Chereads / ⟨⟨Akuma No Kami⟩⟩ / Chapter 8 - 『Hari kedua : Part 1』

Chapter 8 - 『Hari kedua : Part 1』

Aku bangun di pagi hari, aku menuju ke tempat makan sambil membangun kan Uriel dan Sakai, saat kita sudah sampai ruang makan penginapan, ternyata di meja makan belum ada sama sekali makanan

Aku, Uriel, Sakai berencana untuk memasak bersama

"Uriel, Sakai, kalian ingin memasak? Terserah saja kita akan memasak apa"

"Baiklah, Umm, ayo kita memasak daging saja, kalian setuju?"

"Ah, aku setuju ayo berburu terlebih dahulu, tapi aku tidak akan ikut ya, soalnya sihir ku akan menghilang hewan buruan kita"

"Apakah kalian tidak ingat? Kemarin apa yang terjadi jika sihir ku aktif"

"Oh iya, kita melupakan nya, um baiklah aku dan Sakai berburu ya, sampai jumpa Yuichiro"

Setelah Uriel dan Sakai pergi, aku berkeliling desa untuk melihat lihat keadaan desa

Setelah aku berkeliling ternyata ada orang tua yang sedang terjatuh, lalu aku membantu orang tua tersebut

"Uh, apa kakek baik baik saja?"

"Iya nak, kakek baik baik saja, tapi bisa bantu kakek untuk pulang ke rumah kakek nak?"

"Oh tentu kek, aku akan membantu kakek, karena aku sedang memiliki waktu luang"

Aku mengantarkan kakek ke rumah nya dengan di pandu oleh kakek

Di saat sudah sampai ke rumah kakek, tiba tiba kakek menyuruh ku untuk mampir ke rumahnya sebentar

"Hei nak, masuklah sebentar, ada yang ingin kakek berikan kepada mu nak"

"Oh, baiklah kakek, aku akan masuk"

Di saat aku masuk, rumah kakek tersebut sangatlah rapi, dan banyak koleksi pedang

Aku pun melihat lihat pedang yang di pajang oleh kakek itu, setelah aku banyak melihat pedang kakek itu, aku menemukan pedang yang sangat bagus

Pedang itu ber bentuk sangat bagus dan ukuran nya pun sangat pas untuk ku, dan saat aku menyentuhnya, ujung pedang itu sangatlah halus dan tajam, ringan untuk di bawa kemana saja

Aku tertarik dengan pedang itu, di saat aku memegangi pedang itu tiba tiba kakek datang dan langsung ber teriak

"Hei nak apa yang kamu lakukan?!! Kenapa kamu menyentuh pedang itu, pedang itu sangat lah berbahaya"

"eh? Jadi pedang ini berbahaya? Apa yang berbahaya kakek? Tidak ada apa apa dengan pedang ini"

Kakek dengan wajah terheran heran melihat ku dengan wajah serius

"Um, sepertinya kamu terpilih untuk memakai pedang ini"

"eh?? Apa maksudnya terpilih? Apakah ada yang istimewa dari pedang ini?"

"Tentu saja, pedang ini hanya boleh di sentuh oleh orang tertentu yang dapat menahan sihir kematian pedang ini yang akan langsung menyala jika di sentuh"

"Maaf, kakek, bisakah kakek menjelaskan nya lebih rinci? Aku tidak paham sama sekali"

Aku bertanya sambil kebingungan

"Ini adalah pedang kematian, pedang ini akan membunuh siapa saja jika ada yang menyentuh, dan dulu ada seseorang yang ingin mencuri pedang ini, tetapi saat pencuri itu menyentuh pedang ini seketika pencuri itu mati secara langsung tanpa sebab, itulah sebabnya ini pedang yang berbahaya. Tetapi kamu malah bisa menahan sihir kematian pedang ini, jadi kamu lah yang terpilih"

"woahhh, ternyata begitu, memang sekuat apa pedang ini kek? Kenapa ada orang yang ingin mencuri nya?"

"Kekuatan pedang ini sangat lah Dasyat, pedang ini mampu membelah apa pun, bahkan bisa menghancurkan atau menghilangkan konsep kenyataan di dunia dan itu akan membuat seseorang yang tertebas tidak akan bisa hidup lagi maupun meregenerasi kan dirinya."

