Chereads / La Vida Cousin's: ALARICE ACADEMY / Chapter 2 - [02]. First Meet

Chapter 2 - [02]. First Meet

"Nona Vien La Vida, saya tak menyangka kau mendapat satu Syns dihari pertama masuk sekolah."

"Saya tak akan melunjak, jika ia tak memulai." Vien melirik Quine yang babak belur. Ia dihajar habis-habisan oleh Vien

"Tapi harusnya kamu tau batas!."

"Batas?. Apa yang kalian tahu tentang batas?. Kalian melakukan semuanya tanpa batas bukan?. Saya tak peduli mau dia anak menteri yang ada hubungannya dengan asrama ini. Karena bukan keinginan saya untuk berada disini, silahkan keluarkan saya. Dan kita lihat … siapa yang akan menyesal. Saya permisi." Vien tak menghiraukan panggilan pengawas kedisplinan

Saat gadis itu keluar, ia melihat tiga gadis lain yang memperlihatkan wajah khawatir. Mereka lalu serentak memeluk Vien

"Kenapa kalian disini?. Semua anak baru masuk ke aula bukan." Tebak Vien

"Kami khawatir padamu. Bagaimana jika kau dikeluarkan?. Harusnya kau tahan amarahmu!." Tutur Amora, si putri duyung

"Kau tahu aku tak bisa. Apa mereka tahu?." Tanya Vien

"Kalau untuk sekarang mungkin tidak, karena mereka sedang praktek di luar asrama. Tenang saja kak Exotica tak akan menghipnotismu." Ucapan Ivory membuat semuanya merinding

Mereka mengingat alasan Exotica masuk ke asrama ini, karena ia menggunakan Hypher-nya untuk mengendalikan orang yang disukainya. Tapi orang itu kini malah masuk rumah sakit jiwa

"Ivory tolong jangan melayang, kau mengerikan." Ujar Amora. Ivory adalah seorang hantu. Ivory terkekeh lalu menurunkan kakinya

"Vien."

Keempat gadis itu dikagetkan dengan bu kepala sekolah yang tiba-tiba muncul

"Ikut aku." Setelah mengatakan itu Fantasia menghilang

"Ah bagaimana jika kau benar-benar dikeluarkan?!." Panik Amora

"Tenang saja. Aku bisa memutar balik. Kembalilah ke aula." Ujar Vien

"Baiklah jaga dirimu. Ruang kepsek ada di paling atas." Ucap Violen

Ketiga sepupunya pun pergi. Vien memastikan tak ada yang melihat lalu menghilang. Untuk diusianya bisa melakukan teleportasi adalah suatu hal yang mustahil. Hypher dan wujud Mythgium akan keluar diusia 10 tahun. Diusia 11 tahun hingga 13 tahun, pada umumnya hanya bisa menerbangkan sesuatu. Diusia 14 tahun hingga 17 tahun, pada umumnya hanya bisa membuat perubahan, seperti mengubah topi menjadi burung. Diusia 18 tahun hingga 20 tahun baru teleportasi. Diusia 21 tahun hingga keatas, bisa memanggil Guardian

Vien sudah mempelajari semuanya karena rasa penasarannya. Kecuali memanggil Guardian, hal itu terlalu susah membuatnya terlalu malas. Ah satu lagi, ada juga Hypher berupa teleportasi. Tapi Mythgium yang memegang Hypher ini bisa membuka portal atau gerbang teleportasi. Berbeda dengan yang dipelajari Mythgium pada umumnya, mereka hanya bisa memindahkan diri mereka sendiri ke tempat yang tidak terlalu jauh

Vien sampai di lantai atas yang sepi karena tempat itu khusus guru penting dan mereka sedang pergi menemani murid angkatan ketiga praktek diluar. Gadis itu berjalan dan sesekali mendesis kecil karena merasa sakit di pundaknya, walau tadi sudah diobati Amora

"Disini kan?." Vien mendorong sebuah pintu besar berwarna emas. Agak susah sih karena berat dan pundaknya, jadi pintu hanya terbuka setengah

"Wow." Vien menatap kagum ruangan itu. Tenyata seperti ini ruangan kepsek. Vien melihat seorang wanita yang memakai gaun dan penuh bunga di seluruh tubuhnya, mulai dari rambut hingga gaun. Ia terlihat seperti seorang dewi

"Duduklah sayang." Ujar Fantasia ramah

Vien mengerutkan keningnya merasa ada yang aneh

"Haha jangan berpikir yang tidak-tidak!. Aku tak akan menyakitimu." Ujar Fantasia. Akhirnya Vien pun duduk dan berusaha untuk mengosongkan pikirannya, karena Hypher Fantasia adalah Read Mind

"Kau tahu alasanmu kupanggil bukan?." Tanya Fantasia seraya menuangkan teh bunga merah

"Untuk mengeluarkanku?." Vien dengan santai menikmati teh tuangan kepseknya

"Aku mengenal kedua kakakmu. Youzu, si putri duyung. Dan Prisca, si hantu. Kedua kakakmu sudah mendapat 3 Stella, itu hal yang-."

"Jika anda memanggil saya hanya untuk memuji kakak saya, lebih baik saya pergi." Vien berdiri dan hendak pergi. Tapi tiba-tiba ia tak bergerak, merasa seperti ada sebuah tali tak kasat mata yang mengikat dirinya

"Lepaskan aku!."

"Duduk dulu. Aku belum selesai bicara." Fantasia menarik tangannya hingga Vien duduk, masih dalam keadaan terikat

"Kedua kakakmu sangat berbeda darimu. Mereka anak yang kalem dan memilih diam daripada berbuat. Ya kau juga seperti itu, tapi kau tak bisa menahan amarahmu." Vien memutar matanya malas

"Lalu?. Kau mau aku melakukan apa?."

