Mungkin sudah 5 hari sejak aku tinggal di dalam dunia novel, aku merasa sangat bosan dan selalu saja di marahi oleh Duke sialan itu
Duke itu terus membawa sial ke dalam hidup Lian, termasuk aku
Lian sangat sabar ya, aku kagum dengan wanita seperti nya, tapi aku cukup kecewa bahwa Lian adalah tokoh FL yang cukup lemah dan naif
Dan sekarang keseharian ku selalu di dampingi oleh pelayan ku, Clai, dan keponakan aneh tapi imut milik nya yang bernama Li Han lee
Nama itu cukup seperti orang yang ada di south Korea, dan tidak terlalu berkelas
Aku sempat berpikir keras tentang bagaimana Li Han mendapatkan nama yang khas itu, pada zaman modern di south Korea, aku tidak asing dengan nama Han yang juga merupakan sebuah nama klan di zaman yang sangat dahulu.
Saat ini, perempuan yang membosankan bermalas-malasan dengan sebuah buku di tangan nya, rupa nya di tempat ini terdapat sebuah perpustakaan besar yang dipenuhi dengan buku yang tebal.
"Hm, setidaknya ada satu buku yang dapat menarik perhatianku" dalam 5 hari ini, bahasa ku mulai menjadi terlalu baku dan formal
AKU BUTUH SUATU DORONGAN UNTUK KEMBALI SEPERTI SEMULA!
Aku tidak ingin selama nya berbahasa formal!
"Haahh.." tubuhku terbaring terlentang di atas kasur lembut, dengan itu aku pun menyenderkan kepala di atas buku yang terbuka, aku adalah beyrina,
berumur 21 tahun dan seorang perawan tanpa pekerjaan.
Lalu..
"Nona!" Aku tersentak dengan kencang, membiarkan tubuhku secara refleks duduk dengan muka kaget. Rupa nya Li Han ada disini
Tidak seperti biasa nya, Li Han kali ini mengunjungi kamarku dengan sebuah piring di kedua telapak tangan gadis imut itu, "apa yang kau bawa, Li Han?" Aku bertanya dengan sedikit antusias
"Aku dan paman Clai membuatkan nona Lian sebuah kukis manis dan berbentuk lucu!" Li Han dengan menggemaskan nya berkata dengan suara jernih dan selembut sutra
Achk! Lama lama aku akan menjadi orang yang genit kau tau!?
"Clai? Kenapa pamanmu juga ikut membuat" ya, sudah 5 hari sejak aku tinggal disini dan aku sudah mulai membaca gerak gerik pelayan tua itu, dari segi muka memang tidak bisa di tandingi, tetapi perilakunya masih menjadi misteri
Pertama kali nya aku melihat dia tersenyum hanya saat aku ada di greenhouse, setelah nya dia tidak pernah lagi tersenyum,
Dan aneh nya, sekarang dia malah membantu membuatkan sebuah kukis dengan bentuk.. yah, kukis nya terlihat gosong
Apa.. ini benar benar bisa dimakan?
"Um, Li Han"
"Ya nona?"
"Kenapa, kukis ini gosong?"
"O-Oh, itu, aha..haha.." Li Han tertawa dengan sedikit panik
"Aku dan paman, uhm, berkelahi beberapa jam.. dan mulai melupakan kukis nya"
"Li Han, apa kau lupa? Bahan ini tidak pernah ada di resep nya, bodoh"
"Berisik! Aku sedang memasak kenapa di ganggu" Li Han dengan tangan lincah nya mulai membuat bentuk dari kukis nya dengan adonan
"Maksudku krim ini bodoh, kenapa kau memasukkan garam di dalam nya?" Clai menodongkan sebuah plastik yang dipenuhi dengan krim putih tercampur dengan garam, ujung nya sudah di potong agar krim nya keluar lalu di pasang sebuah corong semprot berbahan logam
"Garam? Aku kira itu adalah gula" Li Han tanpa bersalah nya berkata dengan noda adonan di beberapa area baju dan tangan nya, mungkin di wajah nya juga
Astaga, anak ini terlihat berantakan
"Dan untuk apa kau membuat adonan yang baru? Kukis yang tadi sudah di dalam oven tanah liat" ya, oven tanah liat yang berukuran sedang bisa mematangkan adonan kukis yang masih mentah, dengan api membara dipenuhi batu bara
Menghela nafas, Clai yang sedang dalam akhir hayat nya ingin sekali untuk beberapa jam merehatkan diri di atas tempat duduk awet dan empuk
"Sebenarnya apa tujuan kita disini" Clai dengan malas nya menatap Li Han yang sedari tadi masih membentuk-bentuk adonan
"Diam! Kau harus nya tetap menatap kukis yang sedang di masak itu, kau tidak mau itu gosong kan?"
