Al-basty menatap sekeliling ruangan itu. "Aku tak tahu kamu punya rumah."
"Apa aku terlihat demon miskin?" jawabnya tertawa.
"Rumah ini cukup nyaman." Al-basty duduk di sofa. "Tapi sepertinya ini terlalu besar untukmu tinggal sendiri, Vas."
Vassago bergegas mendekati Al-basty. "Karena itu bagaimana kalau kamu tinggal disini bersamaku?"
Al-basty tertawa. "Kamu membantuku untuk mendapatkan demon-demon kualitas bagus. Dan kini kamu menawarkanku tinggal bersama. Kamu terlihat cukup menyukaiku."
"Benar. Aku menyukaimu." Ucap Vassago dengan matanya yang berbinar.
"Tapi sayangnya aku tidak suka untuk tinggal di satu tempat yang sama."
"Kenapa? Kamu lebih suka tidur di hotel-hotel seperti itu?" Vassago dengan cepat menjawabnya.
"Kenapa tidak? Bahkan aku tidak perlu mengeluarkan identitasku." Al-basty tertawa sambil memperhatikan reaksi Vassago yang begitu tampak tidak menyukai hal itu. "Apa kamu juga akan membantuku mendapatkan identitas?"
Vassago menaruh kepalanya di paha Al-basty. "Jika kamu menginginkannya, aku akan membuatkannya untukmu."
"Wow, kamu begitu berkompeten." Al-basty mengelus rambut blonde Vassago yang terlihat begitu cantik.
Vassago menarik tangan Al-basty dan mengecupnya. "Karena itu, kamu harus menjadi milikku."
"Kenapa?"
"Kamu hanya akan mendapat keuntungan jika kamu menjadi milikku." Vassago begitu yakin. "Kamu tidak akan menyesal."
"Aku lebih suka hubungan tanpa ikatan." Jari-jemari Al-basty yang masih berada di tangan Vassago digerakkannya dan mengelus bibir Vassago lembut.
"Kenapa?"
"Apa kamu tahu, orang terdekatmu adalah orang yang paling mudah menusukmu dari belakang?"
"Apa kamu fikir aku akan mengkhianatimu?"
Al-basty tertawa. Ucapan Vassago membuatnya berfikir, apa Vassago tidak berfikir kalau dialah yang mungkin akan mengkhianatinya? Tapi Al-basty tahu kenapa Vassago tidak akan berfikir seperti itu.
"Hei, apa kamu begitu kuat?"
"Kamu sudah melihatku menggunakan kekuatanku selama ini." Jawab Vassago seperti mengingatkan Al-basty mereka sudah bersama untuk beberapa waktu.
"Tapi kamu tidak menggunakan seluruh kekuatanmu."
Vassago tertawa. "Benar. Itu hanya beberapa persen dari kekuatan penuhku." Kini Vassago membuat Al-basty menaruh kepalanya menyentuh sofa. Dan berada di atasnya. "Jadi, kamu harus jadi milikku. Aku akan sangat berguna untukmu." Vassago mulai mencium leher Al-basty.
"Informasi dan kekuatan. Sepertinya kamu memang layak untuk dipelihara."
"Hei, aku bukan hewan peliharaan."
Al-basty menarik rambut Vassago dan membuatnya terhentak sedikit. "Aku tidak melakukan hal seperti ini dengan hewan peliharaan."
Vassago menyimpulkan kalimat Al-basty dengan senang. "Itu benar." Ucapnya.