"Dan juga jika seseorang tertebas oleh pedang ini akan mati seketika, walaupun hanya tergores saja, karena pedanh yang kamu pegang itu langsung menyerang jiwa secara langsung dan akan membuat seseorang mati seketika, jadi berhati-hatilah menggunakan pedang ini"

"Woah, ternyata sangat hebat kekuatan pedang ini, ngomong ngomong, pedang ini bernama apa kakek?"

"Pedang ini adalah «Sword of Destruction» itulah kenapa Pedang ini banyak yang menginginkan nya, hanya saja terhalang oleh efek dari pedang ini yang membuat seseorang mati seketika"

"lalu, bagaimana jika pedang ini di curi oleh seseorang yang mampu kekuatan nya juga kakek?"

"Tenang saja, kamu tidak susah kawatir tentang itu, karena seseorang yang memegang pedang ini tanpa se izin akan langsung menebas orang itu, jadi kamu tidak usah mengkhawatirkan itu nak, karena pedang itu sudah menjadi milik mu"

"Um, baiklah kakek, aku akan pulang terlebih dahulu, sampai jumpa kakek"

Aku berlari sambil mengucapkan sampai jumpa ke pada kakek, aku merasa senang karena memiliki senjata ku yang hebat

Aku harus memberi tahu ini ke Uriel dan Sakai, agar mereka tidak menyentuh pedang ini

Hm, apakah mereka sudah selesai Berburu? Aku akan mengecek nya terlebih dahulu

Ah, ternyata mereka belum pulang, kenapa mereka sangat lama, aku akan menunggu nya sebentar lagi, dan jika mereka belum pulang, aku akan mencarinya

"..."

Setelah aku berputar keliling hutan, sama sekali tidak menemukan mereka, aku hanya merasakan aura mereka saja tapi tidak dengan keberadaan mereka

Aku akan terus mencari mereka berdua agar tidak terjadi hal yang buruk

Dan sesudah beberapa menit aku mencari mereka, akhirnya aku menemukan mereka berdua yang sedang melawan iblis

Iblis itu sepertinya bukan iblis biasa, iblis itu sangat mirip dengan iblis yang membunuh kedua orang tua ku

Aku berlari mendatangi Uriel dan Sakai, dan saat aku sampai ke mereka ternyata mereka kesusahan melawan iblis itu

"Uriel, Sakai, apa yang terjadi?"

"Yuichiro, iblis itu yang sudah Membunuh orang tua mu, jadi aku ingin Membunuh iblis itu agar bisa membalas kan dendam orang tua mu"

Ternyata memang benar bahwa iblis itu lah yang Membunuh orang tua ku

"Akhirnya, aku akan membunuh nya, hei iblis aku akan membunuhmu!!"

"Apa kau bodoh? Kekuatan mu masih lemah, dan berharap bisa mengalahkan ku? Rasakan sihir ku ini 『MagicBook』"

Saat aku menerima sihir tersebut, rasanya aku seperti ingin tertidur, sepertinya kekuatan sihir nya itu membuat lawan tertidur

Dan Uriel , Sakai tertidur karena sihir nya, dan aku yang dapat menahannya, tetapi, Kenapa sihir Ku tidak menyerang nya? Apakah dia tidak memiliki rasa ingin membunuh?

"Hei iblis, kenapa kamu tidak terbakar oleh sihirku? Harus nya kamu sudah terbakar karena sihir ku karena kamu ingin membunuh kita"

"Bodoh, aku memiliki penyangkalan sihir di dalam aura ku, tentu saja sihir mu tidak aktif karena sudah ku sangkal sihir mu itu, tapi anehnya bagaimana kamu bisa tidak terkena oleh sihir ku yang bisa membuat seseorang tertidur?"

Setelah aku mendengar perkataan iblis tersebut, aku menyadari nya bahwa aku memiliki perisai yang tidak terlihat

Mungkin kah perisai ini mampu menyangkal sihir juga? Hahaha, bagus aku tidak akan terkena oleh sihir nya

"Hei iblis bodoh, aku memiliki perisai sihir yang mampu menyangkal sihir juga, jadi kamu tidak akan bisa menggunakan sihir kepada ku, kukuku..."

"Sepertinya begitu, tetapi jika aku tidak menggunakan sihir ku, maka aku akan menggunakan pedang iblis ku"

[keluar kan pedang iblis «Black Sword Demon»]

"Sekarang, aku akan menggunakan serangan fisik kepada mu"

Iblis itu terbang ke arah ku dan langsung menebas ku

Akan tetapi aku bisa menghindari nya

"Hei apa yang kamu tebas?"

