[divine protection] pasif
mengurangi kerusakan yg di terima dari serangan iblis dan monster element negatif.
[demon Bene] pasif
meningkatkan kerusakan pada iblis dan monster element negatif
[Shield charge]
mendorong musuh dengan perisai.
[Shield Boomerang]
melempar perisai pada musuh.
[reflect Shield]
membalikan serangan yg di terima pada musuh.
[devotion]
melindungi anggota kapal dengan menerima kerusakan penuh dari yg di terima Anggita kapal.
dan 5 skill langsung di dapat yg semuanya bisa langsung di gunakan hanya dengan membayar poin kontribusi. biaya perubahan job 5000 poin dan 4000 poin di gunakan untuk mengaktifkan 4 skill aktif di atas.
"sekarang waktu istirahat, kalian bisa pergi kembali ke bumi untuk membeli perlengkapan harian kalian" lalu aku meletakkan sekantong koin perak yg di berikan pada ku oleh Teresa tadi malam dan kemudian aku menatap shoko. "aku tahu kamu pasti ingin bertemu dengan ibu mu dan adik mu, pergilah jangan buat mereka cemas." seketika shoko menunjukan expresi bingung dan mulai berkata pada ku. "tapi aku, tidak ingin kembali. aku ingin bersama mu" kata shoko dengan sedih.
"apa kamu pikir aku akan menghilang setelah kamu kembali"
"aku akan selalu ada di sini untuk mu, jika urusan mu sudah selesai di bumi kamu tinggal memencet tombol kembali dari layar sistem dan kamu akan melihat ku lagi." kata ku pada shoko sambil memberinya senyum lembut dan setelah diam sejenak shoko akhirnya menganggukkan kepalanya. "baiklah kapten."
"ingat membeli banyak pembalut" kata ku dengan nada main main yg kembali membuat wajah shoko memerah sambil menundukkan kepalanya dan sedikit mengangguk, tapi Rebecca tiba tiba berkata. "sayang, aku rasa aku tidak perlu kembali ke bumi juga" lalu aku menggelengkan kepalaku. "aku perlu bantuan mu untuk menjual semua aset ku pada Yun seora"
"setengah di tukar dengan koin emas paradise dan setengah lagi gunakan untuk membeli makanan ringan, makanan cepat saji, pakaian yg cocok untuk semuanya dan kebutuhan lainnya."
"masukan semuanya pada cincin penyimpanan mu" kataku pada Rebecca, tapi dia segera membantah. "tapi itu aset mu, bagaimana aku bisa menjualnya."
"sebelum aku masuk ke tutorial, aku sudah mengubah nama semua aset ku menjadi nama mu. he he he he" Rebecca langsung tercengang sesaat sebelum expresinya mulai melunak. "baiklah" jawab Rebecca sambil tersenyum pada ku.
"apa aku juga perlu ikut" tanya yor dan aku memberinya anggukan ringan. "kamu harus menjaga Rebecca, kebetulan tujuan kalian berdua adalah Korea. jadi kalian bisa bermain bersama Yoon in dan yg lainnya di sana" mendengar ini yor juga menganggu setuju lalu dia menatap Anya. "sayang apa kamu ingin ikut dengan mama atau tinggal di sini dengan papa." seketika Anya menunjukan expresi bingung. "Anya ingin ikut dengan mama untuk bermain, tapi Anya tidak mau meninggalkan papa sendirian."
"tidak apa apa, sayang. di sini juga tidak akan ada apa apa lagi, papa hanya akan beristirahat sebentar di sini. lebih baik kamu ikut dengan mama dan beli banyak mainan untuk mu." seketika Anya menunjukan expresi bersemangat dan segera melompat kepangkuan ku. "beri Anya ciuman dulu" aku tersenyum lembut pada nya dan segera mencium pipinya, tapi Anya tiba tiba memalingkan wajahnya dan segera mencium bibir ku sambil memegang kedua pipiku dengan tangan kecilnya.
mata semua orang langsung melebar melihat kelakuan Anya. "Harry ini semua salah mu, ini pasti salah mu" kata yor dengan geram, tapi Anya segera berkata. "mama, Anya juga mencintai papa. sama seperti mama mencintai papa." bibir yor dan Rebecca sedikit berkedut dan yg lainnya hanya menutup mulutnya untuk menahan tawa.