Dasar anak durhaka, di pukul nangis
"Aw, perkataan mu sangat menyakitkan" komentar Clai dengan sangat sarkas, diri nya ingin menjewer telinga Li Han
"Ini permintaan ku, jadi kau harus mengikuti nya" Li Han mendengus kesal, imut tetapi menjengkelkan
"Terserah kau" pria tua ini sudah tidak bisa lagi bertindak lebih jauh, ia butuh istirahat
Tidak, ia butuh suatu hal yang menyakitkan
Apa? Itu sangatlah aneh, berpikir bahwa hal seperti itu adalah sebuah hal yang sangat adiktif
Dan hal ini menjadi topik pembahasan acak, pikiran Clai saat ini sangat acak
"Tunggu, bau ini" Li Han mencium bau hangus dari suatu tempat
"Oh, kukis nya hangus" Clai hanya bisa menatap semua kukis itu hangus, mungkin ia lebih sering melamun
"Kenapa tidak cepat cepat kau ambil! Dasar!" Li Han dengan marah nya menarik kerah Clai, Li Han dari hari pertama sudah bersumpah ia tidak ingin bersama Clai lagi, tapi 'paman' nya yang menjengkelkan itu terus saja bersikap dingin dan kosong
Walaupun Li Han memegang kerah Clai dengan erat, ia tidak bisa melihat satupun emosi di wajah nya.
Li Han terlihat kaget sekarang, dan melepaskan kerah Clai dengan sedikit tergoyah
"Kenapa?"
"A-Ah, tidak apa apa" li Han tersenyum kecil
Ini yang kedua kali nya Li Han melihat sebuah tanda yang membuat nya tidak enak, ia merasa sedih tanpa alasan apapun
Clai yang mengetahui itu menutupi leher nya dengan kerah baju
"Kau saja yang memberi itu, aku tidak bisa lagi bergerak" asal kalian tahu, pria tua ini sudah mencapai umur ke-51 nya, ia seharus nya beristirahat,
tapi tubuh nya terlihat bugar dan segar, masih bisa berkelana jauh dengan tampang yang berkilau
"Apa kau benar benar menjadi lebih tua? Aku tidak mengetahui itu" Li han mengambil piring yang dipenuhi dengan kukis gosong, "apa memberi nya ini sudah cukup?"
"Kau bilang memberi nya kukis gosong akan cukup? Tentu tidak." Clai duduk di atas bangku kayu di dekat meja masak
"Benar juga.. tetap! Kita sudah susah payah membuat nya, jadi aku akan sajikan" girang nya dengan putus asa
"Gadis gila." Clai lagi lagi menghembuskan nafas berat
"Yah.. begitulah cerita nya"
Rupa nya Li han lebih buruk dalam hal memasak dari yang aku duga. Kukira karakter nya lihai dalam memasak dan bersikap lucu
Dan juga karakter clairo yang masih menjadi pertanyaan,
Hahh.. masih banyak hal yang tidak ku ketahui
Keluarga ku, aku merindukan mereka, ayah.. ibu dan adik laki laki ku pasti menunggu diriku untuk pulang ke rumah
Sedangkan aku hanya seorang pengangguran dengan uang hasil menjual novel lama yang dulu aku baca. Padahal aku sudah berjanji untuk mencari pekerjaan di kota
Ah, aku sangat merindukan mereka
Sialan, kenapa aku harus terjebak di dalam novel ini?
Kenapa harus aku?
Kenapa?
Aku benci mereka semua, aku benci menjadi Lian yang naif dan polos, aku benci berhadapan dengan Duke itu
Aku benci kehidupan membosankan ku, mengapa aku selalu saja sangat membenci hal-hal yang kecil? Aku terlalu sensitif,
Tidak, aku hanya ingin pulang ke rumah ku.
dan ini bukanlah rumah ku.
Tepat nya, ini adalah rumah lian, dan tubuh cantik ini tubuh Lian
Kau harus nya sadar, kau bukan Lian Agriwche.
"Nona.. bagaimana kalau anda keluar untuk berpiknik?" Keponakan Clai ini sangat yakin bahwa nona Lian memiliki banyak sekali pikiran di kepala nya, ia tidak ingin Lian jatuh sakit atau menjadi depresi.
"Piknik? Dengan siapa?" Aku bertanya kembali dengan wajah sedikit bingung
"Tentu saja dengan ku dan paman!"
Krik~ krik~ krik~
"..Apa?"
"Ya!"
Bukankah ini menjadi rencana yang sangat buruk? Tidak, ini sekelas dengan bencana. Kenapa Li Han harus mengajak paman nya juga? Kau tahu betapa canggung nya situasi saat ada dia?! Aku seperti berhadapan dengan salah satu leluhur atau kakek buyut ku!
