di pertempuran berikutnya, Chang di diam diam mengikuti elen dan sofy ke Medan perang. karena Tigre tidak terluka sesuai cerita aslinya, dia juga ikut maju berperang bersama yg lainnya. tapi saat itu Roland tiba ke Medang perang dengan tambahan sebuah perisai di tangan kiri nya. hal ini membuat panah Tigre tidak memiliki efek pada Roland dan dia bisa bertarung melawan elen dengan mudah sambil menangkis anak panah yg di tembakan oleh Tigre. melihat ini elen segera mengeluarkan jurus pamungkasnya dan mulai melipat ke udara di bantu dengan serangan cahaya yg di luncurkan oleh sofy. tapi Roland dengan mudah menangkis serangan sofy dengan perisai yg ada di tangan kirinya, lalu dengan cepat menghindari serangan bola angin yg di tembakan oleh elen.
"ha ha ha, perisai ini aku minta khusus untuk menghadapi pemanah yg bersembunyi itu, tapi aku tidak menyangka ini akan sangat berguna untuk menghadapai kalian." elen, sofy dan Tigre yg sudah kelelahan benar benar tidak bisa berbuat apa apa lagi sampai suara kuda tiba tiba terdengar di belakang mereka. "dor dor dor" tiga peluru dengan cepat meluncur ke arah Roland dan secara reflek Roland mengangkat perisainya. "Ding ding Ding" dengan mudah ketiga peluru tersebut dapat di tangkis, tapi terlihat ada tiga cekungan yg dalam pada perisai tersebut. melihat ini Roland sedikit melebarkan matanya dan menatap Chang di yg baru saja tiba.
"apa yg kamu lakukan disini, bukankah aku sudah menyuruhmu untuk tinggal di tenda" tapi Chang di tetap melangkah maju dan berdiri di depan elen, sofy dan Tigre. "jangan salahkan aku, tenda tempat kita tinggal sudah terbakar. jadi aku terpaksa pergi kesini untuk memberitahu mu" mereka langsung terkejut mendengar omong kosong chang di dan Chang di perlahan mengeluarkan pedang samurainya dari sarung lalu mengarahkannya ke arah Roland. "lawan mu adalah aku" Roland langsung bertanya dengan serius. "siapa kamu" dan Chang di menjawab dengan tatapan dingin. "aku adalah shadow, dimana ada cahaya di sana ada bayangan. kamu berani menyakiti cahaya ku, tentu saja sebagai bayangan aku akan melindunginya. karena tanpa cahaya, bayangan tidak akan ada." tapi sofy segera bergegas ke arah Chang di sambil berteriak kesal. "kamu jangan sok keren disini, cukup lakukan di ranjang saja. sekarang cepat kembali." sebelum sofy bisa mencapai Chang di, dia sudah bergegas ke arah Roland sambil mengayunkan pedang nya.
dengan suara benturan yg kuat Roland menangkis tebasan Chang di, tapi tangan Roland tiba tiba gemetar merasakan kekuatan tebasan Chang di dan dengan cepat dia melemparkan perisainya lalu memegang pedang durandalnya dengan kedua tangannya. "kamu sangat kuat, lebih kuat dari wanita berambut perak itu" Chang di segera menjawab. "tentu saja, wanita itu hanya bermodal dada besar dan pakaian yg seksi untuk membingungkan lawannya." Roland langsung tertawa. "ha ha ha sepertinya apa yg kamu katakan benar, mari kita lihat bagaimana dengan mu." akhirnya mereka berdua saling menyerang satu sama lain. walaupun setiap serangan dapat di halau, tapi terlihat Roland sedikit demi sedikit terdorong mundur olah permainan pedang Chang di.
"OOO rakyat biasa yg ketakutan melihat pembunuh, dia bahkan berani mengejek ku" mendengar nada sinis elen, sofy hanya memalingkan wajahnya dan pura pura tidak mendengar. "dia pasti kerasukan roh kesatria" elen langsung memberikan tatapan sinis pada elen. "kalian berdua sama sama penuh omong kosong " tapi sofy benar benar tidak peduli dan dengan cemas menatap Chang di sambil mencengkram erat staf yg ada di tangannya.