Chereads / sistem the gamer / Chapter 487 - Bab 5 mendiskusikan masa depan

Chapter 487 - Bab 5 mendiskusikan masa depan

seminggu pun berlalu sangat cepat dan banyak monster yg muncul dapat dengan mudah di bantai oleh Jasmin dengan teknik langkah bayangan dan berbagai teknik gerak yg di ajarkan oleh ku. aku juga mengajarinya teknik mata ungu milik tang san yg sangat berguna untuk melihat gerakan lawan. ini lah sebabnya Jasmin sangat tergila gila pada ku, bahkan setiap hari dia memintaku untuk mengajarinya teknik serangan yg kuat. lalu aku menuliskan teknik rasengan suriken padanya yg membuatnya sangat bersemangat. melihat tidak ada orang di sekitar dia dengan ganas menciumku dan melumat lidahku dengan lidahnya hingga air liur kami menetes keluar. "cepat besar ok, kakak akan memberimu hadiah spesial jika kamu sudah besar." meninggalkan kata kata yg memancing birahi, Jasmin langsung pergi untuk berlatih. tentu saja aku sudah menyiapkan semua alat latihannya yg berupa bola air dan bola karet untuk tahap awal rasengan.

setelah itu aku menarik Arthur ke tempat sepi untuk membicarakan hal serius. melihat mata waspada arthur, aku segera mengeluarkan sebuah botol giok kecil yg berisi 3 pil penyembuh dan menyerahkannya pada arthur. "aku merasa akan ada bahaya dalam perjalanan kita, mungkin ini hanya insting seorang pedangan tapi kita tetap harus waspada. di botol giok ini ada 3 pil yg dapat menyembuhkan segala jenis luka dan racun, simpan baik baik dan gunakan saat benar benar membutuhkannya. aku mendapatkannya dari kakek misterius di desa saat aku bermain dan tidak sengaja mematahkan kan tulang ku, dia memberi ku obat ini dan langsung sembuh seketika. aku juga tidak percaya awalnya, tapi semua itu nyata. jadi simpan baik baik jangan katakan pada siapapun, termasuk ibu dan ayah. ini pesan kakek tua itu." tapi Arthur dengan bodohnya percaya omong kosong yg di katakan oleh ku. "lalu bagaimana dengan mu" lalu aku tersenyum jahat. "aku tidak bisa bertarung, tentu saja aku akan bersembunyi dengan baik dan tidak akan terluka. bukankah ada ibu yg bisa menyembuhkan ku. pil itu hanya untuk di saat kritis atau kamu benar benar akan mati. tapi jika kamu melihat seorang wanita yg terluka parah, kamu harus memberikan pil ini pada nya. jangan buat wanita menderita ok" melihat Arthur yg mengangguk dengan wajah serius, aku hampir tertawa terbahak bahak. tentu saja obat itu memang obat yg manjur hanya saja Arthur benar benar terlalu mudah percaya dan wajah seriusnya benar benar mengemaskan. rasanya kepalan tanganku ingin mendarat di wajah Arthur.

melihat kami berjalan bersamaan ibuku segera berkata. "kemana saja kalian pergi, apa kalian melakukan sesuatu hal yg nakal lagi." tentu saja aku segera menjawab. "kami hanya mendiskusikan masa depan kamu kedepan. Arthur bilang dia ingin menikahi anak raja dan menjadi seorang raja." tapi Arthur segera menyangkal dengan panik. "Bu semua itu bohong, aku tidak berkata seperti itu." tapi ibu tidak peduli dia menatap ku dengan tatapan tajam. "lalu apa Rancana masa depan mu" dengan santai aku menjawab. "masih sama, menjadi pengusaha dan hidup damai. tapi jika arthur menjadi raja, tentu aku tidak perlu melakukan apa apa lagi. lebih baik tetap menjadi babi kecil mu yg tercinta." lalu aku melompat ke pelukan ibuku yg membuat semua orang tertawa. "kamu semakin sering menggoda ibu mu, bahkan jika kamu sudah besar di mata ibu kamu akan selalu menjadi babi kecil tercinta ibu." lalu aku berkata. "jadi Arthur adalah anak beruang kecil ibu. lihat wajah seriusnya, hampir mirip seekor beruang." lalu aku menunjukan kedua cakar ku sambil berteriak "aaauuuuuuuu" tapi ibuku segera memukul kepalaku dengan lembut. "itu suara serigala" aku langsung menunjukan expresi bingung. "kapan suara serigala berubah menjadi suara beruang." dan akhirnya semua orang tertawa terbahak bahak. Arthur yg awalnya serius juga ikut tertawa dan senyum bahagia muncul di wajahnya. dalam hati aku hanya bisa menggelengkan kepala dan berkata dalam hati. "raja grey masa kecil mu dulu pasti sangat mengenaskan."

