Al-basty bangkit dari tidurnya dan membuka matanya. Menatap seseorang yang duduk di jendela hotel tingkat 7 itu. "Kenapa Vas?" tanyanya memperbaiki rambutnya yang sedikit berantakan.
"Sepertinya kamu tidak puas denganku?" Vassago berjalan mendekati Al-basty setelah menarik baju Al-basty yang bergeletakan di lantai dan menaruhnya ke tangan Al-basty, seakan menyuruhnya untuk mengenakannya. "Bukankah tadi pagi kita baru bersama?"
Al-basty dengan malas mengenakan pakaiannya. "Aku butuh makanan pembuka. Tidur bersama demon tidak memberikanku kekuatan apa-pun." Ucapnya santai mulai berdiri. "Jika bersama manusia, aku dapat mendapatkan kekuatan dari stamina kehidupannya."
"Kamu juga dapat itu jika kamu membunuh manusia." Dia memperhatikan manusia yang tertidur kelelahan di tempat tidur itu. "Itu metode yang lebih mudah."
"Untuk apa aku membunuh sesuatu yang tidak perlu aku bunuh?" Al-basty kini mengelus Kuro yang baru menunjukkan kepalanya di jendela. "Tujuanku bukan itu." dia kini menatap Vassago. "Aku pergi dulu cari makanan. Kamu mau ikut?"
"Aku akan menyusul." Ucap Vassago melambai singkat ke arah Al-basty yang meninggalkan Kuro dan berjalan keluar melalui pintu kamar hotel. "Kamu masih melakukan itu? bukankah lebih mudah terbang lewat jendela?"
Al-basty tertawa. "Jika ada rekaman cctv aku masuk ke dalam hotel, bukankah seharusnya harus ada rekamanku keluar dari hotel juga? Aku tidak mau ada manusia yang membuatku viral di dunia maya." Ucapnya keluar dan menutup pintu itu.
Kuro menatap Vassago sebentar lalu dia melompat keluar lewat jendela yang masih terbuka, pergi juga dari kamar hotel itu.
Kini Vassago menatap laki-laki yang masih tertidur itu. "Jadi, sekarang cara apa yang dapat aku gunakan untuk membunuh manusia ini?" ucapnya menyentuh kening laki-laki itu. Raut wajah pria yang masih tak berbusana itu berubah muram seketika. "Sepertinya curse seperti ini cukup untukmu." Tatapan Vassago begitu tajam. "Beraninya kamu menyentuh Al-basty."