angela, Jasmin, alea dan lilia mulai memberi bimbingan pada tessia, kathyln dan Emily untuk pelatihan dasar mereka. sedangkan Maria hanya duduk di sebelahku dan terlihat agak bingung, entah apa yg dipikirkan wanita seksi satu ini. "katakan saja jika ada yg mengganjal di pikirkan mu." saat aku bertanya, Maria sedikit terkejut dan dengan malu malu dia mulai memainkan jari nya. "itu itu aku hanya ingin berterima kasih pada mu dan jika boleh aku juga ingin menjadi istrimu" aku dengan pikiran bingung langsung menatap Maria yg sedang menundukkan kepalnya sambil memainkan jari jari tangannya. "jangan main main" entah kenapa Maria tiba tiba menatapku dengan expresi sedih, tapi aku langsung berkata lagi. "selain aku, siapa lagi yg ingin kamu nikahi. bukankah percuma aku menghidupkan mu jika kamu menjadi istri orang lain." Maria dengan penuh semangat melompat kepangkuan ku. "benarkah benarkah."
aku memberinya senyum ku sambil sedikit mengangguk. "tentu saja" tapi dia dengan penuh semangat langsung melepaskan celana dalam yg ada di dalam rok mininya. "ayo cepat, keluarkan punya mu." aku sedikit terkejut melihat perubahan sifat yg tiba tiba ini. "terlalu lambat." tanpa menunggu ku menjawab, Maria segera mengeluarkan senjata ku dan mulai duduk mengangkang di atas tubuhku sambil perlahan memasukkan senjata ku ke dalam lubang vaginanya. "hmmmmf akhirnya masuk juga, he he he sayang lakukan seperti yg kamu lakukan pada Aya binal itu saat di meja makan."
sial ada wanita bernafsu lainnya di rumah ini, itulah yg aku pikirkan untuk sesaat dan setelah itu aku mulai membuat senjataku mengecil dan memanjang secara berulang ulang dengan kecepatan konstan yg seketika membuat mata Maria langsung berbinar dan expresi penuh semangat muncul dari wajahnya.
"woowww beneran nikmat, sial kenapa tidak dari dulu saja"
"hmmmf, sayang tambah kecepatan lagi"
"aaahhhh mantap sayang ku" Maria dengan penuh semangat mencium bibirku terus menerus sambil sesekali menghisapnya.
"wooww sayang ku, Maria keluar aaahhhhh."
"jangan berhenti sayang, tambah kecepatan lagi." Maria menekan pinggulnya dan terus memutarnya dengan cepat, lalu dia membuka bajunya untuk memperlihatkan dua susu besarnya yg kenyal. "ayo sayang, jangan malu malu. hisap sepuas mu sayang ku" Maria menekan kepalaku dengan kedua tangannya agar mendekat ke puting susu nya. tentu saja aku tidak akan malu malu dan langsung menghisap puting susunya sambil meremasnya dengan kedua tangan ku.
"he he he sayang ku memang nakal, hmmmff aaahhhhh."
"luar bisa, Maria keluar lagi sayang ku" tapi tetap saja, setelah satu jam Maria akhirnya terkapar juga di dalam pelukanku. Tantu saja aku langsung membawanya untuk beristirahat di tempat tidur dan kembali ke ruang tamu.
saat sore tiba, Aya yg sudah berdandan rapi akhirnya keluar dari kamar dan perlahan mendekatiku dengan senyum lembut ke ibuannya. perlahan Aya duduk di sebelah ku dan mulai memberi pijatan kecil pada kaki ku. "suami ku, aku harus berangkat kerja dulu. baik baik di rumah ya sayang" aku memberinya anggukan ringan dan Aya langsung mencium pipi ku dengan lembut. "tolong rawat suami kita baik baik" setelah mengatakan itu pada yg lainnya, Aya segera kembali ke dewan council.
"benar benar berubah" semuanya berseru secara bersamaan dan langsung menatapku sambil memegang selangkangannya. aku hanya mengabaikan pandangan mereka dan dengan santai meminum teh yg di buat oleh alea sambil menatap layar monitor untuk melihat pergerakan pasukan dari benua di seberang lautan.
___________________
beberapa hari pun berlalu dan menjelang malam saat kami sudah selesai untuk makan, ibu ku tiba tiba datang dengan wajah yg sudah di penuhi air mata. aku segera memeluk ibu ku dan membawanya duduk di pangkuan ku. "nak, arthur ternyata bukan anak ibu. dia adalah seorang reinkarnasi dari seorang raja di kehidupannya yg dulu, lalu saat dia mati jiwanya masuk ke tubuh bayi ibu." mendengar ini semua orang langsung terkejut dan kembali menatapku dengan penuh perhatian.
aku langsung tersenyum pada ibu ku sambil membeli rambut ibu ku. "tenang Bu, tidak ada yg salah dengan reinkarnasi. kalian semua adalah reinkarnasi, hanya kalian tidak mengingat masa lalu kalian." dan akhirnya semuanya lebih terkejut lagi mendengar perkataan ku. "nak apa maksud mu, apa ibu juga reinkarnasi seperti Arthur." ibu ku berkata dengan bingung dan aku memberinya anggukan ringan sambil mulai menjelaskan. "aku akan memberi kalian penjelasan singkat." segera semua nya dengan serius menatap ku.
"kita adalah jiwa dan tubuh ini adalah alat fisik untuk melakukan hal hal di dunia fisik ini, itu karena jiwa bersifat spiritual dan halus dan mereka membutuhkan media untuk melakukan kontak fisik."
"semua ingatan kalian di kehidupan terdahulu akan di simpan di dalam otak fisik kalian dan saat kalian mati, jiwa kalian tidak membawa ingatan tersebut ke kehidupan berikutnya karena ingatan tersebut sudah tertanam di dalam otak fisik."
"lain cerita jika kalian belajar spiritual hingga tingkat tertentu, semua ingatan kalian bisa tersimpan di dalam ingatan jiwa. sama seperti kalian saat ini yg masih bisa mengingatku saat terjadinya reset besar. itu karena aku mengaktifkan kekuatan spiritual kalian dan yg terpenting adalah perasaan kalian yg tulus membuat semua ingatan tentang ku tersimpan di dalam jiwa kalian."
"mungkin saja di kehidupan yg dulu ibu ku adalah istri ku dan kalian mungkin saja bisa menjadi anak ku, nenek ku atau ibu ku di kehidupan yg dulu."
"tapi itu semua tidak penting, masa lalu adalah masa lalu. yg terpenting sekarang kalian adalah wanita ku, tidak ada yg bisa mengubah itu semua. bahkan kalian tidak bisa mengubahnya, he he he he." aku melihat semuanya tersenyum malu malu dan hanya tessia yg sedikit termenung. tapi segera ibuku mencubit pipiku dan menariknya dengan keras agar wajah ku menatap ke arah ibuku. "lalu bagaimana dengan Arthur, lalu bagaimana dengan mu. ibu tahu ada sesuatu yg salah dengan mu."