Vassago masuk ke dalam kolam air hangat yang bertabur kelopak-kelopak bunga berwarna merah itu, ikut bergabung dengan Al-basty yang sudah berada nyaman di sana.
"Hei, apa yang kamu fikirkan?"
"Demon kemarin."
"Untuk apa kamu memikirkan dia?" Vassago terlihat tidak suka.
"Aku tidak pernah melihat ras demon itu sebelumnya."
"Karena kamu belum cukup kuat mengalahkan demon dewasa di ras itu."
"Apa mereka begitu kuat?"
Vassago mengangguk. "Tapi karena kekuatan mereka begitu kuat, mereka banyak ditangkap saat kecil untuk dipanen."
"Tunggu sebentar." Al-basty terlihat bingung. "Kamu bilang dia ras demon kuat, tapi kenapa mereka banyak ditangkap? Itu tidak masuk akal."
"Ras mereka begitu individual, mereka tidak perduli apapun selain tujuan mereka. Karena itu, mereka ditangkap saat masih kecil. Kekuatannya belum sebesar itu."
Al-basty mengangguk-angguk mendengar penjelasan Vassago.
"Hei, apa kamu melepaskannya berharap dia akan sedikit dewasa dan membunuhnya? Mungkin aku perlu mencari dia beberapa waktu nanti, saat dia sudah cukup memiliki kekuatan, tapi tidak sebesar itu, aku akan memberitahukanmu."
Al-basty tertawa. "Jika kamu ingin membunuhnya, aku tidak masalah."
"Kenapa? Apa kamu memiliki ketertarikan padanya?" Vassago terlihat marah. "Apa kamu memiliki tipe seperti dia?"
"Tidak seperti itu."
"Lalu apa?"
"Hanya…" Al-basty berhenti sejenak. Dia juga tidak tahu harus menjawab apa. "Mungkin kasihan?" ucapnya mencoba mengalihkan pembicaraan.
Vassago memeluknya. Lalu melepaskan pelukannya. "Cukup perhatikan aku." Jawabnya sambil mencium Al-basty.