Chereads / Cinta Dua Dimensi / Chapter 5 - bagian 5

Chapter 5 - bagian 5

Tak terasa malam pun telah menunjukkan pukul 18.48 wib. Sekitar jam 20.00 wib nanti akan diadakan acara bakar api unggun. Sebelum acara dimulai semua murid-murid berkumpul mengelilingi api unggun dan menyanyi bersama. Suasana terlihat sangat bersahabat dan para murid begitu antusias dalam menikmati acara ini.

Siapa sangka setelah memendam perasaanya sekian lama terhadap Bila, Rendy pun memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya pada kesempatan kali ini. Bila tengah asik mengobrol dengan ketiga sahabatnya. Rendy pun menghampiri mereka untuk membawa pergi Bila dari keramaian dengan alasan jika Bila dipanggil wali kelas. Karena ia tau jika langsung mengajak Bila tanpa ada embel-embel pasti Bila tidak akan mau ikut.

"hai Bil wali kelas kita manggil kamu nih, yuk ikut aku" ajak Rendy sambil menepuk pelan pundak Bila.

"hmm..kenapa ya Ren pak Danu manggil aku padahal kan acaranya mau mulai" tanya Bila.

"aku juga gak tau Bil" sahut Rendy.

"ya udah aku pergi duluan ya guys, jagain tempat aku bentar yaa" pesan Bila kepada ketiga sahabatnya.

"okee" sahut mereka bertiga serempak.

"jangan lama-lama ya Bil!" celetuk Dewi.

"Ren jagain Bila awas lo ya kalo Bila kenapa-napa" ancam Reni.

Setelah mereka berada di tempat yang cukup sepi, Rendy pun menyuruh Bila berhenti sejenak.

"Bil berhenti sebentar dong ada yang mau aku omongin".

"kenapa Ren?"

Rendy mulai mengatur nafas dan memberanikan diri menyatakan perasaanya.

"Bila" ucap Rendy dengan lembut sembari menatap Bila dengan tatapannya yang manis dan mempesona.

"Bil, aku suka sama kamu dari pertama kali kita ketemu tapi baru sekarang aku berani ngomong. Sebenernya aku gak pengen ngomong sama kamu sampe kita tamat SMA tapi gak enak banget memendam perasaan terus-menerus sama kamu kaya gini Bil...." belum sempat Rendy meluapkan semua isi hatinya Bila yang terkejut dengan ungkapan isi hati Rendy pun menyelanya.

"tapi Ren..."

Belum sempat Bila melanjutkan ucapannya jari telunjuk Rendy menyentuh bibir Bila

"sssst.....dengerin dulu aku selesai ngomong Bil baru kamu jawab ucapan aku, oke Bil?"

"o...oke Ren" jawab Bila dengan pasrah.

"Bila, aku beraniin diri aku gini karena aku kayak merasa bakal nyesel aja kalo di pendem terus-menerus. Jadi Bil, intinya aku cuma mau ungkapin perasaan aku aja ke kamu. Aku cuma pengen kamu tau aja kalo aku tuh suka banget sama kamu. Jadi aku mohon Bil kalau misalkan kamu gak nerima perasaan aku kita jangan canggung ya. Kamu jangan jauhi aku dan bersikap kaya biasa aja ya, aku bakal bersikap sama seperti biasanya juga ke kamu" jawab Rendy dengan tersenyum.

Sambil menatap mata Rendy, Bila pun menjawab

"Ren, aku minta maaf banget ya. Kamu udah tau kan jawaban aku, aku saat ini belum kepikiran buat pacaran dan cuma pengen fokus belajar" raut wajah Rendy terlihat pasrah seperti sudah tahu jawaban Bila terlebih dahulu.

"Kamu tu ganteng Ren, ganteng banget malah. Jadi pasti banyak banget yang suka sama kamu, jadi jangan terlalu berharap juga ya kedepannya. Aku gak mau kamu kecewa lagi dan malah nungguin aku" jawab Bila dengan tegas dan rasa kasihan.

Rendy mencoba tersenyum dengan tegar saat hatinya merasa sangat sedih

"iya Bil makasih ya udah mau dengerin isi hati aku ini. Tapi aku mohon Bil jangan jauhin aku ya cuma karena kejadian ini" tanya Rendy dengan muka memelas.

"iya Ren aku ga bakal jauhin kamu dan bersikap biasa aja" jawab Bila dengan tersenyum.

"janji ya Bil?" sambil menyodorkan kelingking untuk berjanji.

"iya aku janji, lagian siapa sih yang mau kehilangan temen yang perhatian kaya kamu" sambil menyodorkan jari kelingkingnya juga.

"eh sampe lupa aku tadi kan dipanggil pak Danu!" sahut Bila sambil menepukkan tangan ke jidat karena lupa.

"Bila jangan marah ya, sebenernya aku bohong kalo kamu dipanggil pak Danu padahal aku cuma pengen ngomong sama kamu" sahut Rendy dengan nada bersalah dan takut kalau Bila akan marah kepadanya.

"ya ampun reeendyyyy" Bila pun mencubit Rendy karena kesal telah dibohongi.

"maaf banget ya Bil, kamu jangan mara ya pleaseeee" dengan muka memohon .

"huuuuh ya udah deh aku maafin, yuk balik bentar lagi acara api unggunnya dimulai" ajak Bila.

"yeeey Bila baik deh" rayu Rendy dengan tersenyum.

Mereka pun kembali ke tempat acara api unggun dilaksanakan, tanpa mereka sadari sepasang mata mengawasi mereka dengan sorot yang tajam sedari tadi di balik pepohonan.