Chereads / sistem the gamer / Chapter 552 - Bab 70 kakak tertua

Chapter 552 - Bab 70 kakak tertua

Alice langsung menunjukan expresi kesal nya dan berkata dengan nada tinggi pada ku. "jangan narsis, aku hanya ingin bertanya kenapa kamu memberikanku permen berbentuk babi ini" aku berpura pura bingung dan berkata pada Alice. "apa Tante tidak menyukai babi kecilnya lagi." Alice tiba tiba tertegun lagi dan matanya menunjukan tatapan melankolis. "tentu saja aku selalu menyukai babi kecil ku" lalu aku tersenyum. "maka tidak perlu di tanyakan lagi." tapi saat itu suara merdu seorang wanita tiba tiba terdengar. "Bu ayo kita ke sana, nona elf itu pasti sedang bernyanyi lagi." aku yg mendengar lagu tidak asing ini juga segera berjalan ke sumber nyanyian tersebut.

di sana aku melihat seorang elf cantik yg tidak asing bagi ku sedang menyanyikan lagu my heart Will go on. aku hampir tidak menyangka bahwa dia bahkan sampai mengingat lagu yg sering ku nyanyikan untuk nya.

"setiap malam dalam mimpiku, aku melihat mu, aku merasakan mu"

"begitulah cara aku tahu kau bertahan."

"meski jarak dan ruang yg memisahkan kita"

"kau telah datang untuk tunjukan bahwa kau bertahan."

"dekat, jauh di manapun kau berada"

"aku percaya hati kita akan bertahan."

"sekali lagi kau membuka pintu dan kau ada di sini di hati ku"

"dan hatiku akan terus bertahan."

saat itu semua orang sangat menikmati lagu wanita elf itu dan aku juga langsung mengeluarkan sebuah gitar dan mulai memetiknya untuk mengiringi intro lagu tersebut. hal ini membuat semua orang mulai menatap ku dan wanita elf itu juga mulai melihat ke arah ku. lalu aku melanjutkan lagunya.

"cinta bisa menyentuh kita sekali dan abadi untuk selamanya."

"dan jangan pernah melepaskannya hingga kita tiada"

"cinta adalah saat aku mencintai mu, saat aku benar benar mendekap mu"

"dalam hidupku kita akan selalu bertahan"

"dekat, jauh di manapun kau berada"

"aku percaya hati kita akan bertahan."

"sekali lagi kau membuka pintu dan kau ada di sini di hati ku"

"dan hatiku akan terus bertahan."

dan saat intro, wanita itu perlahan mendekati ku dengan matanya yg sudah memerah dan langkah kaki yg gemetar. lalu kami berdua langsung bernyanyi secara bersamaan.

"kau ada di sisiku tak ada lagi yg kutakutkan"

"dan aku tahu hati ku akan bertahan"

"kita akan selamanya seperti ini kau aman di hatiku"

"dan hatiku akan terus bertahan"

setelah itu wanita elf itu perlahan membelai pipi ku dan aku juga memasukan gitarku ke inventory. "maaf alea, apa kamu menunggu terlalu lama" alea langsung menggelengkan kepalanya. "setelah ini kita tidak akan berpisah lagi kan" aku menganggukkan kepalaku. "bahkan jika dewa itu datang, mereka tidak akan pernah bisa memisahkan kita lagi." alea langsung memeluk leherku dan mulai mencium ku dengan ganas. aku pun langsung memeluk pinggang nya dan mulai menikmati ciuman alea. tidak butuh waktu lama semua orang langsung bertepuk tangan untuk kami berdua.

"selamat nona akhirnya kamu menemukan pria yg kamu tunggu tunggu."

"nak dia sudah menunggu mu lebih dari 3 tahun"

"ya nak, dia selalu bernyanyi setiap bulan hanya agar kamu bisa mengetahui jika dia ada disini."

