haruto dengan ganas menerkam tubuh Nanami dan mulai merobek pakaiannya sehingga memperlihatkan dadanya yg montok. "kyaaaaa" Nanami langsung berteriak dengan histeris sambil berusaha menutupi dadanya. melihat apa yg dilakukan haruto secara tiba tiba, semua orang langsung memegangnya dan memisahkannya dari tubuh Nanami.
"cih, dadanya besar sekali" mendengar perkataan Chang di, saki langsung menatapnya dengan tatapan kesal sambil mengembunkan pipinya "dasar pria mesum" lalu Chang di berkata dengan nada main main "wanita yg dengan ganas bermain di atas tubuh pria juga berani mengatai orang lain mesum, he he he kamu sangat lucu saki. jadi kapan kamu akan melakukannya lagi pada ku" seketika wajah saki langsung memerah "jangan mengungkitnya lagi, aku benar benar tidak sadar, itu terlalu nikmat, maksud ku itu aku benar benar tidak sadar, sungguh." dengan acuh tak acuh Chang di langsung menjawab "ya ya ya aku percaya"
saat itu situasi haruto juga mulai normal dan berangsur angsur kembali sadar. "maaf maaf, aku benar benar tidak sadar. Bu guru maaf kan aku." sambil menutup dadanya Nanami menghanguskan kepala "semestinya kamu jujur pada kami tentang efek samping dari mengendarai valvrave, bagaimana jika itu terjadi pada yg lainya di saat tidak ada yg tahu. untung nya semua orang ada di sini."
tapi tiba tiba alarm mulai berbunyi yg menandakan serangan yg datang dari luar. segera semua orang menjadi siaga dan saki juga mulai bersiap menuju ke valvrave nya. melihat ini Chang di dengan cepat menarik tangan saki dan membawa saki ke pelukannya. "hati hati, kamu belum bertanggung jawab untuk ku. aku menunggu bagian keduanya" mendengar itu wajah saki langsung memerah dan dia dengan cepat mencium Chang di lalu berlari keluar ruangan.
semua orang langsung bubar dan menuju ke ruang komando. tapi sebelum keluar ruangan, Nanami menatap Chang di dengan expresi kesal untuk sesaat dan bergegas ke luar dengan langkah kesal. Chang di hanya menggelengkan kepalanya dan langsung menghilang dari ruangan.
_______________________________
di hanggar bawah tanah, Chang di yg berada di dimensi ruang berbeda sedang menatap seorang wanita berkaca mata. wanita ini bersembunyi di belakang dinding sambil mendengarkan percakapan yg di lakukan oleh tiga orang. elf, haruto dan seorang pria berpakaian putih yg merupakan pasukan dorrsia. elf dan pria itu saling menodongkan pistol mereka sambil berdebat satu sama lain.
sampai sebuah robot yg mirip drone tanpa kaki muncul di belakang pria dorrsia tersebut dan kedua meriam Vulcan di lengan robot tersebut mulai menembak ke segala arah. saat tembakan akan mengenai wanita berkacamata bernama Aina, aina dengan pasrah menutup matanya. tapi rasa sakit yg di tunggu tunggu tidak pernah terjadi. perlahan dia membuka matanya dan melihat punggung seorang pria dengan rambut putih yg panjang sedang mengarahkan tangannya kedepan. Aina melihat sebuah perisai transparan sedang melindungi mereka berdua dan area di sekeliling mereka sudah hancur.
Aina langsung memegang sudut pakaian Chang di "terima kasih, jika bukan karena mu aku pasti sudah mati" Chang di langsung mengusap kepala Aina "jangan pikirkan itu, aku tidak ingin wanita imut seperti mu mati di tempat seperti ini" wajah Aina seketika mulai memerah "apa aku seimut itu" lalu Chang di menganggukkan kepala "cepat hubungi pacar mu dan yg lainnya, semua di sini perlu di bereskan. aku akan pergi mengejar orang yg berani menyakiti mahluk imut seperti mu" Chang di tiba tiba menghilang sebelum Aina sempat menjawab dan muncul kembali di sebelah elf yg sedang menatap haruto yg tertimpa baja yg besar.