Mendengar hal itu kepalaku langsung sakit dan mengingat kenangan yang tidak pernah ku alami sebelumnya, dan setelah itu tiba tiba badan ku langsung lemas tidak berdaya,Lalu aku seperti berada disebuah ruangan perpustakaan dengan seseorang yang tidak asing bagiku, ia terlihat sedang berbicara namun aku tidak bisa mendengar dengan jelas suaranya.
Lalu ada suara yang memanggil diriku dan aku tau betul siapa pemilik suara itu, tapi aku masih belum bisa menyimpulkan apa yang terjadi kepadaku saat ini, suara itu masih terus memanggilku seperti menuntunku ke suatu tempat, aku mengikuti arah suara itu dan sampai disebuah taman dan disana aku melihat wanita itu.
"katakan yang sebenarnya,siapa kamu?"tanya ku dengan nada keras, dengan wajah tersenyum dia menjawab "aku adalah masa lalu mu dan masa depanmu. saat ini kamu tidak menganggapku ada namun dimasa lalu dan masa depan yang akan datang kamu akan selalu ada untukku" dan kemudian ia menunjuk ke arah sebuah pintu sambil berkata "kenyataan dibalik semua ini ada di ruangan itu, namun kamu yang sekarang belum memiliki kunci untuk membukanya", lalu tiba tiba aku terbangun ke dunia nyata dan mengagetkan semua orang yang ada di ruangan tempat aku dirawat.
Robert menceritakan semuanya yang terjadi kepadaku dan aku merasa kalau apa yang terjadi dialam bawah sadarku itu adalah hal yang pernah aku alami, aku disarankan untuk istirahat selama 3 hari di rumah sakit demi membuat tubuhku bisa kembali bekerja, dan selama aku dirawat Haruka setiap hari menjengukku untuk mengecek perkembangan kesehatanku, entah kenapa aku merasa pernah merasakan hal ini saat aku sakit, perasaan yang tidak asing dan ingatan yang terus memberontak keluar agar aku mengingat semua kejadian yang lalu membuatku tidak bisa tidur, aku menanyakan apakah Haruka pernah merawat orang lain namun ia menjawab baru pertama kali merawat seseorang selain keluarganya.
Setelah 3 hari berlalu aku diperbolehkan pulang oleh dokter namun aku tiba tiba mengingat perkataan Hendrick tentang Haruka, padahal aku berusaha untuk melupakan perkataannya karena itu seperti masalah pribadi untuk Haruka dan diriku karena aku yang sekarang lebih memfokuskan diri untuk menyelesaikan kasus.
Seperti biasa dipagi hari aku membaca laporan selama 3 hari aku absen di tugas sambil minum kopi di cafe milik Haruka, dan didalam laporannya ada sebuah catatan bertuliskan sama seperti yang Hendrick katakan, setelah mempertimbangkan untuk bertanya kepada Haruka selama lebih dari setengahjam akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya kepadanya. "Haruka, aku ingin bicara" kataku, "iya ada apa Akira?" jawabnya, lalu aku menunjukan catatan tadi kepadanya, seketika ekspresi Haruka berubah seperti kaget dan menatapku dengan tatapan seakan tidak percaya.
"Jadi itu kamu, pantas saja aku merasakan sakit di hati ku setiap bertemu denganmu" kata Haruka sambil menahan tangis, lalu ia melanjutkan "aku sudah menunggumu setelah sekian lama, aku kira kita tidak bisa bertemu kembali", aku menjadi tambah bingung dengan perkataannya, lalu ia menangis dan memelukku sambil berkata " jangan tinggalkan aku lagi, aku menyesal telah memutuskan hal yang membuat kita berpisah"
Aku hanya terdiam mendengar hal itu dan tanpa sadar air mataku menetes,seperti seseorang yang bertemu dengan orang yang ia sayangi setelah terpisah begitu lama, aku ikut menangis karena perasaan yang aku rasakan, aku memang tidak bisa mengingat apa yang terjadi di masalalu, masa lalu yang aku hanyalah masa kecilku dihabiskan di sebuah panti asuhan dan bersekolah di akademi kepolisian, hanya itu saja yang bisa aku ingat tentang masalalu ku, karena itu aku kebingungan dengan keadaan ini, "Bisa kamu ceritakan apa yang sebenarnya terjadi?" tanyaku dengan nada lemas, sebelum Haruka memberi tahu kebenarannya tiba tiba lubang hitam muncul didalam cafe dan langsung keluar seseorang berbaju serba putih dengan wajah tertutup topeng sambil membawa pistol ditangannya.