"ok ok jangan sepeti itu, Anya hanya ingin mengekspresikan rasa sayangnya" kataku sambil membelai rambut Anya dengan lembut.
"anya ayo kemari, kita akan bersiap dulu sebelum pergi ke bumi" kata yor pada Anya sambil mengulurkan tangannya pada Anya dan Anya segera terbang ke arah yor.
"sayang, aku juga harus bersiap dulu." kata Rebecca pada ku dan aku mengangguk ringan pada mereka, lalu kembali menatap yg lainnya. "Yoon in, bisakah kamu membantu ku untuk pergi ke Jepang menjemput shoko agar kalian bisa bermain bersama. "
"dia masih anak sekolah dan perlu alasan khusus untuk mengajaknya pergi."
"dengan latar belakang perusahaan mu, aku yakin kamu punya banyak alasan untuk membawanya"
"tujuannya agar keluarga shoko tidak panik atas menghilangnya shoko dalam waktu yg lama."
"baiklah, aku akan segera menjemput shoko saat aku sampai." jawab Yoon in dengan tegas dan aku berkata lagi. "ibu shoko adalah pekerja keras dan usianya sudah tua. bisakah kamu menukar koin perak ini dengan mata uang jepang, lalu berikan uang itu pada ibu shoko dengan alasan yg masuk akal."
"baiklah Harry, serahkan saja pada ku" jawab Yoon in dengan sedikit anggukan.
"tenang saja, aku akan mengajari kalian skill yg lebih hebat lagi setelah kembali dari bumi. contohnya skill haki bersenjata ini" saat itu aku menunjukan tanganku yg berubah menjadi hitam legam yg membuat mereka terkejut. "Harry apa fungsi skill ini" tanya Lee na dengan penasaran dan aku langsung tersenyum pada nya. "apa kalian pernah menonton anime one piece" mendengar ini dal dal segera berseru. "Harry jangan bilang ini sama dengan haki bersenjata di anime tersebut."
"ya, bukankah aku sudah mengajari kalian haki mendengar dan merasakan. apa kalian masih tidak menyadarinya." mereka bertiga saling memandang dengan expresi heran dan dal dal segera berkata. "lalu bagaimana dengan skill langkah bulan dari angkatan marinir, apa kamu juga bisa." aku kembali tersenyum sambil berkata. "langkah bulan menuntut fisik extrim, jadi setelah melakukan pelatihan penempaan tubuh aku akan mengajarinya pada kalian."
"banyak hal bisa ku ajarkan jika fondasi tubuh kalian siap dan skill ini masih bisa di gunakan di bumi, tidak seperti skill skill yg di dapat dari berkat." expresi semangat seketika muncul dari wajah mereka. "apa aku juga bisa ikut latihan bersama mu" tanya Lee na dan aku memberinya anggukan lembut. "tentu saja, jadi puaskan diri kalian bersenang senang di bumi dulu sebelum kalian menderita." mereka berempat kemudian saling memandang dan mulai mengangguk dengan tegas. "kami akan bersiap dulu." kata mereka dengan serempak, kemudian mereka kembali ke kamar mereka.
"kapten, itu aku" tapi aku segera duduk di sebelah shoko dan perlahan membelai rambutnya. "jangan pikirkan hal hal aneh lagi, kamu harus bahagia di sini dan bumi. ini perintah kapten, apa kamu mengerti." shoko menganggukkan kepalanya sambil berkata "terima kasih kapten."
"pergi persiapkan diri mu dan beri tahu alamat rumah mu pada Yoon in agar dia bisa menjemput mu" saat itu shoko memelukku dengan erat untuk sesaat sebelum berlari ke kamarnya dengan wajah memerah.