setelah perisai mana menghilang kota tersebut langsung di serang dan di ambil alih oleh kerajaan musuh.
celia dan lisette bersama seorang pria tampan kini berada di atas bukit tempat Chang di berada sambil mengamati kota yg sudah di ambil alih.
tiba tiba mereka melihat meriam di tengah menara itu mengubah bentuknya dan Laras meriam itu berubah menjadi lebih panjang.
melihat ini lisette bertanya pada pria tampan di sebelahnya "kepala Lucien, apa yg sedang terjadi" lalu pria yg bernama Lucien dufaure menjawab "sepertinya itu adalah mode jarak jauh dan dari arah yg ditunjuk target mereka adalah federasi"
segera Celia juga berkata "kita harus menghentikan mereka, aku aku aku" tiba tiba Celia menundukkan kepalanya dan setetes air mata mulai jatuh dari matanya, segera lisette langsung memberi pelukan padanya sambil berkata "tenanglah, mungkin dia sudah melarikan diri saat itu, kita sudah mencarinya dan bahkan tidak menemukan mayat nya, dia pasti masih hidup di suatu tempat"
tapi Celia dengan sedih berkata "tidak mungkin, dia tidak mungkin meninggalkan ku, dia sudah berjanji tidak akan meninggalkanku, Leo sudah pergi dan sekarang Chang di menghilang, kebencian ini Celia harus membalasnya, Celia harus menggagalkan rencana mereka, demi Leo dan Chang di"
mendengar ini tubuh lisette sedikit menegang dan perlahan dia mengelus kepala Celia sambil berkata "mari kita buat rencana terlebih dahulu, pasti ada jalan untuk menggagalkan rencana mereka"
saat itu Lucien segera berkata "apa kalian berdua kenal dengan seorang pria tampan dengan rambut putih perak yg panjang, mengenakan kostum yg lumayan keren" seketika mereka menatap Lucien dan berkata secara serempak "apa kamu mengenal Chang di"
melihat ini Lucien memberikan senyum canggung sambil berkata "tenang aku tidak mengenalnya, tapi aku melihatnya" segera lisette menarik kerah Lucien sambil berkata dengan tergesa gesa "cepat katakan di mana dia" segera lucien menjawab "sabar sabar, pria itu dari tadi duduk di tebing di atas kita, kalian hanya tidak memperhatikannya, aku melihatnya terus memperhatikan kalian jadi aku bertanya pada kalian, aku pikir dia adalah musuh"
segera lisette dan Celia melihat ke atas tebing di belakang mereka dan melihat seorang pria tampan duduk dengan santai sambil memakan cemilan sedang melambaikan tangannya pada mereka.
melihat ini wajah lisette semakin gelap dan dia langsung berteriak "diam di sana" saat itu lisette langsung melompat ke arah Chang di sambil mengepalkan tangannya dan bersiap memberikan pukulan pamungkasnya.
tentu saja chang di langsung menghindari pukulan tersebut dan lisette kembali memberikan tendangan pada Chang di sambil berteriak "kamu tidak tahu aku sangat mencemaskan mu" tapi Chang di berhasil menghindar lagi dan lisette masih memberinya tendangan lain sambil berteriak "kamu bajingan" tapi Chang di segera menangkap tendangan tersebut dan menarik lisette ke dalam pelukannya.
tapi lisette terus menerus memukul dada Chang di sambil berteriak kesal "kamu bajingan, pria mesum, aku benar benar mencemaskan mu, brengsek, pria sial" tapi saat itu pukulan lisette semakin melemah dan dia mulai memeluk Chang di dengan erat sambil berkata dengan sedih "aku pikir kamu sudah meninggalkan ku, kamu benar benar membuat ku takut, sekarang kamu tidak boleh jauh dari ku lagi, kamu harus selalu bersama ku, tidak ada alasan apapun" tapi sebelum Chang di sempat menjawab, suara teriakan Celia terdengar "instruktur jangan mesum, kepala lucien melihat mu"
seketika lisette melepaskan pelukannya pada Chang di, tapi di saat berikutnya Celia mengambil kesempatan untuk memeluk Chang di sambil berkata "instruktur tidak boleh pelit, kita harus saling berbagi" mendengar ini tubuh lisette langsung merinding lalu dia berkata dengan tegas pada Celia "apa maksudmu berbagi, aku hanya mencemaskan nya itu saja"