"sayang, salah satu drone memberikan sinyal bahaya. dari Vidio yg dikirimkan terlihat seorang elf wanita sedang di kejar oleh beberapa pedagang budak. tapi wanita ini sedikit familiar bagi ku" mendengar ini aku segera perlahan membuka mataku yg sedang asik tertidur di bantal paha milik Angela. "coba tunjukan pada ku" alea segera menyerahkan terminal komunikasi pada ku dan di sana aku melihat elf itu berteriak meminta tolong dan memanggil nama power rangers, melihat ini aku memiliki ide jahat di benak ku. "tentu saja familiar, dia adalah lance Aya. para dewan pasti ingin menangkap kita karena membuat resah para bangsawan manusia ini"
aku segera bangun dari pangkuan Angela dan mulai menatap ke kejauhan. "Victor, apa yg ingin kamu lakukan pada Aya." aku tidak bisa menahan senyum jahat ku karena pikiran jahat sudah memenuhi otakku. "he he he kalian tunggu di sini, aku akan membawanya ke pulau surga untuk melatihnya menjadi lance yg baik dan benar." seketika aku menghilang dan alea serta Angela hanya bisa saling menatap sambil menggelengkan kepalanya.
___________________________________
di perbatasan hutan elf, seorang wanita elf dengan pakaian lusuh yg compang camping memperlihatkan keseksiannya sedang berlari dengan susah payah karena di kejar oleh beberapa pria dengan wajah penuh nafsu di belakangnya.
"he he he kamu tidak bisa terus berlari sayang ku"
"bagaimana jika kita memakainya dulu sebelum menjualnya, tubuh nya benar benar menggoda."
"ya ya ya wajahnya juga sangat cantik, air liurku sudah mulai menetes."
wanita itu mulai berteriak semakin panik. "tolong... power rangers selamatkan aku, aku mohon..." tiba tiba sosok bertopeng tiba tiba muncul di depan wanita elf itu dan langsung memeluknya dengan tangan kirinya. "tenang nona elf, power rangers sudah tiba untuk menyelamatkan mu" aku melihat Aya yg ada di pelukanku hanya menatapku dengan penuh perhatian, tapi aku segera mengabaikannya dan melihat ke arah para pedagang budak yg sudah berdiri di depanku.
"power rangers, kamu seharusnya tidak ikut campur urusan kami."
"sebagai manusia kenapa kamu melindungi para elf rendahan ini"
"semua elf elf ini adalah pesanan dari para bangsawan, mereka pasti sangat marah karena kamu selalu menghalangi pasokan budak mereka."
"ha ha ha ha ha" aku tertawa terbahak bahak karena merasa perkataan mereka sangat lucu. "apa kalian sudah selesai melawak, siapa yg kamu sebut rendah. kalian bahkan lebih menjijikan dari cacing tanah yg menggeliat dan apa itu bangsawan, kenapa aku harus takut padanya. bahkan jika itu dewa, jika dia berani menyakiti keindahan seperti elf di pelukan ku ini, aku akan memotongnya menjadi beberapa bagian." saat itu aku mengulurkan tanganku dan puluhan rantai langsung mengikat tangan dan kaki mereka.
"lepaskan kami, kamu tidak tahu siapa kami sebenarnya." lalu aku berkata. "tenang aku tidak akan membunuh mu, hanya tangan dan kaki mu sepertinya tidak berguna, jadi aku akan mengambilnya." lalu rantai yg mengikat tangan dan kaki mereka langsung menarik lebih kencang. "aaarrrrrggghhhhh tidak hentikan aararhhhhggggghhhhhh" dan akhinya tangan dan kaki mereka putus dengan cara yg mengenaskan.
lalu aku kembali menatap Aya yg sedang terpana dan perlahan aku merapikan rambutnya yg agak berantakan. "nona elf, kenapa kamu bisa sampai di sini. bukankah lebih baik tinggal di kerajaan mu saja." aku Aya memalingkan matanya dan pipinya sedikit memerah sambil berkata dengan ragu ragu. "itu aku hanya tidak sengaja keluar dari kerajaan elf" tapi aku merasa Aya sudah mulai mengeluarkan sihirnya, tapi sayangnya aku langsung menghentikan semua mana yg ada di sekitarku dan mulai tersenyum lembut pada Aya.