"Cara kau melawan nona Madison sudah kelewat batas. Kau masih berusia 16 tahun, lalu bagaimana bisa meretakkan tanah seperti itu." Fantasia mengintimidasi

"Karena aku adalah reinkarnasi dan lebih tua darimu." Ucap Vien dengan serius. Fantasia terdiam

"Pfftt, hey jangan terlalu tegang!. Aku hanya bercanda." Vien tertawa kecil

"Kau sepertinya sangat hebat ya. Setiap siswa yang mendapat Syns pertama akan diberi ujian. Jadi Vien kau akan diberi ujian malam ini, kau bisa menyerah. Tapi Synsmu tak akan berubah dan kau mendapat catatan buruk di Alarice. Tapi jika kau berhasil, Syns itu akan digantikan dengan Stellar. Bagaimana?. Tawaran yang cukup menggiurkan bukan?."

Vien membuang nafasnya dan berdiri. Ikatan tak kasat mata itu sudah menghilang

"Sebenarnya aku tak tertarik. Jadi jangan meminta pendapatku, berikan aku perintah. Seperti itu bukan, teknik kerja kalian?." Vien mendekatkan wajahnya ke wajah Fantasia yang datar

"Memperbudak dan bersembunyi di tempat aman." Ujar Vien mengintimidasi. Gadis itu menyeringai lalu berjalan pergi

"Sepertinya ada sebuah kesalahpahaman. Kami tak memperbudak. Kami hanya melakukan apa yang leluhur kami lakukan." Ujar Fantasia membuat Vien berhenti dan menengok

"Leluhur?. Hal kuno seperti itu masih kalian ikuti?. Bahkan sampai menimbulkan perang dan kematian?." Ucapan Vien membuat Fantasia terdiam

"Leluhur yang kalian kagumi itu … adalah sumber dari perpecahan para Mythgium. Sama seperti manusia, pemerintah adalah pemicu dari perpecahan. Jadi mau bagaimanapun kalian menyelamatkan, nyatanya … kalian bukanlah seorang penyelamat. Melainkan seorang penghancur." Setelah mengucapkan itu Vien pergi meninggalkan Fantasia yang terdiam

'Bagaimana bisa anak berusia 16 tahun tapi sudah berpikir seperti itu?. Bahkan ia tahu apa itu reinkarnasi. Vien La Vida, sebenarnya siapa kau?'

🛤️🛤️🛤️

"Argh!. Tak kusangka kita satu kamar!." Ujar Amora kesenangan

"Iya. Syukurlah, aku tak terlalu bisa berteman dengan teman sekamar." Tambah Ivory

Empat gadis itu berjalan menuju kamar mereka sambil berbincang. Hingga sampai ke kamar, Vien membuka pintu dan terkejut menemukan 7 laki-laki disana yang sedang bermain kartu

"Ahh sepertinya kami salah kamar." Vien hendak menutup pintu lagi tapi suara di dalam menahan

"Tidak-tidak. Ini kamar kalian, bukan kami." Ujar laki-laki itu panik

"Lalu kenapa kalian disini?." Tanya Violen

"Kami adalah vampir. Kalian tahu jika kami tak suka siang hari, jadi kami menjadikan kamar ini tempat bolos karena sudah berapa tahun tak diisi." Jawab laki-laki lainnya

"K-kamarnya biar kami yang bereskan."

7 laki-laki itu dengan cepat bergerak dan membereskan kamar itu dengan hati-hati. Keempat gadis itu mengulum senyumnya karena merasa laki-laki itu lucu

"Sudah!. Hehe, maaf sudah mengotori kamar kalian."

"Tidak apa. Terimakasih sudah mau membereskannya." Vien tersenyum kecil membuat laki-laki itu tersipu malu

"B-boleh kita berkenalan?. Kami adalah MoonArk, seorang vampir. Aku Regan, Hypherku ialah gerak cepat. Kau bisa melihatnya tadi."

"Aku Aaron!. Hypherku gravity, aku bisa berjalan di dinding!." Ucapnya riang dan benar-benar berjalan di dinding

"Aku Klevin, Hypherku adalah bayangan. Salam kenal."

"Aku Micle, Hypherku ialah telepati."

"Oscar, laki-laki paling berkilau diantara mereka. Hypherku ialah kuat. Aku bisa mengangkat besi lho."

"Tak usah dengarkan dia. Aku Orbit, Hypherku api!."

"Dan aku Nicho, aku setengah vampir setengah serigala."

"Salam kenal. Kami Viva. Namaku Vien, seorang Werewolf dan Hypherku ialah telekinesis."

"Ah aku Ivory, seorang hantu. Hypherku ialah rambutku yang bisa bergerak." Rambut gadis itu bergerak dan melambai

"Aku Amora, seorang putri duyung dan juga Healer."

"Dan aku Violen!. Kalian lihat sayapku kan?. Aku seorang peri dan bisa membuat beragam ramuan."

MoonArk dan Viva berbincang sebentar. Hingga bel berbunyi membuat MoonArk harus pergi

"Vien!."

Vien berbalik dan menatap Regan yang melambaikan tangannya lucu serta bersemangat. Vien terkekeh dan juga melambaikan tangannya lalu hendak masuk ke kamar. Tapi tiba-tiba gadis itu berhenti dan berbalik menatap tubuh MoonArk yang sedikit lagi hilang

'Kenapa … ada sayap iblis dan malaikat di pundak mereka?'