"Harry aku merindukan mu" tanpa mempedulikan yg lainnya, moon young bergegas ke arah ku dan merangkul leherku dengan penuh semangat. tentu saja aku tidak membuang buang kesempatan untuk menagih bunga hutang moon young dan dengan lembut aku memeluk pinggangnya lalu mencium bibirnya yg membuat moon young melebarkan matanya karena terkejut. waktu seakan berhenti dan semua orang tiba tiba terdiam menatap kami, sampai dal dal tiba di antara kami dan dengan paksa memisahkan kami. "kalian jangan mesum di sini, sungguh memalukan" kata dal dal dengan kesal.
"good job kid" kata Dante sambil memberikan jempol nya pada ku dan Seol hanya menggelengkan kepalanya. "hei apa dia memang pria mesum" bisik Cho chong pada Seol. "tidak juga, itu mungkin karena Harry pernah membantu mereka." mendengar ini Cho chong menatapku dengan mata penasarannya, tapi aku mengabaikan semua itu dan berkata dengan santai. "aku hanya menagih bunga hutang bulan ini"
"tapi itu ciuman pertama ku" jawab moon young yg masih kebingungan.
"jadi anggap saja kamu membayar bunga untuk dua bulan kedepan." jawab ku dengan santai.
"bukan itu maksud ku" kata moon young dengan panik.
"Harry..." kata Teresa dengan kesal. "cepat katakan rencana mu, jika kamu ingin berbuat mesum lakukan di luar saja."
"ok ok jangan marah" kata ku untuk menenangkan Teresa dan aku mulai menjelaskan rencana ku.
"aku akan bertindak sebagai umpan dan menarik sebanyak mungkin musuh yang ada di luar benteng."
"jadi untuk Medusa, kita harus mengirim seseorang yg bisa berlari cepat melewati semua serangga di dekat benteng untuk menghadapi Medusa."
"setidaknya dia bisa menahan Medusa untuk tidak bisa bergerak untuk sementara waktu."
"sehingga pemanah yg bisa menembakan serangan kuat dari kejauhan bisa memberikan serangan fatal pada Medusa." saat itu aku menunjuk pada map wilayah yg ada di atas meja untuk menentukan posisi pemanah.
"aku juga perlu seorang mage yg bisa menghancurkan bebatuan di tebing yg akan di lewati oleh orang ini, karena kemungkinan Medusa akan membuat penyergapan di sekitar tebing." dan aku kembali menunjuk ke arah area tebing untuk menentukan posisi mage yg akan di tempatkan.
"lalu untuk pemimpin pasukan iblis ini kita serahkan saja pada orang yg kemungkinan besar menjadi paman ku ini" kata ku sambil menunjuk kearah Dante.
"tidak ada rencana apapun untuknya, bahkan jika ada penyergapan aku yakin dia bisa membereskannya. benar kan paman Dante, bahkan raja iblis belum tentu bisa membunuh mu." kata ku pada Dante sambil memberinya senyum licik dan dia juga membalas dengan senyumnya sambil berkata. "nak, senyum licik mu sangat mirip seperti kakak ku saat aku memukulinya hingga babak belur."
"berarti kakak mu sangat menyayangi mu sehingga dia membiarkan mu memukulnya dan kamu masih bisa menikmati hidup mu yg nyaman dengan dua wanita ini" kataku dengan nada main main sambil menatap Dante dengan serius dan kami berdua saling memandang sampai Teresa mulai menyela. "ok Harry, tolong lanjutkan lagi. rencana mu terdengar masuk akal"
aku mengangguk ringan pada Teresia dan mulai melanjutkan. "jadi aku minta semua anggota wild guard dan wanita dengan rok minim yg ada di sebelah Seol untuk ikut naik ke kapal ku."
