di sore hari, iren yg melihat Chang di kembali langsung memberikan pelukan dan ciuman mesra sambil berkata dengan penuh semangat "apa sayang menemukan banyak bahan obat" segera Chang di mengangguk dan menyerahkan sekantong koin emas sambil menjawab "kamu simpan ini dulu, jika habis aku akan memberikannya lagi"
melihat banyak koin emas, iren bertanya dengan wajah penasaran "sayang apa kamu merampok sebuah toko" segera Chang di menjentikkan jarinya ke dahi iren dengan ringan sambil menjawab "jangan main main, aku hanya mengambilnya bukan merampok" lalu iren langsung berkata "he he he bagus lah, lain kali ambil lebih banyak lagi, sekarang iren akan pergi ke toko untuk membeli bahan makanan dan perlengkapan lain untuk mu sayang, kamu bahkan tidak membawa barang apapun selain pakaian ini, walaupun bagus tapi jika di pakai setiap hari pasti akan mudah rusak"
segera Chang di meremas pantat iren yg membuat wajahnya memerah sambil berkata "lakukan sesuka mu, masih banyak koin emas yg aku miliki, jangan takut menghabiskannya"
lalu iren menjawab dengan malu malu "jika begitu kita bisa menikah, aku tidak bermaksud terburu buru, tapi jika ada uang lebih bukankah lebih baik kita resmikan saja hubungan kita, kota ini tidak besar dan agak mirip dengan desa, semua saling kenal jadi jadi aku takut tetangga akan memandang kita dengan pikiran yg salah" segera Chang di mencium kening iren dan menjawab "tentu saja, aku akan berbicara dengan kepala kota ini untuk membeli rumah yg lebih besar, setelah itu kita bisa menikah setelah iris sembuh dan pindah rumah"
dengan penuh semangat iren mencium seluruh wajah Chang di sambil berkata "sayang yg terbaik, kalo begitu iren berangkat dulu, kamu jaga rumah" segera Iren pergi keluar rumah.
segera Chang di melihat iris sedang berdiri dengan susah payah di depannya sambil mengulurkan tangannya dan berkata "kakak ipar cepat peluk iris, jika tidak iris akan jatuh" dengan cepat Chang di langsung menangkapnya dan membawanya kedalam pelukan.
tapi saat itu iris langsung mencium Chang di dengan penuh nafsu dan merangkul leher Chang di dengan kuat.
merasakan hal ini Chang di juga mulai mengajarinya permainan lidah nya yg sudah melegenda sambil bersandar di sofa dan iris duduk di pangkuan Chang di dengan posisi mengangkang.
perlahan iris semakin bernafsu dan tubuhnya mulai memerah serta menunjukan tanda tanda kegelisahan.
perlahan iris menggerakkan pinggulnya secara perlahan dan mulai meraba raba seluruh tubuh Chang di.
setelah beberapa saat tubuh iris segera bergetar dan dengan lemah dia melepaskan bibir sambil berkata "kakak ipar, iris juga ingin seperti kakak iren, masukan benda itu ke dalam lubang iris, jika tidak iris akan berteriak bahwa kakak ipar ingin memperkosa iris"
segera Chang di menjawab "apa kamu yakin, lubang mu masih kecil, pasti akan sakit" segera iris menjawab "lakukan saja kak, iris benar benar tidak tahan" tentu saja dengan senang hati Chang di langsung memasukan senjatanya ke lubang iris yg sudah basah kuyup.
"hmmm kakak ipar diam saja" perlahan iris menekannya semakin dalam dan semakin dalam hingga seluruh batang terbenam ke dalam lubang iris.
saat itu iris merangkul Chang di lebih erat dan berbisik di telinga Chang di "kakak ipar, rasanya sangat hangat" setelah itu perlahan iris menariknya kembali secara perlahan dan setelah setengah batang terlihat iris menekannya lagi dengan cepat "hmmmm enak sekali kak"
dan iris mulai menggoyangkan pinggulnya naik dan turun secara terus menerus "kakak ipar ini enak sekali, hah hah hah kakak juga harus melakukan ini dengan iris setiap hari, hmmm jika tidak iris akan beritahu kakak iren bahwa kakak ipar sudah mencabuli iris"
segera Chang di menjawab dengan wajah tak berdaya "baiklah, tapi saat kakak mu tidak tahu ok" segera iris mengangguk dan mencium bibir Chang di dengan penuh nafsu.