*
*
"Kamu tahu jika kamu mati sekali lagi dengan melanjutkan kehidupanmu yang seperti ini, ada kemungkinan kamu akan menjadi Angel, atau jika tidak, kamu akan dibersihkan keseluruhan dan kembali menjadi manusia dengan keadaan yang benar-benar murni. Kamu tidak perlu menjadi demon dengan memikul kesalahanmu terdahulu. Kamu akan bahagia dengan ketenangan."
"…Tapi aku tidak mungkin meninggalkan Kiyoshi."
"Apa Kiyoshi lebih berharga dari kehidupanmu? Kamu akan menjadi Demon King dan itu tidak akan ada batas waktunya. Kamu sudah melihat Kiyoshi hilang akal. Apa kamu akan sanggup?"
Dengan mata nanar dan tersenyum, Sakura mengangguk.
"Lalu apa yang kamu inginkan?"
"Aku ingin ingatanku tetap ada di kehidupanku nanti."
"Itu melanggar ketentuan reinkarnasi."
"…Bagaimana mungkin aku akan dapat mengembalikan Kiyoshi jika aku harus nyaris mati lagi agar ingatanku kembali."
"Ingatanmu akan kembali saat kamu dekat dengan tubuh asalmu."
"Tubuh asalku? Demon?"
"Kumpulkan kekuatan demon dan serap. Kamu akan mendekati tubuh asalmu."
"Tapi bagaimana aku dapat melakukannya jika-"
"Aku akan memberikan pecahan-pecahan ingatan yang membuatmu mencari tahu apa yang kamu cari. Semakin banyak kamu menyerap kekuatan demon, kamu akan semakin mengingat semuanya." Cahaya itu tersenyum. "Jadi kamu mengurangi tugas Angel untuk membasmi demon juga."
"…Aku mengerti."
Cahaya itu memandang Sakura dengan tersenyum. "Kenapa kamu tidak meminta sesuatu yang benar-benar kamu inginkan?"
Sakura memandangnya. Matanya nanar. "…Apa kamu akan mengabulkannya?"
Cahaya itu hanya tersenyum.
"Lalu apa gunanya aku memintanya padamu?"
"Kamu dapat mencoba."
"…Dapatkah aku dan Kiyoshi bersama?"
"Tentu." Dia tersenyum. "Jika kamu dan Kiyoshi satu jenis yang sama."
Sakura tertawa. "Berarti memang cinta kami adalah kesalahan. Karena dari awal. Kami bukan jenis yang sama." Desahnya terlihat begitu sedih.