"selamat nona, penantian mu tidak sia sia. pria mu sangat tampan."

perlahan kami melepaskan ciuman kami dan alea segera menyandarkan kepalanya di dada ku sambil memelukku dengan erat. "Alvin, bagaimana jika kamu menginap di rumah teman kami untuk hari ini sampai kamu menemukan tempat untuk tinggal." saat itu Arthur juga menyela. "Bu, jangan mengundang orang lain sembarangan. itu juga buka rumah kita dan kita baru saja bertemu." lalu aku jiga berkata. "apa yg di katakan anak mu benar nyonya. suami anda mungkin akan cemburu karena kamu tiba tiba membawa pria yg sangat tampan. itu akan merusak keharmonisan rumah tangga kalian."

tapi alice segera mengalihkan pandanganya pada alea. "nona alea, apa kamu mau menerima tawaran ku. kamu pasti butuh tempat yg baik untuk berduaan dengan kekasih mu." melihat tatapan memohon Alice, alea dengan panik menjawab. "tentu saja Bu" lalu alea segera menutup mulutnya dan berkata lagi dengan panik. "maksudku tentu saja nyonya." lalu alea menatap ku dengan expresi minta maaf dan Alice yg mendengar ini langsung tersenyum lebar. "jadi sudah di putuskan kalian akan menginap di rumah helstea untuk hari ini."

aku langsung berpura terkejut. "oo kebetulan sekali, aku juga ingin bertemu dengan tuan helstea. karena ada bisnis yg ingin aku lakukan." dan wanita di sebelah Alice segera bertanya. "bisnis apa yg ingin kamu lakukan dengan suami ku" aku tersenyum pada wanita itu. "jadi anda adalah nyonya helstea, maaf karena tidak sopan. aku mendengar akan ada pelelangan yg di adakan oleh rumah helstea. jadi aku ingin menawarkan inti mana kelas S yg di jamin 100% memiliki beast Will." tiba tiba Tabitha langsung berseru. "bagaimana mungkin. kita tidak bisa melihat apakah inti mana itu berisi wild beast atau tidak." mendengar itu aku langsung tersenyum. "aku adalah ahli artefak dan aku sudah membuat alat yg mampu mendeteksi apakah inti mana memiliki wild beast atau tidak." mereka langsung terkejut mendengar perkataan ku, lalu Tabitha segera berkata. "jika semua yg kamu katakan benar, itu akan membuat heboh semua orang." aku menunjukan expresi main main pada Tabitha. "bayangkan jika alat ini hanya di miliki olah rumah helstea." tapi Tabitha segera berkata. "cukup, mari kita bicarakan di rumah saja" aku langsung menganggukkan kepalaku dan menatap alea dengan senyum lembut. melihat ini alea memeluk lenganku semakin erat sambil menyandarkan kepalnya.

sambil berjalan menuju rumah helstea, Tabitha kembali bertanya. "kalian benar benar pasangan yg saling mencintai." alea menganggukkan kepalanya. "aku sangat mencintai Alvin dan Alvin juga sangat mencintai ku" lalu Tabitha berkata lagi. "Alvin sangat tampan, pasti banyak wanita yg ingin menjadi pacarnya." lalu alea mengangguk. "itu memang benar, tapi aku tidak keberatan. selama aku tetap bisa bersama Alvin, siapa yg peduli dengan 4 atau 5 tambahan lagi. cinta Alvin terlalu besar, aku sendiri tidak bisa menampung nya. jadi tidak masalah untuk di bagikan ke yang lainnya, dari pada terbuang percuma." mereka semua menatap alea dengan heran dan Alice yg mendengar ini langsung tertawa kecil. "he he he he" lalu Ellie segera berkata. "Bu kenapa kamu tertawa, Ellie lihat ibu sangat bahagia saat bertemu dengan kakak Alvin. apa ibu juga menyukai kakak Alvin." Alice segera berkata. "jangan bicara sembarangan, ibu menganggap Alvin sebagai anak ibu sendiri. sama seperti kamu dan Arthur. kamu harus menganggapnya sebagai kakak tertua mu."