tiba tiba sekelompok orang tersebut berhenti dan menghadang jalan Chang di.
perlahan Chang di juga berhenti dan menatap mereka dengan dingin, terutama seseorang kain hitam yg menutupi seluruh tubuhnya.
"apa yg kalian inginkan, mati tanpa tubuh atau mati dengan tubuh yg utuh"
"tuan jangan salah paham, kami hanya ingin berbicara sebentar" mendengar ini mata dingin Chang di mulai melunak.
"ok katakan saja"
"aku adalah gu he, orang orang memanggil ku raja Pill, aku tidak tahu ada orang kuat seperti tuan di kekaisaran Jia ma ini dan masih tidak di ketahui namanya"
"dulu ada aku tidak memberitahu nama ku pada seorang wanita dan dia langsung ingin memperkosa ku, jadi aku akan memberitahu kalian nama ku, aku tidak ingin di perkosa oleh seorang pria" mendengar ini beberapa orang mulai tersenyum canggung dan ada beberapa yg menahan tawanya, tapi orang dengan kain hitam itu memandang Chang di dengan kesal.
"nama ku Chang di, orang orang menyebut ku iblis pembantai"
"apa tuan Chang di adalah orang yg membantai hampir semua bintang buas di pengunungan binatang buas"
"mm itu aku"
"boleh aku tahu alasannya" saat itu semua orang menatap Chang di dengan wajah penasaran.
"aku hanya kesal pada seorang wanita, dia menuduhku melakukan sesuatu padanya, padahal dia sendiri yg hampir memperkosa ku, untuk melampiaskan kekesalan ku terpaksa aku membantai binatang malang itu, jangan salahkan aku, salahkan wanita itu, cih nenek nenek bernafsu itu masih sok terlihat suci, aku tidak tahu sudah berapa pria yg dia perkosa" saat itu tubuh orang berpakaian hitam itu langsung bergetar, tangannya sudah mengepal erat menahan emosi dalam dirinya.
"ehem selama tuan Chang di baik baik saja maka aku juga tidak masalah, apa tuan mau bergabung dengan kami untuk merebut api surgawi dari tangan ratu Medusa, jika kami berhasil merebut api tersebut, aku akan membantu tuan membuat Pill apapun selama ada bahannya"
"maaf tuan gu he aku tidak tertarik, saya memiliki urusan yg lebih penting, aku harap kalian sukses mendapatkan api tersebut, jadi aku tidak akan menunda waktu kalian, pergi lah semakin cepat semakin baik"
"sayang sekali, kalo begitu gu he akan undur diri dulu"
"tunggu, aku ada urusan dengan pria ini, kalian berangkat dulu, tidak akan lama aku akan menyusul kalian"
"baiklah kalo begitu kami akan berangkat dulu"
setelah itu semua orang meninggalkan mereka berdua sendiri.
di atas langit seorang berpakaian hitam dan pemuda tampan saling menatap dengan tajam.
"Yun er, apa kamu akan mengacungkan pedang mu pada ku lagi"
"kamu bajingan, jangan menyebarkan gosip murahan seperti itu"
"tapi itu bukan gosip tapi kenyataan"
"kamu" saat itu Yun Yun berusaha dengan sekuat tenaga menahan amarahnya, lalu perlahan tubuh nya mulai melunak dan matanya mulai tenang kembali.
"katakan pada ku apa yg kamu ingin kan agar kamu mau memaafkan ku"
"keluar dari sekte mu dan ikut bersama ku"
"itu tidak mungkin, aku dapat menjanjikan yg lain tapi tidak untuk keluar sekte"
"maka itu percuma saja"
"kenapa harus keluar sekte, aku bisa menjanjikan mu sebuah kencan, bukankah kamu ingin berkencan dengan ku" mendengar itu Chang di hanya menggelengkan kepalanya.
"percuma kita berkencan jika suatu hari kita akan menjadi musuh"
"apa maksudmu, kenapa kita harus menjadi musuh, apa karena aku menuduh mu, bukankah aku sudah minta maaf"
"kamu akan tahu saatnya tiba" saat itu Chang di mendekati Yun Yun dan memeluk pinggang nya dengan lembut.
"sayang sekali hubungan kita tidak bisa lebih dari sekedar kenalan, padahal aku sangat ingin memiliki istri seperti mu" perlahan Chang di membuka cadar Yun Yun yg memperlihatkan wajah cantiknya.
"apa yg salah dengan itu, apa karena sekte ku, apa sekte ku berbuat salah pada mu"
"kami akan tahu nanti, aku harap saat itu kamu tidak menyalahkan diri mu sendiri"
"Chang di mmmm" sebelum Yun Yun sempat selesai berbicara, Chang di langsung menciumnya lalu mereka berdua langsung menghilang dan muncul kembali di dalam goa tempat Chang di beristirahat.