dua hari sebelum Chang di menolong tim bell di dungeon, dia masih asik melatih Ais di atas tembok perbatasan kota. setelah menyelesaikan ritual ciuman penuh nafsu mereka, Ais berkata pada Chang di. "nanti malam temani Ais di bar" lalu Chang di menjawab. "baiklah, cepat pergi dan bersihkan diri mu. ini sudah akan malam, aku akan menunggu mu di depan toko" Ais segera mengangguk dan pergi dengan cepat. setelah Ais menghilang Chang di segera memeluk wanita tak terlihat yg ada di dekatnya dari belakang. "bukankah kamu akan pergi ke bar bersama Ais" tapi Chang di masih tetap memasukan senjatanya dari belakang sambil berbisik di telinga . "tidak apa apa melakukannya satu ronde saja" tapi asfi segera menjawab. "bagaimana jika aku ingin lebih." Chang di segera menikamnya dengan sangat cepat yg membuatnya mendesah nikmat. "aku akan memuaskan ku besok" asfi memegang pagar pembatas tembok dengan kedua tangannya dan ikut menggerakkan pinggul nya. "hmmmmf jangan berbohong ugh ugh ugh. besok adalah waktu untuk ku, hah hah hah." Chang di sedikit menampar pantatnya. "baiklah besok akan menjadi hari kita saja" dan akhirnya desahan dan suara cipratan air mulai bergema di atas tembok perbatasan kota.
_____________________________________
saat ini Chang di dan Ais sedang duduk di meja menyaksikan pemilik bar yg sedang menyiapkan minuman untuk mereka. "Mama Mia, hari ini aku ingin mabuk" mama Mia langsung menatap Ais dengan tatapan aneh. "apa yg terjadi" Ais segera menggelengkan kepalanya. "aku hanya ingin mabuk dan biarkan Chang di mengantarku, aku ingin menginap di kamarnya" segera mama Mia berhenti membuat minuman dan semua pelayan bar juga tiba tiba berhenti lalu mulai menatap Ais. "kamu sudah mabuk sebelum minum" mendengar itu Ais langsung menatap Chang di. "mama Mia bilang aku sudah mabuk, ayo antar aku ke kamarmu" Chang di segera menggelengkan kepalanya. "maksudnya adalah ada yg salah dengan otak mu" Ais langsung bertanya. "apa yg salah"
dengan expresi tak berdaya Chang di langsung menjelaskan. "kamu tidak perlu mabuk untuk menginap di kamarku, katakan saja sejujurnya pada ku. lagi pula aku tidak senang menyentuh wanita mabuk saat tidur, tidak ada bedanya dengan bantal guling." segera gelar kayu melayang ke arah kepala Chang di, tapi kali ini Chang di menghindar dengan santai. "Ais menjadi seperti ini pasti karena mu" tapi Ais segera membantah. "jangan salah paham mama Mia, ini memang keinginan Ais" lalu Ais kembali menatap Chang di. "Chang di, aku ingin menginap di kamar mu. sekarang aku mengenakan celana dalam hitam berenda, kamu pasti akan senang untuk melepasnya." segera expresi marah mulai terlihat dari wajah mama Mia dan dia langsung berteriak. "pergi kalian berdua dari bar ku" Chang di segera memeluk Ais dan membawanya ke toko Chang di.
di pagi hari, Ais yg ada di dalam pelukan Chang di perlahan membuka matanya. "beri aku waktu untuk keluar dari familia" chang di perlahan mengelus kepala Ais dengan lembut. "baiklah" lalu Ais berkata lagi. "Ais ingin berendam bersama" tentu saja Chang di tidak akan menolak dan segera membawa Ais ke bak mandi dan berendam bersama hingga 2 jam lebih.