aku melihat Aya tiba tiba melebarkan matanya dengan expresi terkejut sambil berkata dengan nada tinggi pada ku. "apa yg kamu lakukan pada ku" aku langsung berpura pura bingung. "apa maksud mu nona elf, aku hanya memeluk mu" lalu Aya berusaha melepaskan diri dari pelukanku sambil menatap ku dengan ganas. "lepaskan tangan mu" tapi tangan kanan ku perlahan membelai rambutnya dan perlahan mendekatkan bibirku ke bibirnya. "apa yg ingin kamu lakukan mmmm" tapi sudah terlambat. ciuman penuh cinta sudah menempel di bibirnya yg membuat tubuhnya sedikit menegang lalu dengan panik berusaha melepaskan diri dari ku. tapi setelah 5 menit Aya akhirnya menerima nasibnya dan hanya bisa menutup mata dengan pasrah.
melihat sikap pasrah Aya, aku merasa tidak perlu lagi menggodanya dan perlahan melepaskan ciuman ku. sekita Aya juga mulai membuka matanya dan berkata dengan kesal pada ku. "apa lagi yg ingin kamu lakukan pada ku" aku langsung tersenyum dan mencubit hidung mancung nya sambil berkata. "tanpa mana kamu seperti ikan di dalam jaring. bagaimana jika musuh memiliki kemampuan yang sama dengan ku, bukankah itu akan membahayakan nyawa mu. aku tentu saja tidak ingin itu terjadi pada mu, maka aku memutuskan untuk melatih mu menjadi lebih kuat selama 6 bulan. setelah 6 bulan, kamu akan bisa bertarung setara dengan lance varay" mata Aya tiba tiba melebar dan expresi ketakutan muncul dari wajahnya. "siapa kamu, bagaimana kamu tahu lance varay." aku langsung memeluknya dengan kedua tanganku dan berbisik di telinganya. "aku adalah gurunya, yg membuatnya menjadi lance terkuat. kamu harus merasa terhormat bisa menjadi murid ku lance Aya" aku mengabaikan Aya yg membatu dan segera membawanya ke pulau surga dengan teleportasi.
dengan cepat kami berdua muncul di bawah tebing di dekat rumah ku di pulau surga dan perlahan melepaskan pelukan ku pada Aya. dengan lambaian tangan ku, sebuah rumah kayu yg indah langsung terbentuk lengkap dengan fasilitas memasak dan kamar mandi. aku segera menjelaskan pada Aya yg masih menatapku dengan expresi yg rumit. "ini adalah pulau surga, kamu tidak bisa mengendalikan mana mu di sini."
"mulai sekarang yg kamu latih adalah kekuatan spiritual dan fisik."
"jangan mencoba kabur, karena ini adalah pulau terapung. jika kamu meloncat, kamu akan jatuh ke tanah sebelum bisa mengendalikan mana mu"
"semua kebutuhan mu ada di dalam rumah yg baru saja aku bangun."
"untuk makanan kamu bisa mencarinya di pulau ini, jangan jadi anak manja" lalu aku melemparkan sebuah buku pada nya dan dengan cepat Aya menangkapnya. "apa ini"
"itu adalah dasar dari latihan yg akan kamu lakukan, baca, pahami lalu praktekan. dalam seminggu buku itu akan hancur dengan sendirinya dan pelatihan sebenarnya akan segera di mulai saat itu."
"jika dalam 6 bulan kamu bahkan tidak bisa merobek pakaian ku, maka latihan mu aku anggap gagal dan kamu akan ku jadikan istriku."
"lebih baik wanita secantik dirimu menjadi istriku dari pada mati melawan musuh dan satu hal lagi, jangan naik ke atas bukit itu."
"karena di sana adalah rumah ku" lalu aku tiba tiba muncul di depannya dan langsung memeluk Aya sambil berbisik di telinganya. "resiko datang kerumah ku lebih mengerikan dari yg kamu banyangkan." saat itu aku meremas pantat Aya dengan kedua tanganku dan mulai berbisik lagi. "aku yakin kamu tidak ingin ada benih bayi yg tumbuh di perutku kan" Aya dengan kaku menganggukkan kepalanya dan aku hanya bisa menggelengkan kepalaku sambil mendesah. "sayang sekali, padahal aku ingin menanamkan benih ku pada mu" Aya hanya terdiam dengan wajah memerah dan aku segera melepaskan pelukanku pada nya. "baiklah sampai jumpa Minggu depan"