Chereads / sistem the gamer / Chapter 378 - Bab 379 kebangkitan cinta

Chapter 378 - Bab 379 kebangkitan cinta

setelah air matanya berhenti mengalir, Ais mulai melanjutkan kembali kata katanya. "saat itu aku sadar, aku meningkatkan kekuatan ku adalah untuk mencapai tujuan ku dan bayangan yg ada di depan ku adalah musuh yg menghalangi jalan ku mencapai tujuan ku. saat itu sesuatu dalam diri ku mulai bangkit, suatu yg memberiku kekuatan untuk mengalahkan bayanganku." chang di dengan expresi penasaran mulai bertanya. "katakan pada ku, sesuatu apa yg bangkit dalam dirimu. aku tidak melihat energi yg spesial bangkit dalam diri mu. hanya gerakan mu saja yg semakin gesit dan fleksibel, seakan kamu bisa melihat semua gerakan bayangan itu" Ais langsung menatap Chang di dengan wajah kakinya dan Chang di juga menatapnya menunggu jawaban Ais.

setelah beberapa menit saling menatap, Ais mulai berkata. "apa kamu belum puas melihat tubuh ku atau kamu ingin ikut berendam di bersama." Chang di dengan penuh semangat menganggukkan kepalanya dan Ais sedikit tersenyum lalu berkata. "pergi ke kamarmu dan tidur lah, lalu temui aku lagi dalam mimpi mu. aku pasti akan setuju saat itu. tapi untuk sekarang" Ais tiba tiba menatap Chang di dengan ganas. "enyah lah dari sini, dasar mesum. jika tidak aku akan berteriak agar semua orang tahu sifat mesum mu, cepat pergi dari sini." Chang di dengan cepat keluar dari kamar mandi dengan expresi sedih. saat Chang di keluar, Ais kembali bersandar di bak mandi dan menatap langit langit sambil bergumam lembut. "tentu saja kamu tidak melihatnya, karena yg aku bangkitkan adalah rasa cintaku pada mu. bagaimana aku bisa mengatakan ini pada mu. kamu pasti akan mengejek ku karena berpikiran mesum di saat melawan musuh." lalu Ais kembali memejamkan matanya.

dan di sisi lain, Chang di yg baru saja keluar dari tokonya bertemu dengan rose yg berjalan dengan expresi linglung. segera Chang di menghampirinya dan mulai menyapanya. "nona rose, apa yg kamu pikirkan. kenapa kamu terlihat melamun di jalan." rose langsung terkejut sesaat sebelum berkata dengan panik. "tidak..tidak, aku hanya memikirkan mu.., maksudku memikirkan perkataan ku yg agak kasar pada mu. aku benar benar tidak ingin kamu mati dengan sia sia di dungeon. jika kamu butuh pekerjaan aku bisa membantu mu mencarikan pekerjaan yg baik. tidak perlu harus pergi ke dungeon." chang di langsung tersenyum pada rose. "aku berterima kasih dengan kebaikan mu, aku tidak menyalahkan mu. di perhatikan oleh wanita cantik seperti mu sudah membuatku bahagia. tidak ada lagi penyesalan dalam hidup ini." wajah rose sedikit memerah dan mulai berkata dengan panik. "jangan menggombal di siang bolong, ayo ikuti aku. aku punya seorang teman yg bisa memberimu pekerjaan yg baik." rose langsung menarik lengan Chang di dan berusaha menyeretnya, tapi segera di tahan oleh Chang di. "tidak perlu, aku sudah membeli sebuah toko dan besok akan segera di buka. sekarang masih dalam tahap penataan, jadi kamu tidak perlu khawatir tentang itu. kamu bisa datang besok untuk melihat toko ku, akan ada beberapa produk kecantikan khusus wanita yg akan aku jual."

seketika expresi rose menjadi sangat bahagia dan matanya mulai berbinar. "benarkah, bagus lah jika seperti itu. kamu tidak perlu membahayakan diri mu di dungeon seperti yg lainnya. aku juga pasti akan membantumu mempromosikan toko mu." Chang di langsung mengangguk. "terima kasih nona rose" rose menggelengkan kepalanya dan berkata pada Chang di. "panggil aku rose jangan tambahkan nona, rasanya sedikit tidak nyaman." lalu rose mulai melihat ke sekitar dan berkata lagi kepada Chang di. "aku ingin mentraktir mu minum di bar yg terkenal itu" rose menunjuk pada bar yg ada di depan Chang di, lalu berkata lagi "nanti jam 7 malam, aku akan menunggu mu di sana. jangan lupa, aku ingin kamu merasakan suasana seorang petualang. ini sebagai kompensasi karena tidak mengijinkan mu menjadi seorang petualang." Chang di langsung menganggukkan kepala nya. "baiklah, aku akan tiba tepat waktu. sekarang aku akan kembali ke toko dulu" rose juga menunjukan senyum bahagia sambil berkata. "jangan sampai lupa." dan mereka pun akhirnya berpisah.