Chereads / sistem the gamer / Chapter 548 - Bab 66 pria misterius V

Chapter 548 - Bab 66 pria misterius V

aku melihat Adam yg sudah mengambil pose bertarung dengan wajah serius di depan ku, melihat ini aku juga menunjukan sikap serius ku. "kenapa kamu tidak mengeluarkan pedang mu" aku dengan serius menjawab. "aku merasa insting tubuhku adalah insting membunuh, bukan insting membandingkan. aku hanya takut tidak sengaja membunuh mu jika aku mengikuti insting ku." lalu Adam menerjang ku dengan expresi kesal. "jangan sombong bocah" dan pertarungan pun akhirnya di mulai.

setiap tebasan dan tusukan dapat dengan mudah aku hindari dengan langkah bayangan. after image yg aku buat membuat semua orang menatapku dengan kagum. sampai aku menangkap pergelangan tangan Adam dengan kedua tanganku, lalu menariknya ke arahku dan memberinya tendangan perut yg kuat. di depan semua orang, Adam langsung mundur 3 meter ke belakang sambil memegang perutnya. "nak jangan senang dulu" tapi sebelum dia selesai bicara, tubuhnya tiba tiba bergetar dan dia mulai memuntahkan semua isi perutnya. melihat ini aku langsung meninggalkannya dan pergi mencari tempat untuk beristirahat.

namun Jasmin tiba tiba menghampiri ku. "bagaimana dengan gerakan kaki tadi" aku menatap wajah polosnya, lalu berkata. "ingin belajar" Jasmin mengangguk, lalu aku menunjuk ke arah pipi ku. "beri ciuman, maka aku akan mengajarimu teorinya." Jasmin seketika hanya terdiam sambil menatapku, tapi saat berikutnya angin kencang kembali menerpa wajah ku. aku melihat Angela yg tiba tiba muncul di belakang Jasmin dengan senyum lembut. "aku juga ingin belajar" mendengar perkataan Angela aku sedikit menelan ludah ku. "bagaimana jika bleh bleh bleh." dan angin kencang kembali menerpa wajahku. "bibi, semua harus ada harganya bleh bleh bleh" dan angin kencang kembali menerpa wajahku. "bibi bleh bleh bleh" dengan expresi tak berdaya aku langsung berkata. "baiklah baiklah" lalu Jasmin dan Angela saling memandang dengan senyum bahagia. walaupun aku merasa di tipu, aku tetap mengajari mereka teori dasarnya.

beberapa hari berlalu hingga kami tiba di guild petualang cabang terdekat. setelah memberi keterangan, aku akhirnya di ijinkan untuk pergi dengan beberapa koin emas. itu karena aku dan kelompokku yg lama adalah tim pertama yg mengambil misi untuk menjelajahi dongeon tersebut. tentu saja guild memberikan sedikit kompensasi atas pengorbanan ku hingga sampai kehilangan ingatan.

setelah semua urusan di guild selesai, aku segera membeli beberapa persediaan dari gandum, alat memasak dan berbagai makanan. saat kami semua bermalam di penginapan, aku segera pergi meninggalkan mereka saat tengah malam dan menuju ke arah beast glide. tujuanku adalah untuk secepat mungkin mencapai level 100, tidak ada waktu untuk bermain main lagi. aku juga sudah merindukan semua istriku yg ada di inti dunia.

_________________________________

di pagi hari semua anggota twin horn sedang makan di bar dengan santai, lalu mereka melihat Jasmin yg baru saja tiba dengan expresi bingung. melihat ini Adam langsung berkata. "dimana anak mesum itu, apa dia melakukan hal hal aneh pada mu" Jasmin segera duduk bersama mereka dan menyerahkan sepucuk surat pada Adam, lalu dia membuka sebuah buku tebal yg ada di tangannya dan membacanya dengan serius.

di dalam buku tebal itu ada semua teknik yg pernah Victor ajarkan pada Jasmin saat masih kecil. melihat ini kenangan kenangan yg samar samar mulai muncul kembali dan perlahan air mata menetes dari matanya. "ada apa dengan mu Jasmin, apa isi buku itu" tapi Jasmin tidak menjawab dan terus menerus membalik buku itu. semakin dia membaca, semakin air matanya menetes. hingga Angela perlahan menepuk bahunya. "simpan baik baik, jangan sampai orang lain tahu" lalu Jasmin menatap Angela dengan expresi terkejut. "apa kamu sudah ingat" lalu angela berbisik di telinga Jasmin. "saat dia memanggilku bibi, aku langsung mengingat semuanya. hanya dia yg berani memanggil ku bibi." lalu Jasmin langsung memeluk Angela sambil menangis tersedu sedu dan Angela hanya dengan lembut membelai rambut Jasmin untuk menenangkannya. sisa party twin horn hanya bisa menatap mereka berdua dengan expresi bingung.

____________________________________

hingga 4 tahun berlalu dengan cepat dan party twin horn saat ini sedang berangkat menuju ke kota xyrus bersama Arthur yg masih kecil serta Alice dan Reynold. "banyak petualang yg memasuki dongeon di rampok oleh sosok misterius yg menyebut dirinya V. bahkan petualang kelas AA tidak luput darinya, tapi yg lebih menarik adalah hanya wanita yg tidak mau di rampok oleh orang ini. ha ha ha setidaknya dia masih memiliki sedikit etika." mendengar perkataan Adam, Alice segera berkata. "bagaimana dengan kalian, apa kalian pernah di rampok olehnya." saat itu Adam menjawab. "untungnya kami tidak pernah bertemu dengannya." lalu Helen menambahkan. "mungkin dia sengaja menghindari kami" tapi Adam membalas. "kenapa dia menghindari kita, apa dia takut dengan kekuatan kita" Helen menggelengkan kepalnya lalu menatap Angela dan Jasmin. "entahlah, mungkin dia tahu bahwa kita terlalu miskin." mendengar ini semua orang kembali tertawa terbahak bahak, tapi Adam segera berkata dengan kesal sambil mengeluarkan sekantong koin emas. "lihat ini hasil tabunganku selama ini, siapa yg bilang aku miskin."

tiba tiba semua orang merasa waktu seakan membeku dan tubuh mereka tidak bisa bergerak. lalu seorang pria bertopeng dengan tulisan V besar di bagian depan topeng nya muncul di sebelah Adam dan langsung mengambil kantong koin emas tersebut. "terima kasih atas kerjasamanya tuan Adam. koin emas ini akan aku gunakan sebaik baiknya, jadi bekerjalah lebih keras lagi untuk mengumpulkan koin emas. aku tidak akan melupakan semangat mu." lalu pria bertopeng itu langsung menghilang dan mereka semua akhirnya dapat kembali bergerak. seketika semuanya menjadi hening, sampai suara tawa Jasmin dan Angela tiba tiba terdengar. "ha ha ha ha ha" Adam yg sudah membatu akhirnya tersadar dan langsung berteriak dengan kesal. "tidak..., kembalikan koin emas ku. itu aku gunakan untuk membeli senjata baru." tapi semuanya kembali tertawa terbahak bahak.