/kicauan/ .....burung-burung berkicau , menciptakan alunan suasana tenang dan normal di lebatnya hutan. menelusuri lebih dalam lagi , terdapat sebuah sumur yang didalamnya memiliki sumber mata air yang melimpah.
dihutan yang seharusnya tidak boleh sembarangan dimasuki , seorang wanita atau bisa dibilang gadis , sedang terlihat menimbah air disumur dan dipindahkan kedalam tangki rumahnya untuk nanti bisa dia bawakan menuju desa , lebih tepatnya persediaan air di rumahnya.
gadis itu memakai gaun pedesaan berwarna kecoklatan. menyisingkan lengan bajunya , memperlihatkan kulit putih cantik , yang memang tidak terlalu sering terkena sinar ultraviolet matahari. timba air memang berat . tetapi , sudah sebuah kewajiban bagi para wanita untuk mengambil air dan setelah tangki penuh , tugas pertamanya sudah bisa dianggap selesai.
berletak di perbatasan antara kerajaan rakia dan pegunungan beol , disebelah barat laut dari orario. terdapat hutan yang luas bernama the great tob of forest. di luar sisi hutan , ada sebuah desa yang memiliki populasi 120 orang dan dibagi menjadi 25 keluarga. untuk sebuah desa dipinggiran perbatasan kerajaan rakia , jumlah ini tidaklah aneh.
kegiatan sehari-hari penduduk desa tidak terlepas dari kekayaan hutan dan tanah subur untuk ladang mereka. hampir tak ada pengunjung kecuali beberapa ahli obat ( pharmacist ) yang sedang mencari tumbuh-tumbuhan dan pengumpul pajak setiap sekali setahun. dan karena itu , desa tidak terlalu maju.
tugas pertama jeanne'D'arc setiap harinya adalah pergi ke sumur dan mengambil air. seperti yang dia lakukan sekarang. setelah menyelesaikan itu , dia akan menyiapkan sarapan dan menikmatinya bersama adiknya. meskipun jeanne'D'arc sudah tidak lagi memiliki orang tua , yang disebabkan oleh wabah penyakit menular , disebut corona.
wabah pandemi itu sudah larut selesai 5 tahun lalu , menewaskan banyak keluarga pedesaan dan kota-kota sekitar termasuk orang tuanya. kini , dia tinggal berdua bersama dengan adiknya yang masih berusia sepuluh tahun . lantaran tidak ada lagi kepala keluarga yang mengurus mereka , jeanne tidak mau tinggal diam dan menggantikan tugas berburu kehutan untuk mendapatkan daging hewan . meski tidak selalu harus berburu dan bisa memasak sayur-sayuran , dia beranggapan jika daging hewan dari perburuan akan lebih membuat energi terisi.
senjatanya adalah tombak , dibeli dari para pelancong menggunakan uang simpanan terakhir dari orang tuanya 5 tahun lalu. tombak itu tidak ada yang spesial , malahan setelah menggunakannya selama lebih dari 4 tahun , ujungnya mulai tumpul. dan karena desa tidak memiliki seorang smithing , dia tidak bisa menajamkan kembali tombaknya. dikarenakan hal itu , sekarang dia lebih menggunakan sering jebakan untuk menangkap hewan perburuan. tapi bukan berarti dia sepenuhnya meninggalkan senjatanya. mempelajari teknik dan pengetahuan memakai tombak , jeanne menjadi spearman paling kuat nomor 1 didesa tanpa menerima falna dari dewa atau dewi manapun.
Sarapan terdiri dari gandum yang ditanak atau dibuat bubur, dan juga sayuran yang ditumis. Suatu ketika mereka juga makan buah. Setelah makan bersama, adiknya yang berusia 10 tahun akan pergi ke hutan untuk mengumpulkan kayu bakar segar, atau membantunya dengan pekerjaan ladang. Di pusat desa, ketika lonceng berbunyi di sore hari, semuanya akan istirahat di alun-alun desa untuk makan bersama. Makan siang terdiri dari roti hitam yang sudah beberapa hari, bersama dengan sup daging yang dipotong-potong. Setelah itu mereka akan melanjutkan pekerjaan di ladang dan ketika matahari sudah terbenam semuanya akan kembali ke rumah masing-masing untuk makan malam.
jeanne'D'arc dilahirkan 16 tahun yang lalu, dan hingga hari ini dia tidak pernah meninggalkan desa. Dia juga penasaran, apakah hari-harinya akan tetap sama? seperti hari yang lain, jeanne bangun tidur dan pergi ke sumur untuk menimba air. Biasanya hanya butuh 3 kali perjalanan bolak-balik ke sumur dan rumahnya untuk memenuhi tangki air besar.
"yosh" kendi berisi air itu diangkat. berburu dan bekerja di ladang membuat lengannya ramping namun berotot. itu juga terjadi pada perutnya yang sekarang sixpack sempurna , hasil dari kerasnya latihan menggunakan tombak. dia samasekali tidak merasakan beban yang berlebih pada kendi air yang diangkatnya. sambil berpikir demikian. jeanne mulai kembali ke rumah. Di perjalanannya dia mendengar suara dan setelah menoleh ke arah datangnya suara tersebut hatinya mulai tegang dengan kewaspadannya disiagakan. Suara yang dia dengar adalah suara kayu yang dihancurkan. Diikuti dengan -
"sebuah teriakan?"
