waktu santai pun kembali tapi berlalu begitu cepat. saat kembali ke kamar tamu setelah melatih lilia, aku melihat alea yg menangis dengan histeris sambil menatap layar monitor. melihat ini aku merasa cemas dan segera muncul di sebelah alea dan langsung memeluknya. "ada apa alea, kenapa kamu menangis." alea yg masih menangis berusaha untuk menjawab. "sangat menyedihkan, whuuuu whuuuu lance Maria yg menjadi pengganti ku whuuu dia mati sangat mengenaskan. whuuuu whuuuu aku tidak sanggup melihatnya. whuuuu whuuuuu" saat itu alea menunjukan layar monitor padaku dan terlihat adegan di mana Arthur mengubur lance Maria yg kondisinya sama persis dengan alea jika tidak ada intervensi dari ku. melihat ini aku hanya menggelengkan kepalaku sambil membelai rambut alea. "takdir harus terus berjalan sesuai dengan alurnya. itulah kenapa aku tidak bisa langsung mengambil kalian semua sekaligus."
alea langsung membenamkan wajahnya di dadaku sambil memelukku dengan erat. "hick hick apa tidak ada cara untuk menghilangkan takdir ini. kenapa harus ada takdir yg begitu tragis. hick hick" aku menepuk bahu alea untuk menenangkannya sambil berkata. "coba aku lihat, apa aku bisa membantunya." saat itu aku langsung menghilang dan muncul kembali di tempat lance Maria di kubur. lalu dengan cepat membawa mayat lance Maria yg terbungkus es kedalam inventory dan melihat keterangan yg ada di dalamnya.
setelah membaca keterangan item, aku langsung tersenyum karena jiwa lance Maria masih ada di dalam mayat itu. lalu aku kembali ke ruang tamu di mana alea dan yg lainnya masih menunggu. melihat aku yg mengeluarkan mayat lance Maria, semua orang menunjukan expresi bingung mereka. "sayang apa yg ingin kamu lakukan dengan mayat lance Maria." tapi aku tidak menjawab pertanyaan angela karena aku sudah fokus untuk membentuk kembali tubuh Maria dan menyatukan jiwanya lagi.
di depan semua orang energi emas yg sangat kuat langsung mengalir dari tangan ku dan memenuhi peti mati es yg membungkus lance Maria. dengan cepat peti mati es itu hancur lalu tubuh lance Maria mulai bercahaya dan mulai terbentuk kembali. wajah yg cantik seperti tessia dengan rambut panjang putih yg indah, dada yg besar seperti Aya dan raut babi face milik alea tergabung menjadi satu dalam penampilan Maria yg membuatku sedikit tergiur. setelah penyatuan jiwa berhasil, aku membawa tubuh Maria ke pangkuan Alea. "lihat, sebentar lagi dia akan sadar. intinya aku menghidupkan nya kembali, tapi dia tidak boleh lagi keluar dari pulau ini karena pada dasarnya dia sudah mati. jika tidak sesuatu yg seperti dulu akan terjadi lagi. sisanya kalian sendiri yang menjelaskannya, aku akan ke kamar untuk beristirahat." mengabaikan mereka yg masih terkejut, aku segera pergi ke kamarku dan mulai bersantai.
tidak lama setelah itu alea datang ke kamar dan perlahan berbaring di sebelahku. merasakan pelukan hangat alea, aku juga ikut memeluknya dan dengan lembut membelai rambut alea. "apa kamu sudah tidak sedih lagi" alea mengangguk dengan penuh semangat dan memeluk tubuh ku lebih erat lagi. "siapa kamu sebenarnya, kenapa kamu bisa menghidupkan Maria." aku segera berbisik di telinga alea. "suatu saat aku akan memberitahu mu, tapi untuk sekarang itu tidak bisa di lakukan. apa kamu akan meninggalkan ku jika aku tidak memberitahu mu" alea segera menjawab "kita akan selalu bersama, itulah janji kita. siapa pun kamu, alea tidak akan pernah meninggalkanmu." kami berdua pun menikmati pelukan kami masing masing hingga kami berdua tertidur pulas hingga tengah malam.
saat terbangun di tengah malam, aku melihat semuanya sudah berkumpul di tempat tidur dan tidur bersama. untungnya tempat tidur ini sangat besar dan mampu menampung semua orang. aku juga melihat Maria yg tidur di sebelah alea sambil memeluk alea. melihat ini aku hanya bisa tersenyum dan kembali tertidur lagi, rasanya sangat nyaman hidup tanpa memikirkan hal hal yg rumit.
_______________________________________
dan plot asli pun kembali berjalan dengan normal, hanya sedikit kegaduhan di akademi karena hilangnya salah satu murid berbakat yaitu lilia dengan alasan di culik oleh orang misterius. kathyln dan Emily yg mendengar berita ini langsung terkejut dan dengan expresi melankolis membelai cincin yg ada di jari mereka.
hingga akhirnya hari dimana akademi sihir akhirnya hancur oleh penyerangan dari teroris. melalui dimensi yg berbeda, aku sedang menonton pertarungan tessia melawan Luke. awalnya tessia bisa bersaing melawan Luke dengan mudah, itu karena samar samar aku melihat bahwa tessia juga melatih kekuatan spiritualnya. mungkin dia mengingat potongan potongan kecil tentang apa yg dulu pernah aku ajarkan. tapi sayangnya hal itu tidak berjalan mulus, karena beast Will milik nya mulai memberontak yg membuat tessia sedikit terganggu. melihat keanehan tessia, luke langsung menghujaninya dengan tembakan api secara beruntun yg membuat tessia akhirnya terbaring penuh luka dan tak sadarkan diri di tanah.
aku yg melihat semua ini langsung menghentikan waktu dan segera mengambil tessia yg terbaring di tanah lalu menggantinya dengan tubuh palsu yg sangat mirip dengan tessia.
setelah menjinakkan beast Will milik tessia, aku segera berubah wujud menjadi Luke dan perlahan menaiki tubuh tessia lalu memasukan senjataku secara perlahan ke dalam lubang vaginanya.
kecil dan rapat, ini lah yg aku rasakan saat memasukan senjataku dalam vaginanya dengan susah payah yg membuat tessia mengerang kesakitan lalu perlahan membuka matanya. "hallo putri tessia, vagina mu sangat rapat. butuh waktu bagi senjataku untuk menembusnya, tapi rasanya sangat enak." aku melihat tessia melebarkan matanya dan melihat ke arah selangkangannya dengan wajah ketakutan. "kamu kamu, kenapa kamu melakukan ini. cepat keluarkan, aku tidak mau melakukan ini bersama mu." tapi aku mulai menggoyangkan pinggul ku dengan cepat yg membuat tessia mulai berteriak kesakitan. matanya mulai mengalirkan air mata kesedihan, tubuhnya terus menerus berusaha untuk melarikan diri, hingga 30 menit berlalu dan aku mengeluarkan susu putih ku ke dalam lubangnya, tessia akhirnya pingsan tak sadarkan diri.