sambil berjalan ke papan misi, aku menjelaskan cara menggunakan tongkat itu pada Anya secara mendasar. "intinya pikirkan saja serangan seperti apa yg kamu inginkan dan tunjuk tongkat sihir itu pada musuh, maka sihir itu akan keluar dan mengenai musuh mu. papa akan melindungi mu jadi tidak perlu takut." Anya hanya terus mengangguk dengan expresi seriusnya yg imut. "Anya tidak akan mengecewakan papa"
mendekati papan misi, aku melihat banyak orang berkumpul melingkari papan misi yg membuatku tidak bisa mendekati papan misi. "permisi tuan tuan, bisakah kalian menyingkir sebentar. aku ingin melihat papan misi" mendengar suaraku mereka segera memberi jalan sambil berbisik.
"itu tuan no 2"
"ya dia orang yg terkenal, aku melihatnya di majalah bisnis."
"dia adalah CEO muda dari Amerika"
tapi aku mengabaikan semua itu dan fokus menuju papan misi. tapi saat akan sempai di papan misi aku melihat Yoon in yg dengan lemah berbaring di pangkuan Lee moon young wanita berambut merah ini dengan banyak luka di tubuh nya. "kenapa ini terlihat sangat tragis, apa hari ini ada festival drama Korea" Yoon in menatap ku dengan lemah dan dia langsung menggigit bibir nya dengan kesal, sedangkan Lee moon young langsung berkata dengan kesal pada ku. "jika tidak ingin membantu lebih baik diam saja" aku segera mendekati mereka berdua dan mengulurkan tangan ku ke arah dada Yoon in. "apa yg kamu lakukan" kata Lee moon young dengan kesal dan aku segera menjawab dengan santai. "tentu saja menyembuhkannya"
energi putih transparan langsung menyelimuti tubuh Yoon in dan perlahan lukanya mulai pulih dengan kecepatan yg sangat cepat. Lee moon young hanya bisa menatapku dengan expresi rumitnya dan Yoon in juga ikut menatapku dengan lemah. "minggir minggir" teriakan wanita tiba tiba terdengar dan wanita pendek yg merupakan salah satu geng dari yoon in tiba membawa staf wanita. tapi mereka segera berhenti saat melihat Yoon in yg sudah mulai pulih. "tuan Harry, sepeti kata pemandu. kamu memiliki kekutan untuk menyembuhkan, apa ini yg kamu dapat dari kotak random." mendengar perkataan staf wanita itu, aku langsung berkata. "bolehkah aku tidak menjawab" bibir staf itu langsung berkedut kesal dan dia memaksakan senyumnya sambil berkata. "tentu saja tidak apa apa"
aku memberinya anggukan ringan dan segera mengakhiri proses penyembuhan karena semua luka Yoon in sudah pulih sepenuhnya. lalu aku menuju papan misi untuk melihat misi yang cocok. saat itu Yoon in juga bangun dan mendekati ku untuk mengucapkan terima kasih "tuan Harry terima kasih atas pertolongan mu" aku melambaikan tangan ku tanpa menoleh nya. "aku tidak menerima terima kasih, kamu masih berhutang satu ciuman pada ku. aku harap kamu membayarnya di kemudian hari atau aku sendiri yg akan menagihnya beserta bunga nya" Yoon in langsung terkejut dengan pipi yang sedikit memerah, lalu dengan panik berkata. "itu itu apa tidak ada cara lain untuk membayar." tapi Lee moon young tiba tiba menghampiri yoon in sambil menepuk bahunya. "bisakah orang yg membayar ciuman itu di gantikan oleh ku" aku tersenyum menatap Lee moon young dan memberinya anggukan ringan. "aku menantikan saat itu tiba, tapi sekarang lebih baik kalian istirahat dan jangan memaksakan diri mu."
aku segera mengambil misi yg memiliki banyak monster, yaitu misi untuk bertahan dari serangan tentara kerangka. tanpa banyak bacot aku merobek misi itu dan menghilang bersama Anya. staf yg membaca tulisan misi itu langsung berteriak dengan kesal. "apa dia gila, membawa anak kecil ke dalam misi yg sangat berbahaya."
