Chereads / Cinta Dua Dimensi / Chapter 4 - bagian 4

Chapter 4 - bagian 4

Seorang makhluk aneh yang memiliki daun telinga yang runcing, mata yang tajam bagaikan elang serta sayap bak kupu-kupu yang luar biasa besar dan indah. Namun Bila mengakui dari dalam hati meskipun makhluk didepannya terlihat seperti monster tapi juga sangat tampan.

Meskipun matanya tajam, tapi pandangannya kepada Bila tidak demikian. Mata itu menatapnya dengan lembut sehingga sedikit mengurangi ketakutan Bila terhadapnya. Bila memberanikan diri untuk bertanya kepada makhluk itu.

"Ka..ka..kamu si..siapa? Kenapa ada di mimpi ku? Padahal biasanya hanya ada aku dan seorang temanku yang berada di mimpi ini" ucap Bila yang ketakutan sekaligus bingung dengan situasi saat ini. Seumur hidup setelah bermimpi yang sama, untuk pertama kalinya mimpi itu benar-benar berubah dari yang biasa ia alami.

Bukannya menjawab pertanyaan Bila, makhluk itu malah melangkah mendekati Bila perlahan dengan senyumnya yang misterius. Bila yang masih ketakutan pun juga ikut melangkah mundur, ia takut makhluk didepannya akan menerkamnya. Saat sedang melangkahkan kaki menjauhi makhluk tersebut Bila malah tersandung ranting pohon sehingga ia pun terjatuh dengan posisi duduk. Namun saat ia melihat kembali kedepan makhluk itu sudah hilang dari hadapannya. Bila pun semakin kebingungan dan takut. Tiba-tiba suara yang sangat halus berbisik di telinganya.

"akhirnya sebentar lagi kita akan bertemu" 1

"Bila..bilaaa..bil..bilaaaa" panggil Dewi sambil menggoyang-goyangkan badan Bila yang masih tertidur.terbangun

"hmmm..⁰ Bila dengan muka yang sangat tegang dan panik.

"eh kamu kenapa Bil mimpi buruk ya?"

"iya Bil kamu mimpi apaan sampe pucet gitu mukanya?" tanya Reni.

"iya aku mimpi buruk banget tapi mimpinya tuh kaya nyata gitu" jawab Bila yang masih ketakutan.

"emang mimpi apaan Bil ?" tanya Reni.

"aku mimpi ketemu monster kaya vampir di film-film gitu tapi dia punya sayap juga. Sumpah aku takut banget!" Bila pertama kali menceritakan mimpi pada hari itu kepada teman-temannya sambil memeluk Dewi.

"aku juga pernah Bil mimpi dikejar setan, sumpah takut bangeeet rasanya jg kaya nyata gitu, tapi aku gakpapa kok kan cuma mimpi!" sambung Ika sambil menenangkan Bila.

"iya Bil cuma bunga tidur gk usah dipikirin" tambah Reni .

"iya kayaknya emang aku yang terlalu overthinking deh, untung aja tadi Dewi bangunin aku makasih ya wi" ucap Bila.

"it's oke Bil aku bangunin kamu karena bentar lagi kita sampe dan pak Danu nyuruh kita buat siap2" jawab Dewi.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam, mereka pun sampai pada pukul 12.37 wib di sebuah desa terpencil yang bernama Desa Seribu Pinus. Yah, sesuai namanya desa itu di penuhi oleh pohon pinus. Di desa itu jumlah KK tidak sampai 100 orang. Tapi tempat tersebut cukup terkenal dengan wisatanya yang berupa air terjun dan tempat untuk camping. Udara yang menyelimuti desa itu terasa lembab dan sejuk berbeda sekali dengan perkotaan yang sudah dipenuhi oleh berbagai macam polusi.

Sesampainya di sana Bila merasa tidak asing dan sangat familiar dengan desa itu, rasanya menyejukkan hati dan menciptakan kenyamanan dalam diri Bila. Bila pun merasa aneh, padahal baru pertama kali mengunjungi tempat tersebut.

Para guru pun menyuruh semua siswa siswi berkumpul terlebih dahulu sebelum mereka mendirikan tenda. Pak Santoso sebagai Kepala Sekolah sekaligus penanggung jawab acara tsb menjelaskan peraturan2 yang harus di patuhi oleh para murid, yaitu:

1. Dilarang membuang sampah sembarangan.

2. Dilarang berkata kotor.

3. Harus minta izin kepada panitia terlebih dahulu jika ingin menjelajah tempat tersebut.

4. Dilarang bepergian kedalam hutan sendirian.

Setelah selesai menjelaskan peraturan2 tsb, semua guru yang memimpin para murid di setiap bus pun mengabsen para murid. Setelah itu para murid pun mulai mendirikan tenda. Jumlah tenda yang ada pun sangat banyak hampir memenuhi area percampingan. Setiap tenda diisi sekitar 9-10 orang karena percampingan menyediakan tenda yang cukup besar.