keluar dari kamar mandi, aku melihat yor yg masih duduk di sofa dengan expresi merenung. "apa kamu belum istirahat." tanyaku sambil berjalan ke arah sofa yg ada di depannya. "aku tidak mengantuk" jawab yor yg tiba tiba tersadar dari lamunannya. aku memberikan anggukan kecil dan mulai berbaring di sofa sambil menoleh ke arah yor. "bisakah kamu menceritakan pada ku bagaimana kamu bisa sampai di sini, tapi jika kamu tidak mau juga tidak masalah." yor sedikit tersenyum pada ku kemudian dia mulai berkata. "tidak ada yg istimewa" tapi yor tiba tiba menunjukan expresi melankolisnya.
"singkatnya karena identitas ku di ketahui oleh musuh ku, jadi aku di kejar kejar oleh nya."
"aku tidak takut dengan mereka, tapi Anya berbeda. aku sangat mencemaskan nya"
"walaupun hubungan kami hanya baru beberapa Minggu saja, tapi aku sudah menganggapnya sebagai anak ku sendiri"
"saat itu seorang wanita pelayan bar memberiku dua undangan perak, satu untuk ku dan satu lagi untuk Anya"
"tujuan ku hanya menemukan rumah baru yg bisa kami tinggali untuk hidup tanpa khawatir Anya dalam bahaya." saat itu yor langsung menatap ku dengan mata penuh harapan dan aku langsung tersenyum pada nya. "maka aku akan memberikan semua itu pada mu" tapi yor tiba tiba menunjukan expresi ragu ragu. "tapi aku harus membayar untuk dua undangan ini" lalu aku dengan santai berkata. "katakan saja apa yg dia inginkan, aku pasti akan membantu mu"
yor semakin menunjukan keraguannya dan tidak berani menatap ku, tapi dia tetap mengatakannya dengan suara yg agak pelan. "dia ingin aku mendapatkan sebotol nektar, esensi spiritual dan healing potion untuknya" aku langsung berkata pada yor dengan perasaan bingung. "bukankah aku sudah memberikan hal itu pada mu, aku punya banyak dan semua itu juga akan menjadi milik mu. bagiku kamu lebih berharga dari item item ini" yor menundukkan kepalanya sambil berkata dengan pelan. "terima kasih"
melihat yor yg seperti itu, aku segera menepuk tempat kosong di sebelah ku. "ayo berbaring di sebelahku, kita bisa mengobrol satu sama lain lebih dekat." wajah yor langsung memerah dan dia terlihat memaksakan dirinya untuk bangun dari Sofanya lalu perlahan berbaring di sebelahku dengan lengan ku sebagai bantal nya.
"di paradise tidak ada polisi, kekuatan adalah segalanya di sana jadi sangat mudah mewujudkan keinginan mu" kataku sambil menyelipkan rambut yor di telinganya. "kenapa kamu bisa begitu yakin Harry" tanya yor yg sedang menatap mata ku dan aku juga menatap mata yor yg indah, lalu tersenyum sambil berkata. "karena ada kamu, Rebecca dan Anya di sisiku. jadi hidup ini pasti akan membahagiakan dan aku tidak akan membiarkan kebahagiaan ini di hancurkan oleh siapapun." yor hanya terdiam sambil menatapku dan aku perlahan mendekatkan bibir ku kearah yor yg membuatnya perlahan menutup matanya. sesaat berikutnya bibir kami akhirnya saling bertemu dan kami melakukan ciuman Prancis dengan lembut untuk sesaat, lalu setelah itu aku mencium keningnya. tapi anehnya setelah berciuman tadi yor menjadi lebih terbuka dan mulai bercerita tentang pengalamannya menjadi pembunuh.
"sebenarnya aku sempat mendapat tawaran untuk membunuh mu, tapi aku menolak karena tiba tiba aku mendapatkan firasat yg tidak nyaman saat ingin menerima tawaran itu." aku langsung tertawa kecil dan berkata dengan nada main main pada yor. "he he insting mu sangat hebat. jika kamu melakukan itu, aku yakin sekarang kamu pasti sudah melahirkan seorang anak." mata yor melebar sesaat dan expresi kesal langsung muncul di wajahnya. "aku tidak semudah itu" aku langsung menjawab. "memang tidak mudah, karena itu aku menyukainya. he he he" yor dengan kesal mulai memukul dada ku dan kami mulai melanjutkan bercerita hingga kami berdua tertidur bersama.
______________________________
aku perlahan terbangun karena ada sesuatu yg sepertinya menggeliat di dadaku dan saat aku membuka mata, wajah kesal Anya sudah muncul di depan ku. "papa curang, papa hanya tidur dengan mama yor dan melupakan Anya dan mama Rebecca" aku langsung tersenyum pada Anya sambil berkata. "papa hanya mengobrol dengan mama yor agar bisa lebih dekat. tapi karena asik mengobrol kami berdua sampai tidur bersama." melihat wajah Anya yg masih kesal, aku berkata lagi. "bagaimana jika mulai malam ini kita tidur bersama." seketika wajah Anya langsung berubah gembira. "janji" Anya mengulurkan kelingking nya dan aku langsung mengaitkan kelingking ku pada nya sambil berkata. "papa janji"
dengan cepat Anya menggeliat keluar dari sofa tempat tidurku dan saat itu juga aku melihat yor yg juga sudah terbangun sambil menatap ku. "sebaiknya kita segera latihan, tidak banyak waktu tersisa di zona netral. jadi kita harus lebih fokus pada latihan." yor segera mengangguk dan perlahan bangun dari sofa, lalu aku juga mengikuti yor dan menuju meja makan. Disana rebecca sudah menyiapkan daging kaleng yg sudah di buka di atas piring masing masing.
"Harry, sister yor, bagaimana tidur kalian" tanya rebecca sambil tersenyum lembut dan yor memberinya anggukan ringan sambil berkata. "aku tidak sengaja tertidur saat mengobrol dengan Harry." lalu yor segera duduk di sebelah rebecca dan aku duduk di sebelah Anya sambil berkata pada Rebecca. "aku bermimpi meraba pangan seorang bidadari" seketika wajah yor langsung memerah dan dia berkata dengan kesal. "jangan bicara kata kata mesum di sebelah Anya" saat itu Anya berkata. "papa, mama sepertinya ingin di raba lagi" tubuh yor langsung menegang dan dia berkata dengan kesal lagi pada ku. "lihat ulah mu, anak kita juga mulai menjadi mesum" tapi Rebecca segera menengahi. "sudah sudah, mari kita sarapan dulu. aku tidak sabar untuk segera latihan" yor yg mendengar ini segera melunak tapi sesaat dia menatap ku dengan mata mengancam dan aku membalasnya dengan sukuran lidah.
"papa, ini daging sangat enak empuk dan lembut. dagingnya meleleh di mulut seperti coklat." seru Anya pada ku sambil terus memakan daging itu dengan lahap. "tentu saja, itu daging naga" kata ku dengan santai. "uhuk uhuk uhuk" yor dan Rebecca langsung tersedak dan segara meminum air kehidupan untuk melegakannya. "Harry jangan bercanda saat makan" seru rebecca setelah meminum air kehidupan. aku langsung tertawa kecil. "he he he he"