"tuan Harry, putri Teresia mengundang anda untuk rapat bersama earthling lainnya." teriakan prajurit tiba tiba terdengar dari bawah kapal ku. "kalian semua menjaga kapal"
"ya kapten" jawab mereka semua dengan serempak dan aku segera melompat turun dari kapal. "antar aku kesana prajurit" kata ku pada prajurit yg memanggilku tadi. "baik tuan Harry."
***
di ruang rapat, semua orang menatap tajam ke arah ku yg perlahan masuk ke dalam. rasa iri, penasaran, kagum, menghina, dan berbagai perasaan bercampur aduk di dalam tatapan mereka. tapi aku tidak mempedulikan semuanya dan dengan santai berjalan mendekati Teresia. di sana aku melihat Seol dan anggota tim carpe diem, yg terdiri dari pemanah LV 5 dilan, barbarian LV 4 Hugo dan holy warrior wanita bernama Cho chong serta seorang pria tua dengan tongkat sihir bernama master Ian. lalu di sebaiknya ada seorang pria paruh baya dengan rambut putih dengan setelan jaket merah dan pedang di punggungnya. lalu di sisi kiri dan kanan ada dua wanita cantik yg aku kenal, satu adalah sekretaris ku di kantor bernama trish dan yg satu lagi adalah tetangga di apartemen ku yaitu bibi Mary.
dengan senyum canggung aku berkata pada mereka. "oo sekretaris ku di kantor juga ada di sini dan bahkan tetangga ku di sebelah apartemen ku."
"lama tidak bertemu bibi Mary dan sekretaris ku Trish."
"aku tidak akan terkejut jika kalian bilang bahwa orang tua angkat ku menghilang karena dia menjadi salah satu komandan pasukan iblis."
"karena itu kalian menyamar untuk bisa mengawasi ku dari dekat"
"dan pria ini pasti bernama Dante sang pemburu iblis legendaris." kata ku sambil menunjuk ke arah Dante yg membuat Trish dan Mary langsung terkejut dan Trish segera berkata. "seperti biasa dari CEO kita yg cakap, kamu memiliki intuisi yg sangat tajam dan bahkan bisa mengetahui banyak informasi dari sedikit petunjuk." aku langsung menggelengkan kepalaku sambil berkata dengan sedih. "ini seperti alur cerita di dalam setiap novel, tidak ada yg perlu di banggakan. rajin rajin lah membaca novel fantasi, kalian pasti sering melihat plot seperti ini"
"buntut cerita pasti adalah Dante mempunya saudara laki laki dan saudara nya ini memiliki seorang anak yg dia buang di pagi asuhan"
"lalu anak ini adalah aku, lihat saja warna rambut kita sama sama putih."
"nak, sepertinya apa yg kamu katakan kemungkian bisa menjadi kenyataan. karena aku memang memiliki seorang kakak dan dari kabar yg aku dengar dia menikah dengan seorang wanita puluhan tahun yg lalu. tapi sampai sekarang aku belum mendengar lagi kabar tentangnya." kata Dante dengan expresi penuh ketertarikan.
"yah setidaknya aku tahu kalo aku tidak lahir dari sebongkah batu."
"aku hanya takut istri istri ku menyembah batu sebagai mertua mereka." jawab ku dengan santai sambil melambaikan tanganku.
"puffff ha ha ha ha, nak aku sangat tertarik pada mu" kata Dante sambil tersenyum penuh ketertarikan pada ku dan aku segera menunjukan expresi jijik ku padanya sambil berkata.
"jangan main main, aku pria normal dan pemilih."
"jangankan pria tua seperti mu, bahkan dua wanita di sisi mu belum bisa membuat ku tertarik. cari lah target lain untuk kelainan sex mu"
"lihat pria polos ini, nama nya Seol. kamu bisa mencoba merayunya" kata ku sambil menunjuk ke arah Seol dan dia sedikit terkejut lalu berkata dengan kesal pada ku. "Harry jangan bawa aku kedalam, aku pria normal"
"ha ha ha ha ha" beberapa orang mulai tertawa tapi Trish dan Mary menatapku dengan expresi kesal.
"ok ok mari kita bahas langkah selanjut" kata Teresa dengan nada tinggi yg membuat semuanya menjadi terdiam. lalu Teresa berkata lagi. "banyak yg ingin aku tanyakan pada mu tuan Harry, tapi sebelum itu kita harus menyelesaikan masalah di depan kita."
"di bagian dalam pasukan musuh ada parasit Medusa yg menjadi otak dari serangga parasit yg menyerang benteng."