"kenapa kamu ingin mereka ikut bersama mu" tanya Teresa yg sedikit kebingungan. "tentu saja karena mereka cantik, apa lagi alasannya." semuanya kembali terkejut dan Dante kembali memberikan jempol pada ku. "aku suka gaya mu nak"
semua anggota wild guard juga sedikit tersipu malu bahkan Lee na memalingkan wajahnya dan tidak berani menatap ku. sedangkan Cho chong mulai menyipitkan matanya ke arah ku seakan ingin segera memakan ku.
"apa menurutmu aku tidak cantik." teriakan kesal Teresa tiba tiba membangunkan semuanya.
"tenang, aku hanya bercanda. kamu tentu saja cantik."
"jika hanya kita berdua di ruangan ini, aku yakin kesucian mu akan hilang dalam hitungan menit." seketika wajah Teresa langsung memerah dan dengan kesal dia berkata lagi. "kamu memang pria mesum" aku hanya melambaikan tanganku sambil berkata. "ayo lah, semua pria itu mesum nona Teresa. jika kamu melihat ada pria yg tidak tergoda oleh mu, maka pria itu adalah pria munafik atau homo seksual." dan semua pria menunjukan expresi canggung mereka.
"aku pikir apa yg dikatakan Harry ada benarnya." kata master Ian yg membuat semua sedikit tercengang. "itu karena kamu juga mesum dasar kakek tua." kata Cho chong dengan kesal sambil menepuk punggung master Ian.
"ok ok alasan sebenarnya adalah, tidak mungkin bagi ku menghadapai segerombolan monster ini saat aku menjadi umpan."
"jadi aku memilih orang orang yg bisa ku percaya untuk menaiki kapal ku."
"sedangkan kamu harus memimpin pasukan mu untuk menyerbu dari darat saat pemimpin mereka di musnahkan dan jangan biarkan satu pun lolos."
"sedangkan sisanya berjaga di benteng, hal hal tak terduga kadang terjadi dalam perang. kita tidak akan tahu apa itu"
"sama seperti saat aku tiba tiba datang di saat yg tepat untuk menyelamatkan mu"
"musuh juga memiliki peluang yg sama untuk melakukan epic come back."Teresa kembali tertegun dan segara menganggukkan kepalanya. "kamu benar, aku hanya sedikit terbawa emosi."
"tidak apa apa, kamu cukup mempesona dengan celana dalam pink itu, lain kali kamu bisa menunjukannya lagi pada ku" jawab ku dengan santai dan tubuh Teresa mulai bergetar menahan amarahnya sambil memasakkan senyumnya pada ku. "saat aku menjadi hantu, aku akan menunjukannya pada mu"
tapi aku segera mengalihkan pembicaraan. "sekarang yg jadi masalah adalah siapa yg akan mengisi posisi untuk rencana pembunuhan medusa." saat itu aku melirik ke arah Seul dan anggota carpe diem dan yg lainya juga mulai menatap Seol.
melihat ini Seol mendesah dan mulai berkata. "aku juga memiliki pemikiran yg sama dengan Harry."
"aku bisa berlari sangat cepat untuk melewati para serangga dan bergegas ke arah Medusa."
"aku punya cara untuk membuat Medusa tertahan untuk sesaat dan saat itu dilan bisa menembakan serangan pamungkasnya yg memiliki elemen petir pada Medusa."
"master Ian bisa membuat jebakan di atas tebing untuk menghalangi serangga yg masih mengejar ku"
"ok, jadi sudah beres. ayo kita bersiap dan selesaikan dengan cepat sebelum makan malam." kataku sambil menepuk tangan ku tapi Teresa segara berkata. "tunggu, kenapa hanya wanita yg boleh naik ke kapal mu" aku langsung menatap Teresa yg sudah berdiri dari atas kebawah lalu berkata pada nya. "suka suka ku, itu kapal ku bukan kapal mu, jadi di atas kapal ku hanya aturan ku yg berlaku"
"jadi mari kita selesaikan ini dengan cepat, setelah itu kita bisa membahas hal hal lain" kata ku sambil menatap semua orang dan mereka juga mulai mengangguk setuju.