pada akhirnya Chang di duduk di temani oleh dua wanita cantik di kiri dan kanan. tapi sayangnya suasana di antara mereka menjadi agak canggung dan kesunyian mulai melanda. semakin lama Chang di semakin frustasi dan akhirnya berteriak. "bar apa yg tidak ada musik nya" tapi sebuah gelas kayu langsung meluncur ke arah Chang di dan tepat mengenai dahinya. "menyanyilah sendiri jika kamu ingin mendengar kan musik, jangan berteriak tiba tiba. kamu membaut semua orang kaget." Chang di menatap wanita berbadan besar yg merupakan pemilik bar ini. "aku lebih kaget saat melihat mu" segera gelas kedua melayang dan tepat mengenai dahi Chang di lagi. "pertama menghina bar ku, kedua menghina ku, sebagai hukuman kamu harus menyanyi malam ini untuk semua orang. jika tidak aku akan mengikat mu dan membuang mu kejalan."
Chang di menatap tajam pada pemilik bar dan dia juga menatap Chang di dengan tatapan tajam. segera perang tatapan mulai terjadi dan suara semua orang tiba tiba mulai melemah yg membuat suasana menjadi semakin hening. perlahan perang diam antara chang di dan pemilik bar membawa aura yg menegangkan ke seluruh ruangan. setelah beberapa saat akhirnya Chang di mendesah dan perlahan bangkit dari tempat duduknya.
"OOO apa kamu akan mulai bernyanyi" tapi chang di tidak menjawab pertanyaan Pemiliki bar dan hanya menjentikkan jarinya. seketika ruangan langsung menjadi gelap. "wwhhoooo, apa yang terjadi" beberapa orang mulai berseri heboh. tapi tiba tiba sebuah cahaya dari atas menyorot ke arah Chang di yg membuat semua orang menatap nya dengan wajah penasaran. segera sebuah instrumen musik mulai terdengar dan Chang di mulai mengeluarkan mic nya.
"bar tanpa musik benar benar membosankan. jadi biarkan aku menghilangkan kebosanan kalian"
"Chan Chan ai chiki Chiki ban ban"
"ai, chiki Chiki Chan Chan"
"ah, Chiki Chiki ban ban"
"ah, Chiki Chiki Chiki ban ban"
"ah, Chiki Chiki Chan chan"
"ah chiki Chiki"
"kucing, sendok bambu dan semua orang seenaknya, mengesalkan"
"mabuklah dengan minuman ini"
"semua akan menjadi serangkaian khayalan"
"mimpi adalah Pandora"
"rasanya aku ingin membukanya"
"semua orang di pesta mengharapkannya"
"malam ini seperti gunung"
"tak kan tau jika tak di daki"
"penentunya adalah takdir di akhir pekan"
"Chan Chan ai chiki Chiki ban ban"
"ai, chiki Chiki Chan Chan"
"ah, Chiki Chiki ban ban"
"ah, Chiki Chiki Chiki ban ban"
"ah, Chiki Chiki Chan chan"
perlahan satu persatu mulai bangkit dari tempat duduk mereka lalu ikut bergoyang dan bernyanyi. segera lapu disko berkelap kelip mulai muncul di atas mereka membawa suasana meriah. tapi sebenarnya yg bernyanyi itu hanyalah bayangan Chang di dan Chang di yg asli sedang duduk di pojok sambil menatap ke luar jendela. "apa yg kamu lihat" Ais tiba tiba datang dan duduk di sebelah Chang di. "aku hanya sedang memikirkan sesuatu" Ais langsung menyerahkan minuman yg ada di tangannya pada Chang di. "katakan pada ku" setelah meminum minuman yg di berikan Ais, chang di langsung menatapnya. "aku ingin ikut dengan mu jika kamu pergi ke dungeon" Ais langsung menganggukkan kepalanya. "baiklah, aku akan mengajakmu saat aku pergi ke dungeon" lalu mereka berdua saling menatap lagi dan akhirnya ritual ciuman penuh nafsu mereka dimulai. tapi salah satu teman Ais menyaksikan semua ini dan expresi terkejut sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.