akhirnya 2 Minggu berlalu dengan cepat dan kami akhirnya akan segera sampai di kota xyrus. tapi sesuai dengan ku, kami akhirnya di sergap oleh sekumpulan bandit yg ingin menjadikan anak anak dan wanita sebagi budak. melihat serangan yg bertubi tubi, aku, arthur dan ibuku akhirnya keluar dari dalam gerbong kereta. melihat ayah ku yg terluka, dilema singkat pun terjadi, jika aku menyembuhkan ayah maka kemampuanku akan terbongkar walupun efeknya tidak terlalu besar, tapi jika aku tidak melakukannya saat mereka tahu aku memiliki kemampuan penyembuh mereka pasti curiga kenapa aku menyembunyikannya. jadi aku langsung menggunakan sihir penyembuhan ku untuk memulihkan kondisi ayah ku. melihat ini semua orang langsung terkejut. "nak kapan kamu bisa melakukan ini" aku langsung berkata dengan ragu ragu. "saat rumah kita meledak aku tiba tiba bisa mengeluarkan sihir. karena tidak pernah terluka, jadi aku tidak pernah menggunakannya." lalu ayah ku menatapku dengan expresi serius. "kamu Arthur dan ibu mu harus segera pergi dari sini mereka pasti akan segera mengincar mu."

tapi Arthur segera berkata. "aku akan tetap bergaung bersama ayah." tapi ayahku langsung berkata dengan serius. " aku tahu kamu bisa bertarung, karena itu aku ingin kamu mengikuti ibu dan Victor untuk melindungi mereka dan adik di dalam perut ibu mu" lalu Arthur menunjukan expresi tegasnya dan berjanji melindungi kami berdua.

saat itu kami berlari menuju jalan setapak yg sudah kami lewati tadi dengan tergesa gesa, sampai sebuah anak panah melesat ke arah ku. merasakan anak panah yg menuju ke arahku, aku tahu bahwa Arthur pasti akan menangkisnya dengan pedang kayu nya dan saat itulah aku akan menggunakan telekinesis untuk membalikan anak panah ke arah musuh. tapi kenyataan berkata berbeda, yg menangkis panah itu adalah Jasmin yg membuat panah tersebut menusuk bahunya dan langsung membuat Jasmin terlempar ke arah ku. entah kenapa air mata ku langsung menetes melihat Jasmin yg terluka dan dengan tangan kecil ku aku berusaha menangkap tubuh Jasmin tapi akhirnya kami terjatuh bersama.

dengan panik aku melihat luka Jasmin yg ada di bahunya dan untungnya itu tidak menembus terlaku dalam. "kakak, aku pasti akan menyembuhkan mu, tenang lah. aku tidak akan membiarkan kakak terluka lagi, whuuuu" sambil menangis aku mencabut panah tersebut yg membuat Jasmin sedikit mengerang lalu aku langsung menggunakan sihir pemulihan untuk menutup lukanya. tapi Jasmin segera berkata. "cepat pergi dari sini aku tidak apa apa, ini hanya luka kecil." tapi aku berkata lagi dengan panik. "apa nya yg luka kecil, ini mengeluarkan darah." tapi saat itu Arthur segera berteriak ke arah ku. "Viktor awas" saat itu Arthur langsung muncul di depan ku dan menangkis serangan yg berbetuk bola air besar sehingga membuat ledakan yg membuat aku dan Jasmin kembali terpental ke kiri sedangkan Arthur terpental ke arah jurang yg dalam. saat itu arthur juga menggunakan benang mana untuk mengikat kaki penyihir yg menyerang kami dan membawanya jatuh ke jurang. melihat ini aku berteriak pada Arthur. "ingat apa yg aku katakan pada mu waktu itu" Arthur yg sudah pasrah tiba tiba langsung di kejutkan oleh teriakan ku. "apa dia sudah meramalkan semuanya, wanita terluka mana yg akan aku temui nanti."