_____________________________
saat aku sampai hanya kegelapan yg mencekam yg bisa terlihat di sekita, lalu aku menggunakan persepsi spiritual ku untuk melihat lingkungan sekitar dan ternyata monster tengkorak sudah bergegas ke arah kami. "terbang lah ke atas lalu gunakan kekuatan cahaya untuk menerangi lingkungan, jangan takut papa akan melindungi mu." Anya dengan tegas mengangguk dan dia langsung melayang ke atas ku. lalu dia mengeluarkan tongkat sihirnya dan cahaya putih menyilaukan langsung keluar dari tongkat sihir itu. seketika para tengkorak itu mulai berhenti dan berteriak kesakitan sambil menutup mata mereka. "serang sesuka mu Anya, gunakan imajinasi mu"
Anya mengangguk dan menembakan aliran listrik biru ke arah para monster tengkorak itu yg membuat mereka langsung musnah menjadi abu. melihat ini Anya langsung menunjukan wajah semangatnya dan mulai menembaki monster kerangka itu satu persatu. dari hanya satu kilatan listrik menjadi puluhan kilatan listrik sekaligus. sesekali aku juga membuat perisai pelindung untuk Anya karena ada beberapa monster yg mulai melempari Anya dengan senjatanya. hingga waktu berlalu dan semua monster sudah musnah semua, Anya segera kembali ke pelukanku dan kami juga di kirim kembali ke zona netral di depan papan misi.
"papa, tadi sangat menyenangkan, Anya ingin bermain lagi." tapi aku segera menggelengkan kepala ku. "tunggu kedua mama mu siap, kita akan pergi bersama sama nantinya." Anya mengangguk dan menyandarkan kepalanya di bahuku karena mengantuk. sambil mengelus punggung Anya, aku melihat tatapan heran semua orang yg sedang menatap ke arah ku. "aku tidak akan menjawab apapun" lalu aku perlahan pergi menuju kamar ku, tapi saat itu aku melihat tatapan Seol jihu yg sedang menatap ke arahku dengan tatapan serius. "ada apa dengan mu no 1, jangan bilang kamu kaget karena tidak bisa melihat jendela status ku" Seol jihu langsung tersentak dan mundur selangkah sambil berkata dengan panik. "apa maksud mu, tidak mungkin aku bisa melihat jendela status seseorang." aku hanya tersenyum dan segera mengabaikan nya.
________________________________
di dalam kamar, aku melihat Rebecca dengan pakaian tidurnya sudah berbaring lelap di ranjang, lalu aku meletakkan Anya yg juga sudah tertidur lelap di sebelah Rebecca. "apa Anya baru saja tertidur." kata yor yg harus saja keluar dari kamar mandi dengan pakaian tidurnya. "mm dia terlalu asik mencoba mainan barunya, kamu juga harus istirahat. aku akan mandi dulu" melihat anggukan yor, aku langsung masuk ke kamar mandi dan mulai membersihkan tubuh ku.
sambil mandi aku memikirkan apa yg terjadi saat misi tadi. setelah beberapa kali menggunakan perisai, aku merasa energi ku benar benar terkuras. ini mengingatkan ku bahwa aku tidak memiliki energi tak terbatas seperti biasanya, karena inti dunia tidak ada di dalam diri ku lagi tapi berada di tubuh kesadaran tertinggi ku yg sudah menjadi dewa kebebasan di dunia ini. hal ini juga baru aku ketahui saat membangkitkan bakat bawaan tadi. untuk menyesuaikan sistem di dunia ini, sistem yg aku miliki memisahkan kesadaran tertinggi atau kesadaran ilahi yg aku miliki untuk bergabung menjadi dewa di dunia ini agar bisa memasuki sistem dunia ini tanpa merusaknya. intinya aku hanya bagian terkecil dari diriku yg sebenarnya dengan ingatan yg penuh dan dikirim untuk berenkarnasi di bumi oleh sistem.