Setelah makan malam, aku membereskan piring dan seperti biasa kakek duduk diteras kolam berenang sambil melihat indahnya langit malam. Karena ada beberapa pekerjaan rumah dari sang guru iblis, aku langsung menuju kekamarku dan permisi kepada kakekku. (walau godaan untuk bermain virtual sungguh sangat menghantuiku)
Walau seperti itu, tugas yang diberikan guru archain sungguh mengharukan, sungguh sulit dimengerti dan difahami. Tiap tugas entah Kimia maupun Matematika, diakhir soalnya pasti ada keterangan, bila tidak ada jalan untuk ini, maka kau harus membuatnya. Jadi dia baru saja membuat soal tanpa adanya jawaban dan kita harus menemukan solusi sendiri.
Aku ingin menjerit rasanya tiap kali melihat soal yang diberikannya. Hanya si jenius dikelas B yang mampu menjawab soalnya walau terkadang tidak sempurna yang membuatnya kesal karena mendapatkan nilai 99,9. Bisa dibilang itu adalah kejahilan Guru Archain saja.
Namun aku selalu beruntung karena mendapatkan nilai yang pas-pas'an, yakni 89. Terkadang jantungku seakan berhenti sejenak bila mendapatkan nilai 88. Inilah yang membuat dikelas B hanya ada 5 Murid saja, dan sijenius nomor 1 juga mengikuti pelajaran Matematika dan Kimia dari Guru Archain, karena dia mendapatkan hak special, tentunya nilai sempurna seperti Hitara, walau Guru Archain tidak berani mengerjainya.
Tinggal beberapa jam lagi akan pagi, aku baru mengerjakan 80% saja. Padahal sudah 3 hari aku mengerjakannya, walau dicicil-cicil. 20%nya sungguh sangat tidak etis. Kuajawab asal saja, karena aku telah menghitung, nantinya nilaiku bakal mendapatkan 92, karena 20% asal-asalan itu, sudah pasti benar 50%, dan yang 80%nya itu benar semua. Aku juga bingung, aku jadi lebih faham cara menghitung nilaiku sendiri, sehingga membuatku menetap di peringkat 27 disekolah ini dengan nilai rata-rata selalu sama setiap tahunnya.
Tampaknya cukup sampai sini saja, mataku sudah menjerit-jerit, aku masih bisa tidur selama beberapa jam.
"krinkkkkkk" teriakkan alarm dipagi hari sungguh mengganggu. "sial" aku terlalu lama mengerjakan tugas tadi malam. Sambil mencoba meraih alarm yang berada lumayan jauh dari kasurku. Dengan mencoba memfokuskan mataku Ketika sudah meraih alarm, aku mencoba melihat sudah pukul berapa saat ini, Ketika kulihat…
Aku langsung bergeges bersiap ingin mandi Ketika melihat pukul sudah 8 pagi, dan Ketika aku sudah sampai dikamar mandi ingin gosok gigi, aku baru sadar karena hari ini kelas diadakan didunia virtual. Dengan wajah tersenyum licik, aku mengatakan dalam diriku "hehehe, tidak perlu mandi" saat pukul 8:12menit aku sudah berada didunia virtual tentu saja, melanjutkan pencarian kelas.