mendengar perkataan Chang di, kemarahan mulai terlihat di wajah Jeanne "jangan memperlakukan wanita seenaknya, wanita bukan sesuatu yg bisa kamu mainkan" segera Chang di kembali ke wujud normalnya dan langsung memeluk erat Jeanne "setidaknya aku memperlakukan wanita lebih baik dari siapapun, aku bisa menjaga dan membuat semua wanita yg bersama ku bahagia, apa menurut mu aku mempermainkan wanita, aku memberi semua yg aku miliki pada semua wanita ku, jika kamu mau aku bisa membuatmu menjadi manusia lagi, jika kamu mau aku bisa membuat mu tetap muda selamanya, jika kamu mau aku bisa membuat planet mu tidak menghadapi bencana apapun, omong kosong bencana umat manusia, aku bisa menyelesaikannya dalam sehari jika kamu mau, lalu perlakuan seperti apa yg menurut mu lebih baik"
mendengar itu Jeanne langsung terdiam dan segera Chang di menunjuk ke arah ritsuka lalu berkata dengan nada tinggi "apa menurutmu perlakuan master manusia itu lebih baik, apa kamu tahu nasib Mash jika aku tidak datang dan memberinya Pill itu, Mash akan mati dengan mengenaskan di depan pria yg sok lugu itu, dia bahkan tidak bisa melindungi wanita seimut Mash, apa pria seperti itu yg kamu inginkan, pria yg hanya bisa bicara omong kosong tentang kebenaran, dia bahkan mengorbankan Mash hanya untuk memenuhi keinginannya sebagai pahlawan, apa kamu sebagai wanita sangat senang di korbankan oleh orang yg kamu cintai, bagi ku pria yg tidak bisa melindungi wanita yg mencintainya bahkan lebih menjijikan dari semut" melihat Jeanne yg masih membatu, Chang di segera melepaskan pelukannya dan menatap semua servent yg sedang menyaksikan pertengkaran Chang di dan Jeanne.
"apa kalian tidak pernah menyaksikan pertengkaran suami istri, cih hidup kalian benar benar sia sia" mendengar ini semua orang menunjukan wajah kesal tapi Chang di mengabaikan semua itu dan menatap ritsuka dan Mash "apa yg kalian tunggu, bukankah kalian punya misi penting, cepat pergi dan temui peniru raja solomon itu" segera Chang di melambaikan tangannya dan ritsuka dan Mash langsung berpindah ke depan pintu gerbang menuju tempat bos terkahir.
lalu Chang di menatap Jeanne yg sedang linglung "nona Jeanne yg cantik, apa kamu tidak mau menonton kesenangan, sini datang ke pelukan suami mu, aku akan mengajak mu menonton kesenangan" dengan polosnya Jeanne datang ke pelukan Chang di yg membuat semuanya kembali menatap dengan bingung.
segera Chang di dan Jeanne langsung muncul di sebuah kapal bajak laut yg di pimpin oleh seorang wanita dengan dada besar. "apa yg kamu lakukan di sini" segera chang di tersenyum mendengar nada sinis wanita itu "jangan terlalu sinis, aku hanya ingin menumpang kapal bajak laut dan berangkat bersama menuju bos terkahir" segera wanita itu mengarahkan kapal bajak lautnya menuju bos terkahir.
"apa yg kamu pikirkan" mendengar pertanyaan Chang di, Jeanne yg linglung segera tersadar kembali "aku hanya memikirkan kata kata mu, bisakah kamu membuatku menjadi manusia" segera chang di menganggukkan kepalanya "tentu saja bisa, jika kamu menjadi istriku aku akan membuatmu menjadi manusia dan bahkan lebih kuat dari dirimu yg sekarang"
segera Jeanne mulai ragu ragu "itu itu mmmm" segera Chang di mencium bibir Jeanne. tanpa perlawanan Jeanne memeluk Chang di semakin erat sambil menikmati permainan lidah nya.
setelah beberapa saat Jeanne menyandarkan kepalanya di dada Chang di "ini pertama kalinya bagiku merasakan perasaan ini, tapi Chang di aku tidak bisa menjadi istri mu, aku ingin tetap mengikuti apa yg aku yakini, jadi bisakah kamu mengabulkan keinginan ku"
perlahan Chang di mencium dahi Jeanne "tentu saja, he he he akhirnya ada wanita yg tidak bisa aku ambil sebagai istriku" saat itu Jeanne membelai pipi Chang di dengan kedua tangannya yg kebut lalu mencium bibir nya.
"kamu sangat tampan dan berkarisma, sejujurnya aku benar benar tergoda oleh mu, tapi aku memiliki keyakinan ku sendiri, tujuanku sendiri dan tanggung jawab ku sendiri, aku tidak bisa mengabaikannya hanya karena keegoisanku sendiri, aku akan selalu mengingat mu raja iblis yg bahkan lebih hebat dari pahlawan manapun, aku akan selalu mengingat momen bahagia yg singkat ini, terima kasih Chang di, maaf aku sudah menghina mu, kamu adalah pria terhebat yg pernah aku temui" segera Jeanne melepaskan pelukannya dan melangkah ke depan kapal secara perlahan. wajah lembut nya tiba tiba kembali menjadi tegas dan aura heroiknya kembali memancar dari dalam dirinya.