"Li Han, aku sebenarnya penasaran dengan umur nya" ini kesempatan ku untuk mengetahui lebih banyak tentang karakter satu ini.
"..Umur paman ku? Dia ada di umur lima puluh nya" l..lima puluh?
Lima, PULUH?
"Aku tidak percaya bahwa dia sudah sangat tua, bagaimana bisa dia memiliki wajah yang masih awet dan tampan?" Aku tercengang, sial! Bahkan diri nya yang sudah tua masih terlihat awet muda,
Kalau tubuh asli ku yang menjadi tua, mungkin aku sudah tidak bisa berjalan.
"Ha! Walaupun muka nya tampan, sikap nya sangat menjengkelkan" Li Han dengan sedikit bumbu tajam di lidah nya berkata dengan sangat mengkritik.
Bukankah keponakan nya ini terlalu membenci nya? Keluarga yang cukup aneh.
Sejak aku bertemu dengan Clai, dia tidak pernah melakukan hal yang membuatku jengkel. Pasti nya karena dia sudah tua dan tidak mungkin melakukan hal yang kelewat konyol,
Aku tidak tahu pasti mengapa mereka berdua secara spontan berada di kediaman ku, sebagai seorang pelayan dengan keponakan nya yang manis.
Karakter ini tidak pernah ada dan tidak pernah muncul di dalam skenario novel, dan itu menjadi pertanyaan yang belum terjawab
Aneh, semua ini terasa aneh, seperti hal nya sebuah situasi yang memang sudah terencana dari awal. Aku pasti nya mengetahui ada hal yang mencurigakan sejak mereka berdua tiba, bagaimana kalau mereka adalah pembunuh bayaran yang menyamar? Tetapi mereka pasti nya sudah membunuhku dari hari yang lalu.
Dan juga, banyak sekali surat bertumpukan di atas meja itu. Ya, meja di dekat tempat tidur ku, semua itu adalah surat undangan dari berbagai Noble
Tapi aku masih bingung tentang status ku sekarang, memang nya aku sudah memiliki martabat ku kembali sebagai anak seorang Duke? Tentu nya tidak. Lalu mengapa mereka terus terusan mengirim banyak kartu undangan hah!?
Mereka hanyalah orang-orang yang menjilat orang berstatus lebih tinggi dari mereka, pasti nya mereka tidak selevel dengan Lian
Mereka tidak punya satupun rasa malu. Aku membenci mereka
".. baiklah" aku hanya bisa pasrah dengan kenyataan.
"Syukurlah kalau nona mau!" Keponakan Clai tersenyum dengan aura positif nya mengubur suasana negatif ini.
Sebuah tikar berukuran besar di tidurkan di atas rumput, saat ini kami ada di garden untuk sekilas melihat pemandangan sekitar.
Aku berada di ujung tikar dengan sebuah kacamata hitam, sedangkan Li Han dan Clai hanya menatap diriku dengan seksama.
"Nona, apa mungkin nona sensitif akan sinar?" Tanya seorang gadis
Li Han lagi lagi melantunkan sebuah pertanyaan yang sekarang sudah seperti sebuah melodi di telingaku
"Tidak, aku hanya ingin memakai nya" bukan karena aku sensitif terhadap sinar, aku hanya ingin memakai sebuah kacamata. Itu saja alasan ku
"Tetapi tujuan kita di sini adalah untuk melihat sunset, nona Lian" tambah Clai dengan nada bariton yang serak tetapi halus "anda pasti nya sudah mengetahui apa itu sunset".
Tentu saja! Aku tahu apa itu sunset dan bagaimana cara menikmati pemandangan tersebut. Rasa nya juga sudah lama sejak aku melihat fenomena itu
Saat itu juga kami memandang langit sore, matahari mulai terbenam dan angin sejuk meniup ke segala arah. Ah,
Sudah lama rasanya, setiap kali aku ada di rumah sendiri, pasti aku selalu melihat matahari terbenam sambil meminum sebuah teh.
..aku, rindu dengan keluarga ku.
Mengapa hati ku terasa sakit? Pada saat itu aku memeluk kedua lutut ku dengan muka yang terlihat pahit.
Aku menyedihkan, bukan?
"Nona? Apa nona baik baik saja?" Li Han berkata dengan cemas, dan Clai masih menatap matahari yang mulai terbenam dengan langit berwarna oranye cerah.
Mata ku dengan tiba-tiba mengeluarkan secercah cahaya, pandang mengarah ke wajah Li Han yang mulus, Aku menyadari sesuatu.
Benar, aku sekarang tidak sendirian.
Ada mereka berdua di sisi ku, tidak tahu sejak kapan tetapi.. pada saat itu aku mulai melihat mereka sebagai teman
Aku tidak sendirian lagi, mungkin hari ini akan menjadi kenangan baru bagiku.