Dia harus buru-buru, karena teriakan yang muncul berasal dari arah desanya. Dia membuang timba air itu, karena tidak mungkin dia berlari sambil membawa tambahn berat tersebut.
Dia terus berlari, dan lari dan lari lagi. dia berlari hingga sangat cepat membuat debu disekitarnya saat jeanne berlari secepat mungkin. Suara kuda, orang yang menjerit dan berteriak. semuanya semakin jelas. dii depan matanya, dari kejauhan, dia bisa melihat orang asing dengan baju pelindung lengkap dan menghunuskan pedang pada para penduduk desa. Di atas tanah bergeletakan para penduduk desa yang terluka akibat tusukan yang fatal.
Terpikir baginya untuk berhenti, namun buru-buru dia mengigit bibir bawahnya dan melanjutkan tujuannya. Jarak yang dekat sekarang serasa seperti selamanya. Angin membawa suara teriakan dan jeritan pada telinganya. Akhirnya, pemandangan rumahnya telah nampak di depan mata.
" victoria! " berteriak memanggil satu-satunya keluarganya, jeanne membuka pintu dan melihat adiknya yang terdiam dengan wajah penuh ketakutan... Namun, ketika jeanne masuk melalui pintu rumah tersebut, ekspresinya dalam sekejap berubah. "kakak , Kamu baik-baik saja?!" kata adiknyanya, dengan tangannya yang kecil , memeluk Enri. ", jeanne onee-chan...hiks"
Saat mereka berpelukan, sebuah siluet seseorang masuk melalui pintu. Dengan berdiri menghalangi cahaya matahari seseorang berpakaian pelindung lengkap dengan lambang familia tak diketahui.
knight itu menggenggam pedangnya dan menatap mereka berdua dengan dingin di dalam helmetnya , menghitung keseluruhan keluarga arc. jeanne merasa kemarahan berkobar dari dalam dirinya ketika melihat knight itu.
merasakan sedikit ancaman pada tatapan yang diberikan oleh gadis didepannya , knight itu mengayunkan pedangnya kepada jeanne.
/ shiing *menghindar* / dengan reflek yang bagus , jeanne mampu mengelak dari serangan ceroboh knight itu. membuatnya mempunyai waktu untuk mengambil dan menusukan tombaknya ke leher arah knight , seketika membuatnya berlumuran darah dari serang vital yang diterimanya meskipun tombak itu tidak seberapa ketajamannya.
ada sedikit perjuangan darinya , tapi setelah beberapa saat , knight itu tersungkur mati kehabisan darah. merasa akan menarik perhatian , jeanne menggendong adiknya di punggungnya dengan satu tangan lalu satu tangan lainnya memegang tombak dan dengan cepat berlari ke dalam hutan, meninggalkan suara dari kuda, teriakan, logam yang beradu dan bau benda yang terbakar.
dari segala sudut desa , situasi ini masuk ke dalam telinga, mata dan hidung jeanne. Sebenarnya mereka ini dari mana? jeanne berusaha keras mencari tahu sambil berlari. Berlari hingga batas akhir tubuhnya, atau sembunyi di sudut rumah. kewaspadaan tingkat tinggi menghantui badannya dan detak jantungnya yang keras bukan hanya disebabkan karena dia berlari. Sementara itu, karena merasakan tangan kecil yang berada di genggamannya seketika memberinya motivasi untuk berlari lagi. Yaitu nyawa adiknya.
diikuti dengan tangisan minta tolong , jeanne mengigit bibirnya , sementara itu dia sama sekali tidak memperlambat kecepatan berlarinya untuk kabur dari para penjahat yang menghancurkan desa mereka. meski dia ingin menolong , menyelamatkan , jumlah mereka terlalu banyak untuk dilawan . ditambah dengan perlengkapannya tak memadai semakin tidak berdayanya dia. dan siapa yang tahu jika mungkin ada seorang level 2 diantara orang-orang yang menyerang desanya.
berlari menuju kedalaman hutan. jeanne masih bisa melihat di sudut matanya jika para penyerang masih mengejarnya. kekuatan fisik jeanne masih diatas rata-rata orang normal . dengan perkiraan pengalamannya dalam berburu dan teknik senjatanya selama ini , dia akan bisa mengalahkan seseorang yang diberikan falna berlevel 2 pemula dijalannya. meski begitu , tidak berlebihan untuk mengatakan jika sebuah falna di level yang sama dengannya , jauhlah lebih tinggi darinya.
saat dia berpikiran begitu sambil berlari , tiba tiba didepannya , muncul sebuah portal yang berbentuk oval , berwarna rubi merah pekat kecacatan yang membuat pengejarnya juga ikut terkejut.
------------------------
note
( world mapnya bisa lu liat di komentar )
sekian tehrihmah - kasieehhhhhh bye~~~~