"Hahaha, bagus ini akan menjadi pertarungan yang seru"

Di saat ada celah aku membuat pedang dari darah ku, seperti nya aku masih menggunakan sihir darah

"Terbuatlah Pedanh darah!!"

[Whoshh!!]

"Sekarang giliran ku untuk menebas mu, rasakan ini iblis!!"

Aku melompat kebelakang iblis tersebut dengan sangat cepat dan langsung menebas nya

[Slash!]

"Hahaha, aku masih bisa menangkis nya bodoh, rasakan tebasan ku juga!!"

[Cling!!]

Di saat iblis itu menebas ku aku juga menangkis tebasan nya, dan aku mundur terlebih dahulu dan bersiap siap untuk mendekati iblis tersebut dan langsung menebas nya

"Aku datang ibliss!!"

Aku berlari dan langsung menebas iblis itu, dan tangan iblis tersebut putus karena tebasan ku, akan tetapi..

"Hahaha, hebat juga bisa memotong tangan ku, tapi itu percuma bodoh! Aku akan tetap meregenerasi kan tubuhku, sekarang giliran ku untuk menebas mu"

Iblis itu tiba tiba di belakang lu dan langsung menebas ku hingga terpental jauh

[Slash!!]

"Rasakan itu Bodoh, kau sudah terkena tebasan ku, dan tebasan ku ini mengabaikan pertahanan mu kukuku"

Aku tertebas hingga terpental, bahkan itu membuat ku patah tulang di bagian tulang rusuk tubuh ku

Akan tetapi aku langsung mendekati nya dengan kecepatan secepat kedipan mata, dan langsung menebas nya

[Slash!]

"Kau pikir aku selemah itu iblis? Bodoh"

Aku berbicara dengan tubuh ku yang sedang meregenerasi kan tulang rusuk ku yang patah

Dan iblis itu terkejut

"A-A-Apa yang terjadi? Kenapa kau juga bisa melakukan regenerasi tubuh, dasar, dan kenapa tubuh ku tidak beregenerasi? Ah tidakkk!!! Sakit sekali"

Iblis itu berteriak dengan kesakitan, dan tubuhnya juga tidak meregenerasi, mungkin kah serangan ku tadi membuat penghentian regenerasi tubuh? Haha, ajaib sekali pedang ku, ternyata aku sudah bertambah kuat

Di saat iblis itu terus berteriak kesakitan, tiba tiba sihir ku bisa di gunakan

Dan aku langsung menggunakan sihir "Blazing Field"

"Woah, sepertinya aku sudah bisa menggunakan sihir ku, Umm, sepertinya aku akan langsung melenyapkan mu"

Aku berbicara dengan tertawa Nakal dan rasa dendam

"Ah tidak, maafkan aku, ku mohon maafkan aku!!!"

"Apakah aku akan memaafkan mu? Tentu tidak bodoh, rasakan sihir ku ini!!"

Aku menggunakan "Blazing Field" dan secepat cahaya, lingkaran sihir itu telah terbuat, dan langsung membambakar iblis itu

"Tidakkk, apa yang terjadi, jiwa ku terasa terbakar oleh api yang abadi, apa yang terjadi!! Ti—"

Iblis itu telah lenyap karena sihir ku, aku merasa lega karena bisa membalas dendam ku kepada iblis yang sudah membunuh kedua orang tua ku

Setelah itu aku mendatangi Sakai dan Uriel dan menghilangkan efek sihir tidur milik Iblis

"hei bangun lah, Uriel, Sakai, cepat bangun lah, iblis itu sudah tidak ada"

"hoahhh, apa yang terjadi, kenapa aku tertidur?"

Uriel dan Sakai dengan ekspresi kebingungan, pada akhirnya aku menjelaskan semua nya

"Kalian terkena sihir tidur oleh iblis tadi, jadi kalian tertidur selama aku bertarung Sendirian, hu dasar"

"hehe, Maaf kami tidak bisa membantu, ngomong ngomong, tadi kami menemukan daging babi yang banyak,ayo kita memasak nya Yuichiro"

"Baik."

Setelah itu aku, Uriel, dan Sakai pergi kembali ke penginapan dan memasak bersama daging babi tersebut

Kita bersenang-senang sambil memakan daging babi yang sudah siap di santap

Setelah selesai makan, kita melanjutkan perjalan untuk misi akademi

"..."