"aku akan kembali dulu, kalian berhati hati" sambil melambaikan tangannya Chang di segera meninggalkan rombongan bell. tapi sebelum sampai di toko, Chang di bertemu dengan Ais. "ayo berlatih" Chang dengan pasrah menyetujuinya dan pergi ke tembok perbatasan kota. di sana Chang di langsung membawa Ais ke domain gelap.
di domain gelap, chang di melatih Ais untuk menghindar dan menangkis serangan yg di tembakan oleh Chang di. terlihat Ais dengan wajah tenang mulai mengindari dan menangkis hujan senjata yg di ciptakan oleh Chang di. setelah 3 jam penuh, Chang di akhirnya menyelesaikan latihannya. melihat Ais yg duduk dengan kelelahan Chang di segera duduk di sebelahnya dan membawa Ais untuk duduk di pangkuannya.
setelah menatap Chang di sesaat ais segera menyandarkan kepalanya di bahu Chang di. tangan kiri ais perlahan menyentuh dada chang di dan meremasnya pakaiannya. "aku ingin berlatih setiap hari, aku akan membiarkanmu mencium ku sepuasnya" Chang di dengan lembut mengelus kepala Ais dan mengalihkan pandangannya ke langit biru yg luas di atas. "kamu sangat bekerja keras, tapi sayang nya berkah di punggung mu menjadi penghambat usaha mu" Ais bertanya pada Chang di dengan expresi bingung. "apa maksud mu" chang di kembali menatap ais "berkah Dewi Loki memang membantu mu meningkatkan kekuatanmu, tapi itu tidak murni kekuatan mu. bagaimana jika dia mencabut berkahnya, semua usahamu selama ini akan sia sia." Chang di tersenyum pada Ais dan memainkan hidung kecil Ais dengan jarinya. "orang yg terikat tidak akan pernah bisa menjadi kuat dan hanya akan menjadi bidak catur yg di mainkan oleh para dewa dan takdir. jika kamu ingin menjadi kuat, pertama kuatkan tekat mu dan hati mu. musnahkan semua belenggu ikatan yg membelenggu hati mu dan setelah itu datang lah pada ku."
Ais hanya bisa diam menatap Chang di dan Chang di juga menatap Ais. setelah beberapa menit diam, mereka akhirnya melakukan ritual ciuman penuh nafsu seperti biasanya. "Ais apa kamu mencintai ku" Ais tiba tiba memalingkan matanya, melihat ini Chang di pun kembali tersenyum. "aku tidak berharap kamu menjawabnya karena cinta bukan sebuah kata kata tetapi sebuah tindakan. saat kamu menyerahkan cinta mu seutuhnya pada ku, aku akan memberikan cinta ku pada mu. saat itu kamu akan tahu bahwa dunia ini sangat luas dan kamu di sini hanya seperti burung yg di kurung dalam sangkar. aku harap kamu bisa menentukan pilihanmu sesegera mungkin Ais."
Ais membelai pipi Chang di dengan lembut "beri aku waktu" Chang di menganggukkan kepalanya. "semuanya terserah pada mu" lalu Ais segera berkata. "sangat nyaman di sini, aku akan tidur sebentar" Ais langsung menutup matanya dan Chang di pun mulai menikmati momen santai ini. perlahan akhirnya mereka berdua tertidur bersama.
hingga waktu berlalu dan matahari akan terbenam, mereka berdua perlahan membuka matanya. kali ini Ais secara inisiatif mencium Chang di dengan lembut. "aku akan kembali dulu" Ais segera bangkit dari pangkuan Chang di dan segera pergi menjauh. "keluarlah, jangan sampai aku yg melakukannya sendiri. he he he itu akan sangat tidak nyaman nona penguntit" wanita berkaca mata dengan rambut biru tiba tiba mulai menampakan dirinya di depan Chang di. "kamu sebaiknya menjauh dari Ais. dia ditakdirkan untuk bersama bell untuk perkembangan nya. jika tidak banyak masalah akan menimpa mu"