Chereads / Celina Das Meer / Chapter 1 - PROLOGUE

Celina Das Meer

Time_Tigrerly
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 1.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - PROLOGUE

Suatu hari, di sebuah mall. Suasana mall sangatlah ramai dan padat. Banyak orang-orang yang berlalu-lalang kesana kemari, menjalani kesibukan dan aktivitasnya masing-masing, serta banyak mobil-mobil dan motor-motor yang terlihat berjalan memasuki dan keluar dari mall tersebut.

Sementara itu, di parkiran motor di luar mall… Terlihat dua orang pria remaja yang sedang berjalan menuju pintu masuk mall tersebut, seraya berbincang-bincang, membicarakan sesuatu.

"Eh, kamu udah ngerjain ini belom?" tanya salah satu remaja tersebut kepada temannya.

"Belum nih." Jawab temannya tersebut, seraya terus berjalan menuju mall tersebut.

Tanpa disadari, mereka sempat melewati seekor anjing Dobermann yang sedang mengendus-endus jalanan. Anjing tersebut kemudian mengangkat kepalanya dan melihat ke arah mereka berdua.

.

Kedua remaja tersebut sampai di lobi di depan pintu masuk mall dan berjalan ke arah pintu masuk, dan tiba-tiba saja…..

GRAWRRR!!!

KRAUK!!!

Anjing yang tadi tiba-tiba saja menerjang salah satu remaja tersebut, dan mengigit lengannya. "GWAAAAAAAAAAHHH!!!!" Teriak remaja tersebut, seraya terjatuh ke belakang dalam posisi duduk.

Dengan geraman yang dibuat anjing tersebut, anjing tersebut terus menerus mengigit remaja tersebut, yang mana membuat remaja tersebut mencoba melepaskan gigitan anjing tersebut. Akan tetapi, tidak peduli seberapa keras remaja tersebut mencoba, anjing tersebut tetap tidak mau melepaskannya begitu saja dan terus memperkuat gigitannya. Hal ini membuat remaja tersebut semakin berteriak kesakitan.

"Hush! Hush!" Ucap temannya yang mencoba membantu temannya dengan mengayunkan tasnya kedepan wajah anjing tersebut, beberapa kali. Akan tetapi anjing tersebut tidak berkutik sama sekali. Hal ini pun membuat kepanikan disekitar lobi mall. Orang orang yang berada di luar mall langsung berkumpul di tempat kejadian. Akan tetapi, bukannya menolong mereka, orang-orang yang berada disana hanya bisa diam saja, melihat kejadian tersebut, dan beberapa diantaranya ada juga yang hanya merekam kejadian tersebut dengan smartphone mereka.

Satpam yang tadinya berada di depan pintu masuk, juga langsung berlari menghampiri kedua remaja tersebut. "Pak, pak, pak! Tolong pak! Tolong!" ucap remaja tersebut panik.

Satpam tersebut kemudian mencoba menginjak-injak badan anjing tersebut beberapa kali, akan tetapi anjing tersebut hanya bisa terdorong ke samping seraya menggeram. Sebelum pada akhirnya, anjing tersebut juga menerjang, lalu mengigit kaki satpam tersebut. "UAAAAAAAAAAAAAAARGH!!!!" teriak satpam tersebut yang terjatuh dalam posisi duduk. Akan tetapi, satpam tersebut dengan cepat menendang kepala anjing tersebut beberapa kali, yang mana pada akhirnya anjing tersebut melepaskan gigitannya dan lari terbirit-birit.

.

Suasana kemudian kembali tenang. Orang-orang yang tadinya hanya menonton saja, langsung berkerumun dan mencoba membantu remaja dan satpam yang terkena gigitan anjing tersebut, berdiri.

"A-aw~!" rintih remaja tersebut kesakitan, seraya memegangi lengannya yang terluka.

"Ya ampun~. Ini mah harus cepet-cepet dibawa ke rumah sakit, mas. Kalo nggak, nanti bisa-bisa bertambah parah." Ucap salah satu pria dewasa yang berada di sana.

"Eh, eh, eh! Tunggu dulu, tunggu dulu, tunggu dulu!" Ucap salah satu gadis yang masuk ke dalam kerumunan, seraya mengangkat smartphonenya. "…Menurut website mbah Giggle di sini, sebelum di bawa ke dokter… orang yang terkena gigitan anjing lukanya harus dicuci terlebih dahulu pakai sabun, lalu dipakai antiseptik dan juga diperban. Supaya infeksinya tidak terlalu cepat menyebar!"

Orang-orang yang berada di sana pun mengangguk setuju dengan ucapan gadis tersebut. "Ya udah kalau begitu. Kalian cuci saja dulu lukanya di dalam mall. Baru nanti setelah itu kalian pergi ke dokter." Ucap salah satu bapak bapak yang berada di sana.

Teman dari remaja yang terluka tersebut kemudian mengangguk dan berterima kasih, "Terima kasih banyak ya pak, atas sarannya~."

Setelah semua masalah selesai di atasi. Orang-orang yang berkerumanan tersebut satu persatu meninggalkan lokasi kejadian, dan kembali menjalani aktivitasnya masing-masing. Beberapa diantaranya juga ada yang masih berkerumun, membicarakan hal yang barusan.

Sementara itu, teman dari remaja yang terluka tersebut kemudian melepaskan jaketnya dan menutupi luka yang didapatkan oleh temannya tersebut. "Ayo Ray, kita masuk dulu. Habis itu–" ucapnya yang terputus, begitu melihat wajah temannya yang tiba-tiba saja menjadi pucat. "…Eh, kamu sakit, Ray? Kok wajahmu tiba-tiba saja jadi pucet begitu?"

Ray pun kemudian memegang dahinya, lalu ia juga memegang kedua pipinya sendiri. "Oh~. Udah, gak papa kok. Paling-paling…. Ini karena efek syok yang tadi, gara-gara kejadian yang barusan."

Awalnya remaja tersebut ragu dengan jawaban temannya tersebut. Akan tetapi, karena yakin dengan jawabannya tersebut, ia kemudian mengangguk, lalu ia pun mengantarkan temannya tersebut masuk ke dalam mall.

Sementara itu, di tempat anjing yang menyerang remaja dan satpam tersebut berada… Anjing tersebut seperti biasa, mengendus-endus jalanan di sekitarnya, dan ketika ia mengangkat kepalanya… Terlihat, anjing tersebut memiliki mata berwarna putih keseluruhan dengan air liur yang menetes keluar dari mulutnya.