"jika kita bisa mengalahkan Medusa maka serangga serangga ini akan kehilangan kendalinya dan mudah untuk di bunuh."
"sedangkan di sisi lain ada pemimpin dari iblis pemanen yg wujudnya sangat mirip dengan iblis pemanen tapi ukurannya lebih besar."
"jika kita bisa mengalahkan mereka berdua, serangan ke benteng pasti akan berhenti."
"jadi aku meminta pendapat kalian untuk membuat rencana." seketika suasana menjadi hening sesaat sampai salah satu earthling berkata. "biarkan saja tuan Harry maju dengan kapalnya untuk membunuh salah satu dari pemimpin pasukan itu"
"ya ya, kapal itu bisa terbang di udara jadi mudah untuk melewati pasukan musuh."
"ya aku juga sependapat."
lalu semua orang mulai menatap ku dan aku segera berkata. "aku hanya LV 1 dan masih satu angkatan dengan Seol ini" kata ku sambil menunjuk Seol dan aku melanjutkannya lagi.
"bohong, lalu dari mana kamu mendapatkan kapal itu" teriak salah satu earthling dan aku segera berkata. "kalian tanya saja Seol" saat itu Seol langsung mengangguk sambil berkata. "aku dan Harry baru saja keluar dari zona netral kurang dari sebulan yg lalu."
tapi dia kembali bertanya. "lalu dari mana kamu mendapatkan kapal yg bisa terbang seperti itu."
"aku membuatnya sendiri, aku ahli dalam membuat hal hal seperti itu." jawab ku dengan santai.
saat itu master Ian tiba tiba menyela. "apa kamu membuat kapal ini di hutan penyangkalan. karena kami melihat ada jejak pembuatan benda besar di sana." aku langsung memberi anggukan ringan pada Ian. "apa kamu bertemu salah satu istriku di sana, anting anting yg di kenakan Seol adalah pemberian istri ku" semua anggota carpe diem langsung terkejut dan Seol segera berkata. "terima kasih Harry, saintless berkata kamu sengaja meninggalkan anting anting ini jadi saintless bisa memberikannya pada ku."
"bisakah kita kembali ke pokok permasalahan" kata Teresa dengan kesal dan dia langsung menatap tajam ke arah ku. "aku ingin mendengar pendapat mu" mendengar ini aku mulai menjelaskan apa yg ada di dalam pikiranku. "jika aku maju ke pemimpin pasukan secara membabi buta, itu sama saja dengan bunuh diri."
"mereka tidak bodoh seperti kalian yg hanya asal bicara."
"mereka pasti sudah memasang banyak perangkap di sekitar mereka atau penyergapan"
"mereka tahu dengan bantuan kapal ku, benteng ini bisa direbut kembali dan bisa bertahan."
"lalu bagaimana jika kapal ku tiba tiba pergi, mereka pasti tidak akan melepaskan kesempatan ini dan memulai serangan skala penuh sebelum kapal ku menyelesaikan misinya."
"melihat dari tampang kalian, jika serangan skala penuh terjadi kalian pasti akan kabur terlebih dahulu dan efeknya adalah kehancuran benteng ini"
"percuma jika aku mengalahkan pemimpin mereka tapi benteng ini hancur."
"itu namanya menang dalam pertarungan tapi kalah dalam perang"
"dan apa yg terjadi jika kita kalah dan kehilangan benteng ini"
"kalian para earthling akan pulang ke rumah dan mulai membuka usaha kecil kecilan, bahkan mungkin menjadi pengemis di jalanan." seketika semua orang terdiam dan suasana ruangan menjadi hening untuk sesaat sampai master Ian berkata. "apa yg tuan Harry katakan benar, jika benteng ini hancur efeknya bukan hanya pada orang orang paradise tapi para earthling."
"lalu bagaimana menurutmu Harry" tanya Teresia tapi sebelum aku menjawab empat wanita cantik tiba tiba memasuki ruang rapat. "maaf putri Teresia kami sedikit terlambat." kata wanita itu dengan hormat.
"tidak apa apa nona Lee na, kami juga baru saja mulai." jawab Teresia
"aku mengajak 3 Anggota baru kami untuk mendapatkan pengalaman dalam mengajari parasit, jadi mohon bimbingan tuan putri" kata Lee na pada tuan putri dan dia memberikan anggukan ringan pada mereka bertiga.
saat itu aku juga memberi senyum lembut pada moon young, yoon in dan dal dal yg membuat mereka sedikit terkejut.