"sial tidak ada habisnya" sudah lebih dari tiga hari dan aku benar benar merasa frustasi serta kelelahan yg extrim. tapi para monster ini terus dan terus berdatangan yg membuatku tidak sempat beristirahat. tapi samar samar aku mendengar seseorang yg datang. dengan pengelihatan dan kesadaran yg sudah melemah, aku segera menoleh ke arah mereka. "tolong bawa aku keluar dari dongeon ini" aku melihat mereka segera menghampiriku dengan cepat. "bertahanlah, kami akan membawa mu keluar." ini lah kata kata terakhir yg aku dengar sebelum aku jatuh pingsan.
beberapa menit yg lalu. "hati hati, kita harus meninggalkan tanda di setiap jalan. menurut infomasi dari guild, dongeon ini hampir seperti labirin. jalannya begitu rumit seperti sarang semut." lalu salah satu temannya menjawab. "salahkan Adam yg asal mengambil misi untuk menjelajahi dongeon ini kerena tergiur oleh hadiah nya." tapi Adam segera menjawab. "OOO Jasmin yg biasanya terlihat serius sekarang mulai sering melamun, apa kamu sudah memulai masa puber mu" tapi Helen yg memimpin jalan tiba tiba berhenti. "ssssttt dengarkan, sepertinya ada pertarungan yg sangat sengit di depan. ayo kita lihat." semua orang segera mengangguk dan bergegas ke depan.
setelah beberapa saat mereka terkejut melihat seorang anak dengan tubuh di penuhi oleh darah sedang membantai para monster. tubuh memancarkan kilatan kilatan listrik dan bergerak dengan sangat cepat seperti kilatan listrik. setiap monster yg di lewati oleh kilatan ini langsung berubah menjadi cahaya putih. tapi perlahan gerakan anak itu mulai melambat dan terlihat tubuhnya sudah mulai kelelahan. "ayo kita bantu dia" lalu Helen bergegas menuju anak itu sambil menembakan anak panah ke arah monster yg masih tersisa.
"tolong bawa aku keluar dari dongeon ini" saat anak itu akan jatuh, Jasmin segera menangkap anak itu sambil berkata "bertahanlah, kami akan membawamu keluar." Jasmin langsung menggendong anak itu dan bergegas keluar dari dongeon di ikuti oleh yg lainnya.
______________________________________
perlahan kesadaran ku mulai pulih dan merasa sesuatu yg dingin sedang membelai seluruh tubuh ku. aku berusaha keras untuk membuka mataku dan sedikit demi sedikit pengelihatan ku mulai terbuka. aku melihat seorang wanita cantik sedang membersihkan tubuhku dengan kain basah sedikit demi sedikit. aku menatap wanita itu dan wanita itu juga menatapku dengan mata polosnya. "nona cantik, tolong jangan melewati bagian bawah pinggul ku." tiba tiba wanita itu berhenti membersihkan tubuhku dan melemparkan kain basah itu langsung ke wajah ku. aku mengambil kain yang menutupi wajah ku dan melihat wanita itu sudah pergi dari sisi ku. "anak itu sudah sadar"
saat aku mendengar suara itu, beberapa orang langsung masuk ke dalam tenda ku. tentu saja aku mengenali semua orang ini, karena mereka adalah party twin horn. melihat kedatangan mereka, aku perlahan bangun dari tempat tidurku. tapi Angela segera menghampiriku. "kamu baru saja bangun dari pingsan mu, lebih baik istirahat dulu" aku langsung menggelengkan kepalaku. "aku sangat haus, kecuali bibi mau memberikan sedikit minuman aku tidak keberatan berbaring di sini selamanya." semua orang langsung memperhatikan tatapan mataku yg terus melihat belahan dada Angela yg membuat bibir mereka berkedut kesal. segera aku merasa angin kencang menerpa wajahku yg membuatku kembali menutup mata. "aku akan mengambilkan air hangat untuk mu" melihat Angela akan keluar untuk mengambilkan air, aku segera berkata lagi. "bibi jangan tambahkan racun pada minumannya." dan angin kencang menerpa wajah ku lagi.
"nak apa yg terjadi, kenapa kamu sendirian di sana" aku langsung menatap Helen yg perlahan duduk di sebelahku. "aku tidak ingat apa apa. saat membuka mata seluruh tubuhku sakit dan penuh luka, hanya ada ini di dalam saku celanaku." lalu aku menyerahkan kartu petualang itu pada Helen dan dia melihat kartu itu dengan penuh perhatian. "setelah menyembuhkan luka ku, aku berusaha untuk keluar dari tempat itu dan di sini lah aku sekarang. berbaring lemah tanpa daya dan di pandang oleh dua paman mesum seperti melihat wanita yg akan melahirkan." Adam dan durden lalu saling memandang, wajah Adam berkedut kesal dan durden menggaruk kepalnya dengan canggung.
"lalu apa yg ingin kamu lakukan sekarang jika kamu tidak ingat apa apa" aku menatap Helen untuk sesaat sebelum menjawab. "aku hanya ingin minum dari bibi berdada besar tadi" tapi angin kencang kembali mengenai wajahku yg membuatku menutup mata. "ini air hangat mu" aku melihat Angela dengan senyum lembut memberikan segelas air pada ku dan aku dengan cepat meminumnya. "aaahhhhhh rasanya lega." lalu aku meletakkan gelas kosong itu di sebelah ku. "terima kasih bibi, boleh aku bertanya sesuatu pada mu" angela mengangguk sambil tersenyum. "katakan saja" lalu aku bertanya dengan expresi polos. "kenapa bibi begitu seksi" dan angin kencang menerpa wajahku lagi. "bleh bleh bleh huentiekan biebie"
melihat expresi lucu ku, semua orang kembali tertawa dan setelah beberapa saat Helen kembali berkata pada ku. "kami akan kembali ke guild petualang untuk melaporkan kejadian ini. kamu juga harus ikut dengan kami, setelah itu kamu bisa ikut bersama kami sampai ingatan mu pulih. bagaimana?" aku dengan penuh semangat menganggukkan kepala ku. "tentu saja" tapi Adam tiba tiba menyela. "bagaimana orang yg lupa ingatan bisa bertarung begitu baik, apa kamu ingin menipu kami" tapi aku segera menjawab. "itu hanya insting bertahan hidup. tubuhku bergerak mengikuti insting ini." lalu Adam berkata. "mari kita bandingkan, mungkin itu bisa membangkitkan ingatan mu" aku langsung menatap angela dengan dengan expresi sedih. "aku juga memiliki insting memerah susu, mungkin jika aku bisa bleh bleh bleh" dan angin kencang kembali menerpa wajahku.