok dan terlihat angin kemenangan mulai mengarah pada Dante. tapi di saat berikutnya portal darah tiba tiba muncul di sebelah urizen dan dia memasukan tangannya ke dalam portal itu untuk sesaat lalu menariknya kembali seperti sedang mengambil sesuatu dalam sebuah kantong.
saat itu urizen menggenggam sebuah benda seperti buah apel yg memancarkan aura gelap. "kamu tidak tahu apa apa tentang kekuatan Dante." lalu urizen bergegas memakan buah tersebut. "sial" kutuk Dante yg terlambat menghentikan urizen memakan buah itu.
perlahan armor tentakel yg melilit tubuh urizen mulai runtuh sedikit demi sedikit dan memperlihatkan wujud iblis yg lebih sempurna dengan banyak mata di bagian tubuhnya terutama di bagian mata nya.
"oi Dante, apa aku boleh bergabung. itu terlihat sedikit lebih kuat." tapi iblis itu langsung menembakan sinar energi merah ke arah ku. "reflect Shield." aku menangkis sinar energi itu dengan perisai ku yg membuatku terdorong mundur beberapa meter sebelum berhenti dan aku segera membalikan energi tersebut pada urizen. "makan serangan mu sendiri." sinar merah langsung menembak dari perisai ku dan langsung mengenai tubuh urizen. "booommm" dan ledakan mulai terjadi.
tapi saat debu ledakan mengendap, urizen terlihat utuh tanpa terluka sedikitpun. "magnus exorcismus" cahaya suci dengan bentuk salip seketika muncul di bawah kaki urizen yg memberinya seranga kuat. "aarrrgggghh, berani berani nya manusia rendah seperti mu." tapi siapa yg peduli dengan semua itu, yg terpenting mari kita akhiri dengan cepat. "pin point attack" seperti tembakan peluru aku segera muncul di depan urizen dengan tombak yg memancarkan cahaya biru yg sudah mengarah ke dadanya.
"dring...." tapi serangan ku tertahan oleh perisai transparan seperti mata bor yg dengan paksa mengebor baja yg sangat kuat. tapi aku tidak menyerah begitu saja. "Canon Spears" tombak ku mulai bercahaya lebih terang dan suara retakan mulai terdengar dari perisai urizen. "berani beraninya" teriak urizen dengan kesal dan "boommm" perisai itu Langsung meledak dan aku serta urizen sama sama mundur kebelakang. "ternyata mahluk itu sangat keras." keluh ku pada Dante yg sedang asik menonton di sebelah.
"ok nak, biarkan orang tua ini menyelesaikan sisanya." Dante berubah kembali ke mode iblis nya dan mulai bertarung dengan urizen.
dengan gerakan gesit dan serangan bertubi tubi dari Dante, urizen kembali di kalahkan hanya dalam waktu 15 menit. "aku tidak mungkin di kalahkan"
"aku butuh lebih banyak kekutan" tapi saat itu V segera mendekati urizen. "hati hati v, mahluk itu masih bisa bergerak." kata Dante pada V dan V segera melambaikan tangannya.
"aku harus mengakhiri ini semua dengan tangan ku sendiri." V segera naik keatas tubuh urizen dan bersiap menusuk dadanya. "kamu kehilangan ku dan aku kehilangan mu"
"kita akan sempurna jika bersatu kembali." saat itu V langsung menusuk urizen dan Dante yg mendengar perkataan V segera terkejut. "tidak tidak" Dante segera berlari menghentikan V, tapi semua sudah terlambat dan mereka sudah bergabung menjadi pria yg lebih tampan.